Berita Aceh Utara

Relawan Berdatangan Bantu Pencarian Bocah Tenggelam Hari Kedelapan di Krueng Pase Aceh Utara

Meski belum ditemukan, upaya pencarian yang dilakukan oleh warga setempat terus berlanjut dengan bantuan forum keuchik dan relawan dari sejumlah...

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Foto Kiriman Hamdani
Pencarian Farhat (5) bocah asal Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, yang dilakukan warga pada Sabtu (22/2/2025) telah memasuki hari kedelapan dan terus berlanjut hingga malam hari. 

 

Meski belum ditemukan, upaya pencarian yang dilakukan oleh warga setempat terus berlanjut dengan bantuan forum keuchik dan relawan dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

Laporan Jafaruddin | Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Pencarian Farhat (5), bocah asal Desa Meunasah Mesjid, Kecamatan Syamtalira Aron, Kabupaten Aceh Utara, yang tenggelam di Sungai Krueng Pase, sudah memasuki hari kedelapan pada Sabtu (22/2/2025).

Meski belum ditemukan, upaya pencarian yang dilakukan oleh warga setempat terus berlanjut dengan bantuan forum keuchik dan relawan dari sejumlah kabupaten/kota di Aceh.

Warga yang telah mencari sejak hari pertama pada Sabtu (15/2) lalu, terus berusaha menyisir lokasi dan menyelam di sepanjang sungai hingga malam hari.

Hingga kini, tim gabungan dari Search and Rescue (SAR) Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Basarnas Bireuen yang sempat terlibat, telah menghentikan pencarian pada Rabu (19/2/2025) setelah lima hari operasi.

Diberitakan sebelumnya, Farhat, yang belum bisa berenang, tenggelam saat mandi bersama teman-temannya.

Arus sungai yang deras setelah hujan lebat sebelumnya membuatnya terseret ke tengah sungai dan mulai tenggelam.

Kakak korban, Alfin (10), yang melihat kejadian itu, berusaha menolong dengan mengangkat tubuh adiknya.

Namun, arus yang kuat membuat usaha mereka gagal.

Baca juga: Sudah Tujuh Hari, Bocah Tenggelam di Krueng Pase Aceh Utara Belum Ditemukan

Irfan (9), teman Alfin, juga mencoba membantu, namun upaya mereka tidak berhasil dan Farhat akhirnya tenggelam terbawa arus.

Keuchik Meunasah Mesjid, Hamdani, pada Sabtu (22/2/2205), menyampaikan kepada Serambinews,com, bahwa warga terus berupaya mencari korban dengan menyelam dan menyisir sepanjang Krueng Pase, meskipun pencarian berlangsung hingga malam hari.

Bahkan, pada hari Jumat, delapan warga dari Mbang, Kecamatan Geureudong Pase, datang untuk bergabung dalam pencarian.

Mereka memiliki pengalaman menyelam di sungai dan mampu bertahan lama dalam air.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved