Duka di Awal Tahun 2025, Tiga Ulama Aceh Berpulang

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali kepada Serambinews.com mengatakan, kepergian ketiga ulama ini merupakan sebuah musiba

|
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
KOLASE SERAMBINEWS.COM/IST
ULAMA KHARISMATIK ACEH - Aba H Asnawi Bin Tgk Ramli atau Aba Budi Lamno (kiri), Tgk H Usman Ali atau Abu Kuta Krueng (tengah), Abuya H Musa Jailani Bin Husien (kanan). Ketiga ulama kharismatik asal Aceh tersebut telah meninggal dunia di awal tahun 2025. (KOLASE SERAMBINEWS.COM/IST) 

Ada banyak masyarakat yang mengaitkan perubahan cuaca tersebut karena kepergian ulama di Aceh.

Lem Faisal menjelaskan, bahwa setara dhahir hal tersebut tidak ada kaitannya.

"Secara dhahir, tidak ada kaitannya bahwa hujan, kering, kemarau, atau gerhana dengan kematian dan kelahiran seseorang. Tidak ada. Itu adalah proses yang lain," tegas Ketua MPU Aceh

Oleh sebab itu, ia pun meminta agar masyarakat Aceh tidak perlu cemas dan berprasangka buruk atas kepergian para ulama

Alih-alih berprasangka buruk, Ketua MPU Aceh meminta masyarakat untuk meneladani ilmu dan sifat dari para ulama besar tersebut.

Termasuk juga mengambil pelajaran dari kepulangan mereka ke pemilik-Nya.

"Misalnya ada yang tidak senang dengan para ulama. Ulama itu warasatul anbiya, kalau tidak ada yang senang maka Allah Swt akan mengambilnya. Semoga saja kita masyarakat Aceh tidak termasuk di dalamnya," pungkas Lem Faisal. 

Baca juga: Ribuan Jamaah Bergantian Shalat Jenazah Abu Kuta Krueng, Waled Nu Pimpin Zikir Sambil Tunggu Antrean

Profil Abu Kuta Krueng

Tgk H Usman Ali atau lebih dikenal dengan nama Abu Kuta Krueng, ialah ulama kharismatik asal Aceh sekaligus pimpinan Dayah Darul Munawwarah di Kuta Krueng, Pidie Jaya, yang dikenal sebagai salah satu pusat pendidikan Islam terkenal di Aceh.

Abu Kuta Krueng juga merupakan murid dari Almarhum Abon Tgk. H. Abdul Aziz Bin Tgk. Muhammad Saleh, yang juga dikenal sebagai Abon Samalanga.

Keberadaan Abu Kuta Krueng sebagai seorang ulama besar sangat dipengaruhi oleh bimbingan dan ajaran dari gurunya yang sangat dihormati tersebut.

Dilansir dari Serambinews.com, Kamis (14/2/2025), Abu Kuta Krueng dilahirkan di Desa Kuta Krueng, Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada tanggal 31 Desember 1940.

Ia dikenal sebagai pimpinan Dayah Darul Munawwarah di Kuta Krueng, Pidie Jaya, Aceh, yang merupakan salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka di daerah tersebut.

Sebagai seorang ulama yang dihormati, Abu Kuta Krueng mengabdikan diri untuk membimbing dan mendidik ribuan santri di dayah yang beliau pimpin.

Setelah menuntaskan pendidikan di Sekolah Rakyat (SR), ia melanjutkan perjalanan ilmunya dengan mendalami agama di Dayah Ma'hadal Ulum Diniyah Islamiyah (MUDI) Mesjid Raya, yang terletak di Desa Mideun Jok, Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

Di dayah ini, Abu Kuta Krueng mengasah pengetahuan agamanya lebih dalam, dan tempat ini menjadi landasan bagi perjalanan spiritual dan intelektual beliau yang kelak mengantarkannya menjadi seorang ulama besar di Aceh.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved