Luar Negeri
Kapal Induk AS Bertabrakan dengan Kapal Kargo di Laut Mediterania
Kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat (AS), USS Harry S Truman bertabrakan dengan kapal kargo di Laut Mediterania
SERAMBINEWS.COM - Kapal induk bertenaga nuklir milik Amerika Serikat (AS), USS Harry S Truman bertabrakan dengan kapal kargo di Laut Mediterania dekat Port Said, Mesir pada Rabu (12/2/2025) malam.
Port Said tersebut adalah pelabuhan yang berada di ujung utara Terusan Suez, penghubung Laut Mediterania dan Laut Merah.
Kapal kargo yang terlibat tabrakan dengan USS Harry S Truman berbendera Panama dan bernama Besiktas-M.
Dikutip dari USA Today, Kamis (13/2/2025), Angkatan Laut AS menyatakan, USS Harry S Truman tidak mengalami kebocoran, pembangkit nuklirnya tidak rusak, dan awaknya tidak ada yang cedera.
Penyebab belum diketahui
Tabrakan tersebut terjadi ketika kapal kargo Besiktas-M yang memiliki panjang sekitar 190 meter keluar dari Terusan Suez menuju Rumania.
Sementara, kapal USS Harry S Truman yang merupakan kapal induk kelas Nimitz sedang menuju Terusan Suez.
Dilansir dari CNN, Jumat (14/2/2025), penyebab tabrakan kedua kapal besar itu kini masih belum diketahui.
Namun demikian, saat ini proses penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui bagaimana peristiwa itu terjadi.
Seorang pejabat Angkatan Laut AS mencatat, lokasi tabrakan yang berada di dekat Terusan Suez, biasanya memang dipadati oleh kapal.
USS Harry S Truman adalah salah satu dari 11 kapal induk yang beroperasi di dalam armada Angkatan Laut AS.
Baca juga: VIDEO Kapal Induk Amerika Tinggalkan Laut Merah Menuju Eropa
Kecelakaan yang melibatkan kapal besar dan kapal komersial jarang terjadi. Sebab, kapal induk biasanya melakukan perjalanan dengan bergabung di dalam kelompok yang dilindungi oleh sekat kapal perusak.
Namun, kapal-kapal yang memasuki Terusan Suez harus berjalan dalam satu barisan. Hal itu dapat membuat mereka lebih berisiko terhadap tabrakan.
Mantan Kapten Angkatan Laut AS Carl Schuster mengatakan, kesalahan navigasi kecil, seperti kesalahan membaca arah kapal lain atau keterlambatan mengambil keputusan dari kru, dapat menempatkan sebuah kapal dalam bahaya.
Bahaya tersebut bisa terjadi dengan cepat, sehingga kru hanya memiliki sedikit pilihan dalam menavigasikan kapalnya.
“Tidak ada banyak ruang untuk bermanuver di jalur laut yang terbatas dan kedua kapal membutuhkan sekitar satu mil (1,6 kilometer) laut untuk berhenti,” kata Schuster.
Pria 51 Tahun Pamer Alat Kelamin di Tempat Umum, Tewas Dikeroyok Massa |
![]() |
---|
3.800 Karyawan NASA Ajukan Pengunduran Diri |
![]() |
---|
Pesawat American Airlines Terbakar Saat Lepas Landas, Satu Penumpang Terluka |
![]() |
---|
Mahathir Mohamad Ikut Demo Turunkan Anwar Ibrahim, Sebut Kebal Hukum: Saatnya Mundur |
![]() |
---|
Kisah Pilu Elisabeth Fritzl, Disekap Ayah Kandung 24 Tahun Dijadikan Budak Nafsu dan Lahirkan 7 Anak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.