Internasional

Tantang Gagasan Trump! Rencana Revolusioner Rekontruksi Gaza 53 Miliar Dolar Disetujui Pemimpin Arab

Rencana rekonstruksi Gaza senilai $53 miliar (£41,4 miliar) telah disetujui oleh para pemimpin Arab dalam pertemuan darurat di Kairo, Mesir. Rencana

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS/anadoulu agency
Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty mengatakan bahwa perjanjian gencatan senjata Gaza menjamin akses penuh terhadap bantuan kemanusiaan dan tidak dapat dihentikan atau digunakan sebagai senjata terhadap warga sipil yang tidak bersalah, terutama selama bulan Ramadhan. 

 Melalui akun media sosialnya, ia memposting video buatan AI yang memperlihatkan Gaza yang berwarna emas, dengan dirinya dan sekutu dekatnya, Elon Musk, tampak bersantai di pantai.

Video ini, yang diiringi lagu ceria, menampilkan gambaran utopis dari Gaza yang dibangun kembali dengan kekayaan dan kedamaian, sebuah pandangan yang membuat banyak kalangan merasa tidak realistis.

Rencana Mesir Mendapat Pujian

Banyak diplomat Barat yang hadir dalam pengarahan di Kairo memuji rencana Mesir, dengan menyatakan bahwa rencana ini sangat menarik dan disiapkan dengan sangat matang.

Rencana ini menggabungkan pengalaman profesional dari berbagai sektor, termasuk keberlanjutan dari Bank Dunia dan keahlian pengembang Dubai dalam sektor perhotelan.

Rencana rekonstruksi ini juga belajar dari pengalaman kota-kota yang bangkit dari kehancuran, seperti Hiroshima, Beirut, dan Berlin.

 Desain yang diusulkan juga dipengaruhi oleh pengalaman Mesir sendiri dalam membangun “Kairo Baru,” sebuah megaproyek besar yang mengubah ibu kota administratif Mesir menjadi kota modern.

Presiden Trump tetap teguh pada pendiriannya bahwa rencananya adalah solusi yang berhasil untuk Gaza.

Namun, kini saatnya bagi negara-negara Arab dan sekutu mereka untuk membuktikan bahwa rencana rekonstruksi Gaza mereka adalah yang paling realistis dan layak dijalankan.

 Rencana ini tidak hanya menawarkan solusi fisik untuk kehancuran Gaza, tetapi juga berupaya memberi harapan baru bagi masa depan politik dan hak-hak warga Palestina.

Baca juga: Khaled Mahmoud Qasim Abdullah Tahanan Palestina Disiksa Hingga Meninggal di Penjara Megiddo Israel

(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved