550 Anak Aceh Ikut Daurah Tahfiz Elmasudy Ke-9, Ulama Gaza Palestina Isi Tausiah Saat Pembukaan

Peserta sejumlah itu adalah anak-anak Aceh yang mengikuti daurah ini di lima kabupaten/kota di Aceh, yakni Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, dan Aceh Barat Daya (Abdya).

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Sebanyak 550 peserta mengikuti Daurah Tahfiz Nasional (DTN) ke-9 Elmasudy Indonesia yang digelar pada bulan Ramadhan 1446 Hijriah/ 2025 Masehi.

Peserta sejumlah itu adalah anak-anak Aceh yang mengikuti daurah ini di lima kabupaten/kota di Aceh, yakni Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, dan Aceh Barat Daya (Abdya).

Acara pembukaannya berlangsung di Masjid Syuhada, Lamgugob, Kecamatan Syiah Kuala, Banda Aceh, Sabtu (1/3/2025).  

Kegiatan pembukaan dihadiri Direktur Elmasudy Indonesia, Ustaz Irhamullah Alhafiz, Pembina Yayasan, Ustaz Fudhailul Barri, Anggota DPRK Banda Aceh dari PKS, Tuanku Muhammad. 

Kemudian perwakilan BKM Masjid Syuhada, Ibrahim M Jamil, ulama asal Gaza, Palestina Syech Mahmoud Muhammad 'Asaliya, dan para santri serta orang tua santri.

Direktur Elmasudy Indonesia, Ustaz Irhamullah Alhafiz, dalam sambutannya mengatakan bersyukur pada tahun ini Elmasudy Indonesia kembali menggelar Daurah Tahfiz Nasional ke-9.

Baca juga: Ramadhan, PBM di Banda Aceh Dikurangi, Dimulai Dinul Islam, Siswa SMP Wajib Shalat Jamaah di Sekolah

“Kita tetap berkomitmen menggelar daurah selama masjid masih ada,karena masjid adalah pusat studi Alqur'an,” katanya.

Ia menyatakan bahwa saat ini sudah mewisuda 6.700 santri Elmasudy dan ada 780 anak Aceh yang sudah menjadi penghafal 30 juz Al-Qur'an bersanad bersyahadah.

Jumlah ini tentu menjadi modal bagi Aceh untuk memberantas buta huruf Al-Qur'an.

“Sekarang banyak masjid buat daurah. Ini tentu sangat luar biasa. Tujuan kita sama yaitu bagaimana kita bisa memberantas buta huruf Al-Qur'an bagi generasi Aceh,” ungkap Ustaz Irhamullah.

Anggota DPRK Banda Aceh, Tuanku Muhammad dalam kesempatan itu memberi apresiasi kepada semua orang tua yang mendukung anak-anaknya mengikuti daurah.

Ia menyatakan tidak semua anak berkesempatan mengikuti daurah.   

Baca juga: Heboh Disebut Penyusup, Kemenag Bantah, Ungkap Sosok yang Melihat Hilal di Aceh Utusan Pusat dari NU

“Tidak semua orang Allah beri kesempatan untuk hadir daurah. Ada banyak anak-anak di luar sana yang ingin menjadi peserta daurah, tapi orang tuanya tidak mendukung.

Ada juga orang tuanya ingin ikut daurah tapi sang anak tidak mau. Ada juga orang tua dan anak tidak mau ikut,” katanya.

“Maka bersyukurlah ketika anak-anak yang ada disini terpilih sebagai peserta daurah.

Jadikan daurah ini sebagai jalan antum semuanya untuk dekat dengan surga,” ucap Tuanku yang pernah menjadi Koordinator Daurah Tahfiz Elmasudy.

Pada bagian akhir sambutannya, Tuanku mendoakan semua orang tua yang mendukung anaknya menjadi penghafal Al-Quran agar Allah kabulkan segala doa dan harapannya.

“Daurah ini ibarat api, kalau hilang maka padamlah api,” ucapnya. 

Baca juga: Buya Yahya Jelaskan Hukum Puasa Saat Belum Mandi Junub dan Bahaya Ghibah Bagi yang Berpuasa

Acara pembukaan daurah diakhiri dengan penyampaian tausiah oleh ulama asal Gaza, Syech Mahmoud Muhammad 'Asaliya.

“Al-Quran adalah kalamullah yang sangat mulia dan suci. Siapa pun yang dekat dengan Al-Qur'an, maka Allah akan tinggikan derajatnya,” ujar Syech Mahmoud yang dibantu penerjemah Ustaz Irhamullah.

Syech Mahmoud menyampaikan siapa saja yang membaca, menghafalkan dan mengamalkan Al-Qur'an, maka Allah akan melimpahkan keberkahan Al-Qur'an kepadanya.

Ketua Panitia DTN Elmasudy Indonesia, Ustaz Akmal Iman diawal acara menyampaikan bahwa acara daurah kali ini diikuti 550 peserta dari seluruh Aceh.

Di Aceh, kegiatan daurah diadakan di lima kabupaten/kota yaitu Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, dan Aceh Barat Daya (Abdya).

Selain itu, daurah Elmasudy juga digelar di luar Aceh seperti Medan, Bandung, Jakarta, dan daerah lain.

Baca juga: Bagi yang Berpuasa Wajib Tahu, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Batas Waktu Sikat Gigi dan Hukumnya

Elmasudy Indonesia sudah menggelar daurah sejak tahun 2017 dan menjadi pelopor Daurah Tahfiz Nasional pertama di Aceh. (*)