Breaking News

Kajian Islam

Hukum Membaca Surah Yasin pada Malam Nisfu Syaban, Apa Ada di Hadits? Begini Kata Buya Yahya

Malam Nisfu Syaban seringkali diisi dengan ibadah seperti membaca Surah Yasin. Namun, apakah ada dasar hukum yang mendukung tradisi ini?

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
META AI
ILUSTRASI KALIGRAFI YASIN - Gambar ini dihasilkan Meta AI pada Rabu (12/2/2025) yang menggambarkan tentang tulisan bermotif bertuliskan Surah Yasin. 

SERAMBINEWS.COM - Malam Nisfu Syaban merupakan salah satu momen istimewa dalam kalender Islam yang dinanti oleh umat Islam setiap tahunnya. 

Pada tahun 2025, malam Nisfu Syaban jatuh pada Kamis (13/2/2025) dan dimulai setelah Maghrib. Sementara itu, hari Nisfu Syaban berlangsung pada Jumat (14/2/2025).

Umumnya, malam Nisfu Syaban seringkali diisi dengan ibadah seperti membaca Surah Yasin. Namun, apakah ada dasar hukum yang mendukung tradisi ini?

Dalam penjelasannya, Buya Yahya mengungkapkan pandangannya mengenai praktik tersebut, serta apakah hal ini memiliki landasan yang kuat dalam hadits.

Dilansir Serambinews.com melalui kanal YouTube Al Bahjah TV pada Rabu (12/2/2025), Buya Yahya menegaskan, memang tidak ada anjuran khusus dari Rasulullah SAW untuk membaca Surah Yasin di malam Nisfu Syaban.

"Memang membaca surat Yasin tidak ada anjuran khusus dari rasulillah membaca Surah Yasin di malam Nisfu Syaban," kata Buya Yahya.

Baca juga: Buya Yahya Ingatkan Hal-hal Harus Dibatasi Antara Pria dan Wanita Agar Tak Timbul Syahwat

Akan tetapi sambung Buya Yahya, ijtihad para ulama tentang Surah Yasin yang dikatakan Qalbul Quran dan sebagainya, itu masuk bab baru yaitu tawasul (mendekatkan diri kepada Allah) dengan amal saleh. 

Dimana Nabi mengajarkan, kalau kita punya hajat maka lakukan amal baik. Nah, amalan baik ini bisa dilakukan seperti membaca al-qur'an (Surah Yasin), sedekah, setelah itu minta kepada Allah.

"Maka, cara meninjau dari sisi syariatnya membaca Yasin kemudian berdoa itu sah," timpal Buya.

Buya memberikan contoh, misalkan di malam lainnya selain malam Nisfu Syaban, lalu anda mempunyai hajat agar dikuatkan iman, dimudahkan rezeki dan agar dipanjangkan umur dan itu sah-sah saja anda membaca Yasin lalu meminta agar hajat dikabulkan Allah.

"Bahkan bukan Surah Yasin saja, kalau perlu Quran penuh pun boleh 30 juz, sah anda baca. Karena itu bab tawasul minta kepada Allah dengan amal saleh, sah, boleh membaca Yasin bagus itu," tegasnya. 

Hanya saja yang menjadi pertanyaan adalah kenapa harus membaca Surah Yasin bukan surah lainnya seperi Surah Al Baqarah dan lainnya di dalam Al-Quran?

Baca juga: UAS Jelaskan Cara Bayar Utang pada Orangtua Sudah Meninggal, Buya Yahya Sebut Bahaya Tak Bayar Utang

Terkait hal ini, Buya mengatakan, surah Yasin kini menjadi familiar dan umum bagi umat Islam dibanding surah lainnya sehingga mereka memilih membaca surah tersebut.

"Loh kenapa kok Yasin? Karena Yasin familiar dan sudah umum, kalau surat Al baqarah yang lain diam tapi kalau Yasin lancar jaya, kan begitu," imbuhnya.

Buya juga mengingatkan kepada umat Islam agar tidak mudah mengharamkan sesuatu termasuk haram membaca surah Yasin pada malam Nisfu Syaban tanpa tahu dasar hukumnya.

Memang tidak ada dalil atau perintah Nabi untuk membaca Yasin di malam Nisfu Syaban, akan tetapi sambung Buya, Nabi mengajarkan kisah dalam riwayat Imam Bukhari, tentang tiga orang yang Terperangkap Dalam gua kemudian ingin keluar dari gua tapi tidak bisa, lalu mereka menyebut kebaikannya maka dikatakan para ulama ini namanya tawasul dengan amal saleh.

"Maka kalau Anda punya hajat apapunm Anda boleh membaca al-qur'an Surah Yasin atau yang lainnya, setelah itu minta, ya Allah, berkat bacaanku ini Allah kabulkan hajatku, gitu sah, sah minta kepada Allah berkat bacaanku kabulkan, boleh baca Yasin," pungkas Buya Yahya.

Baca juga: Buya Yahya Ingatkan Kebahagiaan dalam Pernikahan Bukan Hanya karena Kehadiran Anak

Kapan Malam Nisfu Syaban? Simak Juga Amalan yang Bisa Dikerjakan Agar Hajat Terkabul, Ini Kata UAS

Pertanyaan kapan malam nisfu syaban kerap dicari oleh masyarakat karena ingin meraih keberkahan pada malam tersebut. 

Kata kunci 'kapan malam nisfu syaban' pun banyak dicari dalam kueri Google trends. 

Malam Nisfu Syaban merupakan malam yang paling dinanti-nanti bagi umat Islam setiap tahunnya.

Malam Nisfu Syaban disebut juga sebagai malam istimewa, pada malam ini merupakan momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Terdapat doa malam Nisfu Syaban yang sebaiknya dipanjatkan. Selain itu, ada juga banyak amalan yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban.

Ustadz Abdul Somad (UAS), pendakwah paling populer di Indonesia mengungkap beberapa amalan yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban.

Baca juga: Hukum Memperingati Malam Nisfu Syakban, Simak Juga Hukum Shalat di Malam Nisfu Syaban Menurut UAS

Kapan Malam Nisfu Syaban?

Pada tahun 2025, malam Nisfu Syaban yang keberkahan ini jatuh pada Kamis (13/2/2025) malam setelah Maghrib. Sementara itu, hari Nisfu Syaban berlangsung pada Jumat (14/2/2025)

Dikutip dari Kompas.com, berdasarkan laporan Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, awal bulan Syaban 1446 Hijriah diperkirakan dimulai pada Jumat, 31 Januari 2025.

Hal ini dihitung berdasarkan pemantauan hilal yang tidak terlihat pada akhir bulan Rajab, sehingga Rajab disempurnakan menjadi 30 hari.

Dengan demikian, tanggal 15 Syaban 1446 H, yang dikenal sebagai Nisfu Syaban, jatuh pada 14 Februari 2025. Sementara itu, malam Nisfu Syaban dimulai sejak Maghrib pada Kamis, 13 Februari 2025.

Amalan Malam Nisfu Syaban

Dalam video yang beredar di TikTok, Ustadz Abdul Somad atau yang akrab disapa UAS mengungkap beberapa amalan yang bisa dikerjakan pada malam Nisfu Syaban.

Menurut UAS, pada malam Nisfu Syaban dianjurkan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali.

Surah Yasin dianjurkan dibaca setelah selesai shalat maghrib.

Usai membaca surah Yasin, dianjurkan berdoa sebanyak-banyaknya kepada Allah SWT.

"Malam Nisfu Syaban, jangan lupa habis shalat maghrib baca Yasin 3 kali, habis itu berdoa kepada Allah SWT," kata UAS dikutip Serambinews.com dari akun TikTok @septiyana09, Selasa (11/2/2025).

Kemudian sempatkan pada sepertiga malam untuk melaksanakan shalat sunnah.

Diawali dari shalat sunnah wudhu, shalat sunnah taubat, shalat sunnah tahajud, shalat sunnah hajat, kemudian ditutup dengan shalat sunnah witir sampai menunggu adzan subuh.

Kata UAS, pada malam Nisfu Syaban juga dianjurkan shalat sunnah hajat dan memohon apa saja kepada Allah Ta'ala agar terkabulnya hajat.

"Shalat sunnah wudhu, shalat sunnah taubat, shalat sunnah tahajud, shalat sunnah hajat, shalat sunnah hajat minta apa saja hajatnya, habis itu tutup dengan shalat sunnah witir kemudian tunggu azan subuh, itu nanti dilakukan pada malam Nisfu Syaban," pungkas UAS.

Hukum Merayakan Malam Nisfu Syaban

Melasir NU Online, hukum memperingati malam Nisfu Syaban adalah sunah, hal itu dijelaskan dalam kitab Qalyubi wa ‘Umairah, yang artinya:

“Disunahkan menghidupkan malam hari raya, Idhul Fitri dan Idhul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Shubuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam nisfu Sya’ban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan.”

Keistimewaan Malam Nisfu Syaban

Seperti yang disebutkan dalam kitab di atas, malam Nisfu Syaban sebaiknya dihidupkan dengan menjalankan ibadah semata-mata karena Allah SWT.

Karena malam Nisfu Syaban memiliki beberapa kesitimewaan antara lain:

1. Diampuni dosa-dosa

Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairrah, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

“Apabila datang malam Nisfu Sya’ban, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa hambanya kecuali orang-orang musyrik dan orang-orang yang sangat memusuhi (agama-Nya)”

2. Doa dikabulkan

Dalam Kitab Mukhtashor Al-Fatawa Al-Mishriyyah Jilid 1 Hal. 291-292 disebutkan bahwa Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhu berkata:

“Ada lima malam di mana jika seseorang berdoa di malam itu, doanya akan dikabulkan. Malam-malam itu adalah: malam Jumat, awal malam Rajab, Malam Nisfu Sya’ban dan Malam Idul Fitri dan Idul Adha”

3. Menyambut bulan suci Ramadan

Bulan Syaban merupakan bulan yang Allah jadikan sebagai isyarat akan datangnya bulan Ramadan.

Hal tersebut ditegaskan oleh suatu hadits yang diriwayatkan oleh Muslim yang menyatakan bahwa Rasulullah memperbanyak puasanya di Bulan Sya’ban.

Dari Aisyah Radhiyallahu ‘Anha beliau berkata: “Tidaklah Rasulullah berpuasa lebih banyak dari puasanya di Bulan Sya’ban, karena sesungguhnya pada Bulan Sya’ban beliau berpuasa penuh di dalamnya” (H.R. Muslim)

Oleh karena itu, banyak umat Islam yang berdoa di malam Nisfu Syaban agar dipertemukan dengan bulan penuh pahala yakni Ramadan. (Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved