Berita Pidie
Proyek Bendungan Rukoh Habiskan Dana Rp 1,7 Triliun Selesai Dibangun, Ditinjau Wamen PU
Proyek Bendungan Rukoh, di Gampong Alue, Kecamatan Titeu, Kabupaten Pidie telah rampung dibangun.
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Proyek Bendungan Rukoh, di Gampong Alue, Kecamatan Titeu, Kabupaten Pidie telah rampung dibangun.
Pembangunan Bendungan Rukoh tersebut menghabiskan dana sekitar Rp 1,7 triliun, saat ini masih dalam masa pemeliharaan.
Wakil Menteri atau Wamen Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, didampingi Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Lilik Retno C, meninjau Bendungan Rukoh dan Daerah Irigasi atau DI Baro Raya, di Kabupaten Pidie, Aceh, Sabtu (8/2/2025).
Tinjauan itu untuk melihat Bendungan Rukoh telah selesai dibangun, yang kini dalam masa pemeliharaan.
Wamen PU, Diana, mengatakan, pembangunan Bendungan Rukoh sangat diperlukan untuk kebutuhan penyediaan air baku berkapasitas 900 liter per detik.
Selain itu, untuk kebutuhan irigasi seluas 12.194 hektare, guna mendukung ketahanan pangan. Bendungan Ruko juga memiliki fungsi sebagai reduksi banjir seluas 51 hektare.
Baca juga: Dukungan Terhadap PSN Bendungan Rukoh, Pemkab Pidie Usul Pembentukan Tahura
"Alhamdulillah Bendungan Rukoh sudah impounding. Saat ini, tentunya bermanfaat tidak hanya untuk irigasi, atau air baku saja.
Tapi, kehadiran Bendungan Rukoh berotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebesar 137 MW, hingga sebagai Pembamgkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 1,222 MW," kata Diana dalam website Dinas Pengairan Aceh.
Menurutnya, dengan adanya Bendungan Rukoh, tentu akan memberikan manfaat irigasi untuk DI Baro Raya. Sebab, airnya cukup melimpah. Kecuali itu, areal persawahan akan subur, dengan dialiri air dari irigasi tersebut.
"Mudah-mudahan bisa meningkatkan penanaman padi, sekaligus mendukung swasembada pangan.
Sehingga dengan adanya Bendungan Rukoh, Indeks Pertanaman (IP) juga mengalami penangkatan, dari 191 persen menjadi 300 persen. Dengan demikian, akan meningkatkan produksi pertanian," sebutnya.
Sementara Direktur Bendungan dan Danau, Direktoral Jenderal Sumber Daya Air, Adenan Rasyid, menjelaskan, keberadaan Bendungan Rukoh, diproyeksikan jumlah produksi pertanian yang dapat dihasilkan tahun 2025 sebesar 6 ton per hektare.
Baca juga: Proyek Bendungan Rukoh Rampung Akhir Tahun
Sebab, sebelum adanya Bendungan Rukoh, sudah ada bendung eksiting yang mengairi lahan pertanian. Dengan begitu, akan menambah suplesi.
"Dari IP semula sebesar 191 persen, hanya mampu melayani untuk dua musim tanam. Tentunya, hadirnya Bendungan Rukoh, IP menjadi 300 persen, sehingga target tiga kali tanam padi dapat terpenuhi dilaksanakan petani di Pidie," pungkasnya.
Sesuai Asta Cita Pemerintah
Proyek Pembangunan Sekolah Rakyat Terkendala, Ternyata RTRW Harus Direvisi |
![]() |
---|
Peserta Protes Penetapan 19 Calon Anggota MPD Pidie, Termasuk Sembilan Lulus Cadangan |
![]() |
---|
Meriahkan HUT Ke-80 RI, Forum Keuchik di Pidie Gelar Jalan Santai |
![]() |
---|
Truk Hantam Pagar Masjid di Sigli, Bagian Depan Remuk |
![]() |
---|
Meriahkan HUT Ke-80 RI, Warga Gampong Baroh Pidie Gelar 12 Aneka Lomba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.