Konflik Palestina dan Israel

Arab Saudi Tegaskan Tak Akan Jalin Hubungan dengan Israel Sebelum Negara Palestina Terbentuk!

Arab Saudi juga menolak segala upaya untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa sikapnya terhadap

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/jpost
Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. 

Arab Saudi tegaskan tidak akan menjalin hubungan dengan Israel sebelum negara palestina terbentuk

SERAMBINEWS.COM-Arab Saudi mengatakan pada hari Rabu (5/2/2024) bahwa mereka tidak akan menjalin hubungan dengan Israel tanpa pembentukan negara Palestina.

 Sebuah pernyataan yang muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa Saudi tidak menuntut negara Palestina.

Dalam pengumuman yang mengejutkan, Trump mengatakan pada hari Selasa (4/2/2025), bahwa AS akan mengambil alih Jalur Gaza yang dilanda perang setelah warga Palestina dimukimkan kembali di tempat lain dan mengembangkannya secara ekonomi. 

Baca juga: Trump: AS Akan ‘Mengambil Alih’ Gaza Untuk Mengembangkannya, dan Palestina Harus Meninggalkannya

Ia berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang berkunjung.

Pernyataan dari kementerian luar negeri Saudi mengatakan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman telah menegaskan posisi kerajaan dalam 'cara yang jelas dan eksplisit' yang tidak memungkinkan interpretasi apa pun dalam keadaan apa pun.


Arab Saudi juga menolak segala upaya untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka, kata pernyataan itu, seraya menambahkan bahwa sikapnya terhadap Palestina tidak dapat dinegosiasikan.


Netanyahu mengatakan selama konferensi pers dengan Trump bahwa Israel akan memberikan kesempatan yang baik terhadap Arab Saudi dan akan berhasil.

Baca juga: Usir Warganya, AS Ingin Ambil Alih Jalur Gaza dan Membangunnya jadi Riviera Timur Tengah

Amerika Serikat telah memimpin diplomasi selama berbulan-bulan untuk membuat Arab Saudi menormalisasi hubungan dengan Israel dan mengakui negara tersebut hingga perang Gaza dimulai pada Oktober 2023, yang menyebabkan Riyadh mengesampingkan masalah tersebut karena kemarahan Arab atas serangan Israel.

Baca juga: Penjara Israel jadi Kuburan bagi Tahanan Palestina

(Serambinews.com/ Sri Anggun Oktaviana)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved