Serambi Ramadhan
Menjaga Kesederhanaan di Bulan Ramadhan
Serambi Ramadhan merupakan progam khusus yang dihadirkan Harian Serambi Indonesia Group, bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh
Sementara kita menikmati hidangan berbuka, masih ada saudara-saudara kita yang kesulitan untuk mendapatkan makanan yang layak. Muhibbuththabary, Wakil Ketua MPU Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hidup sederhana sesungguhnya bukanlah ajaran yang baru muncul, melainkan sebuah ajaran yang sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Ajaran ini disampaikan kepada umat Islam sebagai pedoman hidup yang harus dijaga dan diterapkan. Kesederhanaan dalam Islam tidak berarti hidup miskin atau tanpa harta, tetapi lebih kepada menghindari sifat berlebihan, baik dalam hal materi maupun gaya hidup.
Wakil Ketua MPU Aceh, Prof Dr H Muhibbuththabary MAg menyampaikan dalam konteks bulan Ramadhan, kesederhanaan ini menjadi lebih relevan, terutama terkait dengan pola konsumsi makanan.
"Sederhana pada bulan Ramadhan lebih ditekankan pada pola konsumsi makanan, ini tidak hanya dilihat aspek kesehatan tetapi juga dilihat pada aspek ajaran. Kalau dikatakan ajaran merupakan bentuk-bentuk yang harus dipatuhi sebagai sebuah ketaatan kepada sang pencipta Allah SWT," ujarnya dalam program podcast "Serambi Ramadhan" yang tayang secara live pada Selasa (4/3/2025), dipandu oleh Jurnalis Firdha Ustin.
Sebagai informasi, Serambi Ramadhan merupakan progam khusus yang dihadirkan Harian Serambi Indonesia Group, bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh dan didukung oleh Bank Aceh Syariah serta Kyriad Muraya Hotel Aceh.
Progam yang tayang setiap hari selama Ramadhan pukul 15.00 WIB ini menyajikan berbagai pembahasan bertema Ramadhan yang disampaikan oleh tengku dayah hingga akademisi berbasis santri atau alumni dayah di Aceh.
Allah SWT berfirman, "Makan dan minumlah kamu, tapi jangan berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31). Kalimat ini menggambarkan prinsip dasar dari kesederhanaan dalam Islam yang sangat erat kaitannya dengan menjaga pola makan dan minum.
Konsep kesederhanaan ini sejatinya berlawanan dengan israf, yaitu perilaku berlebihan yang tidak diperkenankan dalam ajaran Islam. Allah SWT memang tidak suka terhadap orang yang berlebih-lebihan, baik dalam makan, minum, maupun hal-hal lainnya.
"Dalam konteks bulan Ramadhan, kita diingatkan untuk tidak berlebihan dalam menyantap hidangan berbuka. Misalnya, di Aceh, kita sering menemui hidangan berbuka yang beragam—mulai dari teh, kopi, hingga nasi dengan berbagai lauk pauk. Namun, kita perlu sadar bahwa apa yang kita konsumsi saat berbuka hanyalah untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang mendasar, yaitu energi dan nutrisi agar tubuh kita tetap sehat dan dapat menjalani ibadah dengan baik. Tidak perlu berlebihan, yang penting kebutuhan primer tubuh tercukupi," sambungnya.
Kesederhanaan bukan berarti mengekang diri secara berlebihan hingga akhirnya tubuh kita kekurangan gizi atau energi. Itu juga bukan yang dimaksud dalam ajaran Islam. Yang dimaksud dengan kesederhanaan adalah cukup makan dengan satu atau dua lauk pauk yang sudah cukup untuk memenuhi rasa lapar, dan keinginan tubuh tanpa berlebihan.
Namun, yang sering terjadi adalah kita menumpuk-numpuk makanan dan akhirnya banyak yang terbuang, tidak termanfaatkan dengan baik.
Padahal, ini adalah hal yang sangat dilarang dalam Islam karena bertentangan dengan prinsip keadilan dan kemaslahatan hidup umat. “Sementara kita menikmati hidangan berbuka, masih ada saudara-saudara kita yang kesulitan untuk mendapatkan makanan yang layak. Oleh karena itu, menyisihkan sebagian makanan untuk diberikan kepada yang membutuhkan adalah tindakan yang sangat dianjurkan dan sesuai dengan ajaran Islam,” sebutnya.
Selain itu, sambungnya, dengan tidak berlebihan dalam makan dan minum. Di mana dapat memberikan perhatian lebih kepada saudara-saudara yang membutuhkan.
Sebagian dari makanan yang tidak dikonsumsi bisa disalurkan sebagai sedekah, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh banyak orang. Inilah bentuk kepedulian sosial yang juga merupakan bagian dari ibadah kita di bulan Ramadhan.
"Semoga dengan menjalankan prinsip kesederhanaan ini, kita tidak hanya menjaga kesehatan tubuh, tetapi juga mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Ini adalah ajaran yang wajib diterapkan oleh seluruh umat Islam, agar kehidupan kita lebih bermakna dan penuh dengan kepedulian terhadap sesama," pungkasnya.(fu)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.