Berita Pidie

Pemateri Malaysia, Thailand, USK Hingga UIN Tampil di Seminar Internasional Uroe Lahe Pidie

Ia menambahkan, seminar itu dilaksanakan selama satu hari dengan jumlah peserta sekitar 300 orang, dengan pemateri enam tokoh dari dalam dan...

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
SEMINAR : Wakil Bupati Pidie, Alzaizi, bersalaman dengan pemateri dari Malaysia, disela-sela membuka Seminar Internasional urou lahe Pidie di Gedung PCC Gampong Lampeudeu Baroh, Kecamatan Pidie, Rabu (17/9/2025). 

Ia menambahkan, seminar itu dilaksanakan selama satu hari dengan jumlah peserta sekitar 300 orang, dengan pemateri enam tokoh dari dalam dan luar negeri.

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Tujuh pemateri dari Malaysia, Thailand, Universitas Syiah Kuala atau USK Banda Aceh, Universitas Islam Negeri atau UIN Ar-Raniry Banda Aceh dan UIN Sultanah Nahrisyah Lhokseumawe, mengisi Seminar Internasional peringatan uroe lahe Pidie atau Pedir Darul Amni ke-514 tahun 2025.

Kegiatan itu dipusatkan di Pidie Convention Center atau PCC, di Gampong Lampeudeu Baroh, Kecamatan Pidie, Rabu (17/09/2025).

Ketujuh pemateri adalah Guru besar/Arkeolog USK Banda Aceh, Prof DR Husaini Ibrahim, MA  dan Prof Dato’ Sri DR Abdul Rahman Abdul Samad Lc MA (Pattani Thailand).

Berikutnya, Kolektor Pedir Meseum, Banda Aceh, Masykur Safruddin SHUM dan Dosen UIN Sultanah Nahrisyah Lhokseumawe, Baiquni Hasbi, MA PhD.

Lalu, Marwansyah Ismail Lc MA ( Pulau Penang, Malaysia) dan Dosen Filolog UIN Ar-Raniry Banda Aceh, ⁠Hermansyah, MTH MA MHUM. 

Seminar Internasional itu dibuka Wakil Bupati Pidie, Alzaizi, yang dihadiri Forkpimda Pidie dengan memakai pakaian adat Aceh. 

"Seluruh peserta bisa hadir dalam suasana penuh kebahagiaan. Pentingnya momentum uroe lahe sebagai refleksi sejarah panjang Pidie, yang telah memiliki peradaban maju sejak masa Kerajaan Pedir," kata Wakil Bupati Pidie, Alzaizi, Rabu (17/9/2025).

Menurutnya, Pidie telah memiliki peradaban yang modern pada masanya.

Sebab, saat itu negara yang berbentuk kerajaan, kota pelabuhannya, pasar dan tempat pedagang uang atau penukaran uang.

Baca juga: Seminar Internasional di Pidie Hadirkan Pemateri Aceh hingga Malaysia, Peringati Hari Jadi Ke-514

Ia menyebutkan, 500 tempat dalam catatan verthema tahun 1505 sebagai tempat penukaran uang. 

Kecuali itu, Pidie juga mempunyai empat pelabuhan terkenal yang disinggahi kapal dari negara lain.

Adalah Pelabuhan Kuala Batee, Kuala Pidie, Kuala Gigieng dan Kuala Ie Leubeu. 

"Empat kuala itu masih ada, yang menjadi saksi sejarah saat kejayaan Kerajaan Pedir," ujarnya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved