Breaking News

Korupsi Pertamina

Dikibulin Pertamina, Warga Ini Ngaku Tersugesti Pakai Pertamax: Bayar Mahal, Dapat Kualitas Busuk

Rizky merasa rugi karena selama ini ia mengeluarkan uang lebih untuk membeli Pertamax, namun ternyata kualitas setara Pertalite.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Dok. Pertamina
POM BENSIN - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) milik Pertamina menjual BBM jenis Pertamax dan Pertalite. Dalam kasus baru-baru ini, seorang warga mengaku kesal dan kecewa terhadap Pertamina yang tega membohongi rakyatnya sendiri. 

Dikibulin Pertamina, Warga Ini Ngaku Tersugesti Pakai Pertamax: Bayar Mahal, Dapat Kualitas Busuk

SERAMBINEWS.COM - Seorang warga mengaku kesal dan kecewa terhadap Pertamina yang tega membohongi rakyatnya sendiri.

Bagaimana tidak, selama ini yang menggunakan Pertamax sebagai bahan bakar kendaraannya.

Ternyata Pertamax yang selama ini digunakannya adalah Pertalite (RON 90) yang oplos menjadi Pertamax (RON 92).

Dia adalah Rizky Widyanto (28), yang merasa dikibulin Pertamina selama ini.

Ia merasa yakin bahwa bahan bakar dengan oktan lebih tinggi ini memberikan performa yang lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar subsidi yang biasa ia gunakan sebelumnya.

Ternyata itu hanya sugestinya saja.

lihat fotoISI BBM - Salah seorang pelanggan mengisi BBM di SPBU Gampong Mulia, Jalan Syiah Kuala, Banda Aceh, Sabtu (17/8/2024).
ISI BBM - Salah seorang pelanggan mengisi BBM di SPBU Gampong Mulia, Jalan Syiah Kuala, Banda Aceh, Sabtu (17/8/2024).

Rizky merasa rugi karena selama ini ia mengeluarkan uang lebih untuk membeli Pertamax, namun ternyata kualitas bahan bakar setara Pertalite.

“Niatnya biar lebih enak dan kencang saja nih motor, pakai Pertamax. Eh enggak tahunya sugesti doang,” kata Rizky saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/2/2025).

Rizky mengaku menggunakan Pertamax untuk motor Honda PCX miliknya sejak 2018. 

Dalam satu pekan, dia mengeluarkan uang senilai Rp 100.000 hingga Rp 200.000 untuk mengisi bahan bakar. 

“Niatnya mau sadar diri enggak pakai subsidi, bantu negara, eh enggak tahunya begini,” keluh dia.

Namun, Rizky mengaku tidak terkejut dengan kasus dugaan korupsi tersebut.

Pasalnya, ia pernah membaca berita tentang uji coba pengecekan Research Octane Number (RON) Pertamax yang hasilnya tidak mencapai 92, batas oktan minimal. 

“Setelah tahu berita itu, ya saya rasain perbedaan Pertalite sama Pertamax. Waktu itu cuma heran saja, ‘kok tenaganya sama’. Tapi, karena sugesti saya kuat, jadi ya nyaman saja,” ujar Rizky.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved