Berita Pidie

Usai Shalat Subuh, Pemancing Ikan Ramai di Kuala Tari Kota Sigli

Usut punya usut, ternyata ratusan para mancing mania secara berpencar duduk dibatu pemecah ombak pantai

Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
MANCING IKAN - Ramli memperlihatkan hasil pancingan berupa ikan Kadra saat memancing di sisi bibir Pantai Kuala Tari, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Jumat (7/3/2025). 

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Ratusan sepeda motor berbagai merek berjejeran disisi bibir pantai Kuala Tari, Kecamatan Kota Sigli, Pidie, Jumat (7/3/2025). 

Usut punya usut, ternyata ratusan para mancing mania secara berpencar duduk dibatu pemecah ombak pantai.

Mereka berdatangan sejak usai shalat subuh berjamaah dari berbagai kecamatan di daerah kabupaten berjuluk penghasil Emping Melinjo. 

Terutama dari Kecamatan Kota Sigli. Lalu disusul dari Kecamatan Indra Jaya, Peukan Baro, Pidie, Grong-grong, hingga kecamatan pengujung di barat, Padang Tiji.

Umumnya juga para mancing mania itu menghabiskan waktu dua jam hingga tiga jam tergantung hingga mentari terik menyengat badan. 

Baca juga: VIDEO Ratusan Warga Barsela Ikut Lomba Mancing Ikan di Kuala Batee Abdya

Dua pemancing asal Kecamatan Kota Sigli, Ramli (57) dan Ihsan (38) mengaku kepada Serambinews.com, Jumat (7/3/2025) pagi bahwa, saban hari hasil memancing ikan rata-rata diperoleh 3 sampai 5 Kg.

"Hasil pancingan ini kami jadikan sebagai nafkah buat keluarga," sebut Ramli.

Dijelaskan untuk umpan pancingan pihaknya hanya mengunakan adonan tepung dari beras atau Breuh Jatoe dan Leukat serta sedikit ragi yang merangsang penciuman ikan. 

Ya, umumnya ikan pancingan yang kerap didapatkan berupa jenis ungkot kadra, Merah Mata hingga Rambeu. 

Umumnya harga jual ikan pancingan berkisar mulai Rp 30.000/Kg hingga Rp 45.000/ bagi ikan Kadra yang tergantung kondisi besar atau kecil. 

Selebihnya untuk Rambeu jauh lebih mahal hingga dikisaran Rp 80.000/kg.

Baca juga: Merasakan Sensasi Memancing dengan Teknik Handline di Laut Singkil

Diakui juga kegiatan memancing ikan di bulan suci Ramadhan lebih asyik dari hari-hari sebelumnya. 

"Hal ini selain memposisikan untuk mencari nafkah, juga dapat menjadi destinasi wisata alam dengan membaurkan zikir seraya mencarikan nafkah buat keluarga tercinta," ujarnya.

Lain lagi bagi kalangan anak remaja yang mengambil kesempatan mancing mania ini selain untuk 'Asmara Subuh', juga menjadi pemasukan inkam kantong pribadi.

"Ya, paling tidak hasil pancingan ini cukup untuk buka puasa pak," ungkap Fajar (18) seorang remaja asal Kecamatan Indra Jaya, Pidie kepada Serambinews.com, Jumat (7/3/2025). (*)

Baca juga: Jangan Salah Pilih Madu! Cara Cerdas Memilih Madu untuk Kue Lebaran 2025

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved