KUPI BEUNGOH
Metode-Metode Dalam Penetapan Awal Ramadhan Dan Awal Syawal
Metode rukyatul hilal ini terus berlanjut sampai saat ini dan pemerintah Indonesia melalui kementerian agama RI juga masih terus menggunakannya.
لا تصوموا حتی ترواالهلال ولا تفطروا حتی تروه فإن غم غليکم فاقدروله
"Jangan kalian berpuasa hingga kalian melihat hilal dan jangan kalian berbuka (berhari raya) hingga kalian melihatnya (hilal). Maka jika ada yang menutupi/menghalangi kalian melihat hilal, maka cukupkanlah/ sempurnakanlah (bilangannya)" (HR Muslim).
Namun, perlu dicatat bahwa rukyatul hilal tidak bisa berdiri sendiri tanpa dibantu oleh metode hisab.
Karena dalam penentuan tanggal 29 bulan berjalan, yaitu pada tanggal dilakukan pengamatan hilal harus dibantu dengan metode hisab.
Hal ini dilakukan supaya pada saat pengamatan hilal dilakukan pada tanggal yang tepat.
Selanjutnya, metode hisab yang digunakan untuk membantu para pemantau hilal dalam melakukan pemgamatan hilal adalah hisab imkanurrukyah.
Kenapa hisab ini yang digunakan? Karena hisab ini berhubungan dengan kemungkinan hilal dapat dilihat.
Hisab imkanurrukyah yaitu hisab yang dirancang benar-benar linier dengan rukyatul hilal, sehingga hisab tersebutlah yang cocok digunakan untuk membantu rukyatul hilal dalam penentuan tanggal kapan hilal itu semestinya dirukyat (dilihat/diamati).
Pertanyaan berikutnya: Adakah metode yang bila menggunakan metode tersebut, tidak terjadi perbedaan dalam penetapan 1 Ramadhan atau 1 Syawal?
Jawabannya, tidak ada satu pun metode yang bisa menjamin tidak terjadinya perbedaan.
Walaupun sama-sama menggunakan metode hisab, perbedaan memulai awal Ramadhan atau awal Syawal itu kemungkinan bisa saja terjadi, baik perbedaan itu terjadi antar wilayah maupun perbedaan itu terjadi dalam wilayah yang sama.
Contoh sama-sama menggunakan metode hisab, tetapi peluang perbedaan itu bisa saja terjadi.
Misalnya, dalam satu wilayah menggunakan metode hisab yang berbeda, yang satu kelompok menggunakan metode hisab wujudul hilal, sedangkan kelompok yang lain menggunakan metode hisab imkanurrukyah.
Bila dalam satu wilayah dimisalkan pada saat matahari terbenam pada tanggal 29 Sya'ban posisi ketinggian hilal 1 derajat, ijtimak sudah terjadi sebelum matahari terbenam, dan hilal di atas ufuk pada saat matahari terbenam, maka kelompok yang menggunakan hisab wujudul hilal besoknya ditetapkan 1 Ramadhan (karena sdh memenuhi kriteria),
sedangkan kelompok yang menggunakan metode hisab imkanurrukyah, karena belum memenuhi kriteria, bulan Sya'ban digenapkan/disempurnakan bilangannya menjadi 30 hari dan 1 Ramadhan jatuh besok lusa (tertunda 1 hari).
Mencermati Karya Bakti TNI di Masjid Indrapuri: Menyentuh Sejarah Aceh Sebelum Aceh |
![]() |
---|
Tanpa Badan Khusus, Perpanjangan Otsus Aceh Hanya Buang-Buang Dana |
![]() |
---|
Dilema Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Dari APBD ke Pasar Modal: Mengapa Pemerintah Daerah Harus Berani Menerbitkan Obligasi/Sukuk Daerah |
![]() |
---|
Serakahnomic: Teori Ditolak, Praktek Menjamur? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.