Konflik Palestina vs Israel

Hamas Beri Hadiah Emas ke Sandera Israel, Warga Gaza Sakit Hati Anggap Hamas Khianati Pengorbanan

Matar menilai, tindakan Hamas memberikan hadiah emas tersebut seolah mengkhianati pengorbanan hidup yang sudah diterima warga Gaza

Editor: Faisal Zamzami
Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
PEMBEBASAN SANDERA - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English yang tayang dan diambil pada Minggu (16/2/2025), menampilkan proses pembebasan sandera Israel oleh Hamas pada hari sebelumnya. Israel dan Hamas kini telah merampungkan pertukaran tawanan keenam, lantas apa yang akan terjadi selanjutnya? 

"Mengapa ibunya masih terkubur di bawah reruntuhan, dan tidak ada yang peduli untuk menyelamatkannya sehingga kita setidaknya bisa membangun kuburan untuknya?"

"Sekalipun ada pesan di balik ini, mengapa mereka tidak mempertimbangkan perasaan kita? Apa yang mungkin bisa membenarkan semua rasa sakit ini?" sambung Matar.

Baca juga: Tak Mau Mundur, Tentara Israel Tetap Duduki Lima Puncak Bukit di Lebanon 

Kesedihan Rakyat Palestina

Hamas membebaskan tiga sandera Israel dalam pertukaran keenam yang menjadi dasar gencatan senjata yang hampir runtuh pada akhir pekan.

Sebagai gantinya, Israel telah membebaskan 369 tahanan Palestina.

Hanan Jamal, 38, penduduk kota Gaza, menyampaikan pendapat serupa dengan Matar.

"Hadiah emas itu, terus saya pikirkan – apa tujuan di baliknya? Dan berapa banyak ibu yang berduka di luar sana, yang berduka karena kehilangan anak-anak mereka?" ungkapnya kepada The National.

Dia bercerita tentang temannya Wafaa, yang berjuang selama bertahun-tahun untuk memiliki dua anak, tetapi kehilangan mereka dalam perang.

"Apakah ada yang merasakan sakit di hatinya?" tanyanya.

Teman Ibu Jamal lainnya, Ibtisam, kehilangan ketiga anaknya yang lahir setelah bertahun-tahun menjalani perawatan kesuburan.

Tubuh Ibtisam rusak setelah dia terjebak di bawah reruntuhan serangan Israel selama berhari-hari.

"Dia mencoba untuk hamil lagi, tetapi harapannya hampir tidak ada," kata Ibu Jamal.

"Ada ribuan ibu yang tidak akan pernah bisa memiliki anak lagi setelah kehilangan mereka dalam perang yang gegabah ini."

"Namun, yang benar-benar penting bagi dunia adalah opini internasional. Kesedihan ratusan ribu keluarga Palestina? Itu tampaknya tidak penting sama sekali."

Lebih dari 48.000 warga Palestina tewas dalam perang 15 bulan dan sekitar 111.670 terluka, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved