Duka di Awal Tahun 2025, Tiga Ulama Aceh Berpulang
Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali kepada Serambinews.com mengatakan, kepergian ketiga ulama ini merupakan sebuah musiba
Penulis: Yeni Hardika | Editor: Agus Ramadhan
Selama menuntut ilmu di Dayah MUDI Mesra Samalanga, Abu Kuta Krueng telah menunjukkan tanda-tanda sebagai seorang ulama sejak dini.
Kepribadiannya tercermin dalam sikap, karakter yang kuat, serta kemampuannya dalam menyerap berbagai ilmu agama dengan cepat, sudah terlihat jelas pada masa-masa awal belajar.
Baca juga: Aba Budi Lamno Dirawat di Malaysia, Keadaan Sudah Membaik, 1 Juli Dijadwal Pulang Ke Aceh
Abu Kuta Krueng tidak hanya mampu menguasai materi dengan baik, tetapi juga memancarkan aura kebijaksanaan yang membuatnya dihormati oleh guru dan teman-temannya.
Sebagai seorang santri, Abu Kuta Krueng selalu menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap para gurunya.
Ia percaya bahwa dengan memuliakan dan menghormati guru, ilmu yang diperoleh akan membawa keberkahan dan manfaat yang lebih besar.
Prinsip ini sangat diyakini oleh setiap anak dayah, dan Abu Kuta Krueng senantiasa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Keberkahan ilmu yang beliau peroleh pun tercermin dalam tindakan dan bimbingannya yang selalu memberi manfaat bagi banyak orang.
Setelah menyelesaikan pendidikannya di Dayah MUDI Mesra Samalanga, Abu Kuta Krueng kembali ke kampung halamannya dan mendirikan sebuah dayah sebagai wujud pengabdiannya dalam dunia pendidikan agama.
Dayah tersebut diberi nama Dayah Darul Munawwarah, yang terletak di Desa Kuta Krueng, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya.
Dengan tekad dan semangat yang tinggi, ia membangun dayah ini sebagai tempat untuk menyalurkan ilmu dan mendidik generasi muda dalam ajaran Islam.
Kehadiran Tgk. H. Usman Bin Tgk. Ali, atau yang lebih dikenal dengan nama Abu Kuta Krueng, dalam dunia pendidikan di Aceh telah memberikan kontribusi besar yang tercatat dalam sejarah.
Abu Kuta Krueng turut memperkaya Aceh, yang dijuluki sebagai "bumi seribu dayah," dengan menambah cahaya ilmu di bumi yang dikenal sebagai Serambi Mekkah ini.
Sebagai seorang ulama tasawuf, Abu Kuta Krueng juga dikenal sebagai sosok yang kharismatik dan sangat dihormati.
Kepemimpinan dan kebijaksanaannya menjadikannya sebagai tokoh yang menjadi kebanggaan bagi seluruh masyarakat Aceh, yang selalu merasa terinspirasi oleh dedikasi beliau dalam mengajarkan nilai-nilai agama dan moral.
Baca juga: Ribuan Orang Ikut Shalatkan Aba H Asnawi Lamno
Prodil Aba Budi Lamno
Aba H Asnawi Bin tgk Ramli atau lebih dikenal dengan nama Aba Budi Lamno, merupakan pimpinan Lembaga Pendidikan Islam Bahrul ‘Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Janguet (BUDI MESJA), Desa Janguet, Kec. Indra Jaya, Lamno, Aceh Jaya.
Diberitakan Serambinews.com (18/4/2021), Dayah Budi Mesja merupakan salah satu dayah yang terkenal di Kabupaten Aceh Jaya, yang didirikan pada 4 April 1967 oleh Tgk H. Ibrahim Ishaq atau yang dikenal dengan nama Abu Budi Lamno.
Abu Budi Lamno memipin dayah ini sejak 1967-1997.
Setelah meninggal dunia, kepemimpinan dayah ini dilanjutkan oleh Aba Asnawi atau Tgk H Asnawi Ramli yang merupakan alah satu anak didik Abu Budi.
Menurut biografi yang dikutip dari laman resmi Dayah Mudi Mesra Samalanga, Aba Asnawi atau Aba Budi Lamno ternyata pernah menempuh pendidikan di LPI MUDI Mesjid Raya Samalanga.
Aba Asnawi masuk ke pesantren yang berlokasi di kemukiman Mesjid Raya, kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen itu pada tahun 1965, setelah menyelesaikan pendidikan agama di Dayah Bustanul-‘Aidarusiyyah (BUSAIDA) Lamno.
Pada akhir 1968, Aba BUDI kembali ke Lamno dan berguru kepada Abu H. Ibrahim Ishaq (Abu BUDI Lamno).
Setelah menikah, Aba memilih untuk berdagang sebagai penopang kehidupan ekonominya sambil tetap belajar kepada Abu BUDI dan mengajar para santri yang menetap di salah satu dayah terbesar di Pantai Barat-Selatan Aceh tersebut.
Barulah setelah Abu BUDI wafat dan Aba dipercayakan oleh para alumni untuk memimpin Dayah BUDI Lamno.
Beliau meninggalkan usaha perdagangan yang telah dijalaninya selama 14 tahun dan kembali fokus memberikan kehidupan beliau sepenuhnya untuk perkembangan BUDI Mesjid Janguet Lamno.
Selama kepemimpinannya di dayah BUDI Mesja, Aba Asnawi mampu mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai oleh pemimpin sebelumnya, baik disektor pendidikan dan juga perekonomian.
Sehingga nama harum Dayah bahrul ‘Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) masih melekat di hati masyarakat Aceh dan sebagian masyarakat nusantara.
Bahkan setelah peristiwa gempa dan tsunami yang sempat meratakan infrastuktur Dayah BUDI Mesja, lembaga Pendidikan tersebut mampu bangkit dan kembali popular seperti sedia kala.
Profil Abuya Musa
Bagi masyarakat Gayo Lues dan suku Gayo secara umum, Abuya H Musa Jailani tentu bukan sosok yang asing.
Dilansir dari pemberitaan Serambinews.com, (11/10/2024), Abuya H Musa termasuk ulama sepuh yang ada di negeri Seribu Bukit.
Abuya H Musa lahir di Kecamatan Kutapanjang, Gayo Lues pada 16 April 1946.
Ia merupakan pendiri lembaga pendidikan agama, Bustanul Arifin, yang juga merupakan pondok pesantren tertua di Gayo Lues.
Abuya H Musa semasa mudanya sempat menuntut ilmu di Dayah Darusssalam selama sekitar 11 tahun, dari tahun 1956-1967.
Ia juga sempat berguru kepada Abuya Maulana Syech H Muhammad Waly, dan ulama-ulama kharismatik Aceh lainnya seperti Abuya Imam Syamsudin, Abuya Adnan Bakongan, dan Abuya Prof DR Muhibbudin Waly.
Setelah merasa cukup mendapatkan ilmu, Abuya H Musa lalu memutuskan kembali ke kampung halamannya di Negeri Seribu Bukit, Gayo Lues.
Tujuannya tidak lain adalah untuk mengembangkan agama islam yang berlandaskan ahlussunnah wal jama’ah.
Karena hari demi hari minat masyarakat yang ingin belajar terus bertambah, Abuya Tgk H Musa akhirnya memutuskan mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam pertama di Gayo Lues.
Lembaga pendidikan tersebut dinamakan Bustanul Arifin, yang terletak di Desa Penosan, Kecamatan Blang Jerango, Kabupaten Gayo Lues.
Abuya Tgk H Musa juga termasuk salah satu ulama yang diundang Presiden Soeharto ke Istana Negara (sekitar 1980-an), bersama sejumlah ulama Aceh lainnya.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI
Aceh
ulama
ulama kharismatik
Abu Kuta Krueng
Lamno
Aba Asnawi BUDI Lamno
Aceh Jaya
Pidie Jaya
Gayo Lues
Pemko Langsa Komit Siap Lunasi Pembayaran BMD Pemkab Aceh Timur |
![]() |
---|
TRK: Aceh Dukung Penuh Adies Kadir Pimpin Lagi DPP MKGR Periode 2025-2030 |
![]() |
---|
Satuan Brimob Polda Aceh Gegana Pastikan Udara di Sekitar PT Medco Aman |
![]() |
---|
RSUD Meuraxa ‘Pilot Project’ Program Pendidikan Dokter Spesialis |
![]() |
---|
FFI Serius Persiapkan Pro Futsal League 2025/2026, Gelar Kursus Ofisial Futsal dari FIFA |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.