Hamas: Ancaman AS Bentuk Dukungan bagi Netanyahu Keluar dari Kesepakatan Gencatan Senjata

Sementara itu Luciano Zaccara, seorang profesor di Universitas Qatar, mengatakan berita bahwa pemerintahan Trump tengah melakukan pembicaraan langsung

Editor: Ansari Hasyim
Telegram/Brigade Al-Qassam
PEMBEBASAN SANDERA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam memamerkan senjata selama pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). Pada Selasa (4/3/2025) Hamas menolak tuntutan Israel untuk demiliterisasi penuh di Jalur Gaza. 

Blokade Israel akan berdampak buruk bagi anak-anak di Gaza

UNICEF mengatakan blokade Israel mengancam layanan perawatan kesehatan yang menyelamatkan nyawa anak-anak, termasuk bayi baru lahir, di Jalur Gaza.

Rosalia Bollen, juru bicara UNICEF, mengatakan pemblokiran bantuan kemanusiaan, termasuk vaksin dan ventilator untuk bayi prematur, akan menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan dalam kehidupan nyata bagi anak-anak dan orang tua mereka.

"Jika kita tidak dapat menyediakannya, vaksinasi rutin akan terhenti," katanya. 

"Unit neonatal tidak akan dapat merawat bayi prematur, jadi ini adalah konsekuensi nyata yang akan segera kita hadapi jika kita tidak dapat melanjutkan pasokan bantuan yang masuk."

Bollen, yang berada di Gaza, mengatakan pasokan yang ada telah didistribusikan sebagian besar ke seluruh wilayah kantong itu.

“Kebutuhan begitu tinggi sehingga kami tidak mampu menimbun barang. Itulah sebabnya pembatasan terbaru ini begitu merugikan," ujarnya.

“Fase pertama gencatan senjata bukan sekadar jeda dalam permusuhan, tetapi benar-benar menjadi penyelamat bagi keluarga di sini,” tambahnya. 

“Suasana di sini sangat tertekan; keluarga yang saya ajak bicara sangat khawatir tentang apa yang akan terjadi di masa depan.”

Barbarisme Israel Bakar Rumah Warga Palestina di Jenin, Puluhan Dihancurkan, 40 Ribu Warga Terusir

Asap tebal mengepul dari kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki setelah pasukan Israel membakar sebuah bangunan di daerah tersebut, menurut Al Quds Today.

Insiden itu terjadi saat operasi militer besar-besaran Israel, yang diluncurkan di Jenin pada tanggal 21 Januari, berlanjut memasuki minggu ketujuh.

Pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 55 warga Palestina di Jenin dan provinsi Tulkarem serta Tubas di dekatnya sejak serangan dimulai, menghancurkan puluhan rumah dan memaksa lebih dari 40.000 orang mengungsi.

Pasukan Israel juga merobohkan lebih banyak rumah di kamp pengungsi Nur Shams.

Militer Israel telah mengeluarkan perintah pembongkaran baru terhadap rumah-rumah di kamp pengungsi Nur Shams di Tepi Barat yang diduduki.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved