Interpretasi: Pendekatan Semiotika dalam Film Ngeri-Ngeri Sedap 

Oleh: Davi Abdullah ST MSn

ADA banyak hal menarik yang bisa dipelajari dari Film "Ngeri-Ngeri Sedap" yang disutradarai oleh Bene Dion Rajagukguk. 

Dikutip dari laman berita online detik.com, film berdurasi 1 jam 54 menit ini juga meraup kesuksesan saat ditayangkan di bioskop dengan lebih dari 2,8 juta penonton. 

Tidak hanya itu film ini juga didaftarkan dalam kategori Film Panjang Internasional Terbaik di Academy Awards ke-95.

Mengulas isi film Ngeri-Ngeri Sedap ini bisa menggunakan pendekatan Semiotika. 

Seperti dalam dalam karya-karya Roland Barthes, mengembangkan konsep-konsep penting seperti denotasi, konotasi, dan mitos menjadi bagian pendekatan dari Semiotika. 

Dikutip dari buku Jonathan Culler - "Roland Barthes, A Very Short Introduction, (2002). Gagasan-gagasan utama Barthes dengan gaya yang mudah dipahami. 

Konsep denotasi untuk merujuk pada makna literal atau objektif dari suatu tanda atau simbol. 

Denotasi adalah tingkat permukaan dari sebuah pesan di mana tanda-tanda mengacu pada objek atau fenomena yang konkret dan dapat diamati secara langsung. 

Konsep konotasi mengacu pada makna tambahan atau tersembunyi yang terkait dengan suatu tanda atau simbol. 

Konotasi berada di luar makna literal dan bisa bervariasi tergantung pada konteks budaya, pengalaman individu, atau asosiasi personal. 

Barthes juga melihat mitos sebagai representasi budaya yang tersembunyi dalam simbol-simbol dan tanda-tanda sehari-hari. 

Mitos menciptakan narasi dan keyakinan yang merangkul dan memperkuat pandangan dunia tertentu, sering kali untuk mempertahankan struktur kekuasaan atau norma sosial tertentu. 

Untuk mendapatkan gambaran serta pesan dari film ngeri-ngeri sedap ini, akan dilakukan Interpretasi dengan menggunakan pendekatan semiotika melibatkan analisis simbol-simbol dan tanda-tanda yang hadir dalam film tersebut. 

Pendekatan semiotika memandang film sebagai sistem simbolik yang kompleks, di mana tanda-tanda visual, audio, naratif, dan konteksnya saling berinteraksi untuk menciptakan makna.