Kesehatan

Tuba Non Paten, Apakah Bisa Punya Anak? Begini Penjelasan Seksolog dr Boyke

Salah satu kondisi yang bisa mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk hamil adalah adanya tuba falopi non paten. 

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Agus Ramadhan
YT Kacamata dr Boyke
Seksolog dr Boyke menjelaskan tentang Non Paten Tuba. 

SERAMBINEWS.COM - Masalah kesuburan menjadi salah satu topik yang sering dibahas oleh pasangan yang tengah merencanakan kehamilan.

Salah satu kondisi yang bisa mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk hamil adalah adanya tuba falopi non paten. 

Tuba falopi yang tersumbat atau tidak berfungsi dengan baik dapat menjadi salah satu penyebab sulitnya proses pembuahan. Namun, apakah kondisi ini berarti mustahil untuk memiliki anak?

Dalam penjelasannya, seksolog dr Boyke mengungkapkan berbagai faktor yang mempengaruhi kesuburan dan memberikan penjelasan lebih lanjut tentang tuba falopi non paten, serta bagaimana cara penanganannya untuk memberikan harapan bagi pasangan yang ingin memiliki keturunan.

Dilansir Serambinews.com dari akun TikTok Klinik Pasutri pada Senin (24/2/2025), dr Boyke menjelaskan bahwa istilah 'non-paten tuba' mengacu pada kondisi di mana saluran tuba falopi wanita tersumbat atau tidak terbuka, yang menghalangi pertemuan antara sel telur dan sperma.

Jika kedua tuba falopi tersumbat, maka peluang untuk hamil secara alami akan sangat sulit, bahkan bisa menjadi mustahil.

Baca juga: Jamu Kuat Berisiko Merusak Ginjal, Ini Cara Aman Agar Laki-Laki Tetap Bugar dan Perkasa ala dr Boyke

"Non paten tuba artinya tubanya tidak terbuka alias mampet, kalau dua-duanya tersumbat, ya nggak bisa punya anak," kata dr Boyke.

Tuba falopi adalah saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1 cm yang menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim.

Saluran ini berfungsi sebagai tempat berjalannya sel telur dari ovarium menuju rahim saat ovulasi dan sebagai tempat pertemuan sel telur dengan sperma saat proses pembuahan.

Jika tuba falopi tersumbat, maka perjalanan sel telur menuju rahim akan terhambat.

Biasanya sambung dr Boyke, kondisi tuba falopi non-paten akan dijelaskan oleh dokter radiologi setelah melakukan pemeriksaan Histero Salpingografi (HSG).

Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat apakah saluran tuba falopi terbuka atau tersumbat, yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk hamil.

Baca juga: Seksolog dr Boyke Ungkap Alasan kenapa Sebaiknya Hamil di Bawah Usia 35 Tahun

"Biasa kami melakukan (dokter kandungan) pada case tuba non paten itu dihidrotubasi, artinya disemprotkan cairan yang mengandung antibiotik untuk membuka non paten tuba sehingga bisa terjadi pertemuan sel telur dan sel sperma di tuba tersebut," pungkasnya.

 

 

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved