Kupi Beungoh

In Memoriam Abu Kuta Krueng

Kemudian beberapa menit berita duka tentang kepulangan Abu Kuta Krueng, masyarakat Aceh kembali menerima berita duka dari negeri Lamno Jaya, dimana Ab

|
Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Muhibuddin Hanafiah, akademisi Darussalam dan Dosen Prodi PAI FTK UIN Ar-Raniry 

Pemerintah pusat memahami posisi Abu dalam tatanan sosial masyarakat Aceh, sebagai sosok ulama senior suara Abu masih sangat bernilai di mata pemerintah. Sebagai manusia biasa Abu juga pernah gagal dalam menyelamatkan puluhan nyawa korban konflik yang disiksa oleh TNI di rumoh geudong. 

Saat itu Abu datang ke rumoh geudong untuk bernegosiasi dengan TNI yang berposko di sana agar tahanan dari anggota masyarakat yang tidak bersalah agar dibebaskan. Namun TNI yang bertugas dengan sandi jaring merah saat itu tidak mau mendengar permintaan Abu. Namun dalam kasus-kasus yang terkait dengan konflik pada lokasi lain suara Abu masih mau didengar, seperti tahanan yang disekap anggota Raider maupun pasukan Siliwangi di kantor Kecamatan Bandar Dua, sebagian diantaranya dibebaskan setelah kedatangan Abu.

Ulama bagai Pelita

Menjelang musim pesta demokrasi (pileg dan pilkada) kemarin hingga terpilihnya caleg dan gubernur dan bupati/wali kota, ulama kharismatik selevel Abu banyak menerima kunjungan para caleg dan para calon yang bakal menguasai bangku eksekutif di Aceh. 

Saat-saat seperti itu kepopuleran Abu semakin memuncak dengan datangnya sejumlah tokoh ke kediaman Abu untuk meminta didoakan, atau meminta dukungan dan foto bersama Abu agar menimbulkan pesan bahwa calon dekat ulama atau mendapat rekomendasi dari ulama kharismatik sesenior Abu. 

Namun Abu sebagai ulama syiek cukup bijak dan memahami semua niat dan tujuan masing-masing pengunjung untuk bertemu dengannya. Tanpa membeda-bedakan semua tamu tersebut diterima oleh Abu dengan pintu terbuka di rumahnya yang berdomisili di dalam komplek dayah Darul Munawarah desa Kuta Krueng Kecamatan Badar Dua Kabupaten Pidie Jaya tersebut.

Kini Abu di Kuta Krueng telah tiada, beliau mewariskan kharisma seorang ulama sufi untuk semua murid, santri dan masyarakat Aceh secara keseluruhan. Keilmuan, karamah dan akhlakul karimah Abu diharapkan ada generasi Aceh berikut yang meneruskan. 

Dayah sebagai pusat pengkaderan ulama muda harus tetap berkhidmat dalam mendidik generasi umat Islam, tidak boleh memudar dengan kepergian sejumlah ulama yang mengasuh dayah dan mengayomi umat dalam menjaga dan melestarikan aqidah Islamiyah dan akhlakul karimah umat Islam sebagai khairu ummah atau ummatan wasathan yang memegang amanah sebagai khalifah (leader) di muka bumi ini.  

Tugas kita sekarang adalah meneruskan misi para rasul yang telah diwariskan melalui ulama. Tongkat estafet keulamaan itu sejatinya kita sambut dengan menyiapkan anak-anak kita untuk berada di jalur keulamaan dan kecendekiaan sehingga kekosongan ulama pasca wafatnya ulama senior dapat tergantikan. Semoga! 

*) Penulis adalah Akademisi Darussalam dan Dosen Prodi PAI FTK UIN Ar-Raniry

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved