Breaking News

Berita Pidie Jaya

Tembus Ekspor, Nikmatnya Socolatte: Produk Cokelat Pidie Jaya Memikat Hati Turis Lokal & Mancanegara

Cafe ini menyajikan kuliner cokelat olahan khas Pidie Jaya, mulai dari minuman hingga makanan yang berasal dari olahan cokelat.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/YENI HARDIKA
Aneka produk socolatte berupa permen cokelat hingga bar cokelat untuk diekspor ke Jepang, jurnalis Harian Serambi Indonesia, Firdha Ustin juga berkesempatan masuk dan melihat langsung proses packing cokelat, Sabtu (8/3/2025). 

"2003 berawal ide, tapi resminya merek socolatte 2010, pas produk pertama keluar, butuh proses dan perjuangan yang sangat pajang, melihat pangsa pasar dan komoditi dan tujuannya untuk meningkatkan nilai tambah," sambungnya.

Irwan, owner Socolatte.
Irwan, owner Socolatte.

Pada akhirnya, pada tahun 2019, sebuah tempat pengolahan cokelat berhasil terwujud di Pidie Jaya yang juga didukung oleh bantuan dari pihak-pihak terkait. 

Seiring dengan hadirnya tempat pengolahan, pada saat itu Irwan memiliki cita-cita ke depan adalah agar dalam 10 tahun mendatang, tempat tersebut dapat menjadi pusat keramaian yang dapat meningkatkan nilai tambah produk.

Mereka juga berharap, jika ada produk turunan seperti kripik coklat yang berhasil dipasarkan, hal itu menandakan bahwa usaha mereka telah berkembang dan ramai yang menjadi target utama.

Pada saat itu Irwan memulai usaha dengan modal operasional sekitar 65 juta rupiah, dan mesin pengolahan didapatkan dengan bantuan dari Jepang. 

Meskipun banyak orang pesimis pada awalnya karena mereka belum memiliki pasar yang jelas, Irwan tetap optimis dan berusaha keras. 

Dengan semangat dan dedikasi tinggi, kini Irwan berhasil mengembangkan usahanya hingga menjadikan Socolatte sebagai salah satu produk unggulan daerah dan kafenya yang kini menjadi ikonik daerah.

Setelah beberapa tahun, usaha mereka sudah berkembang cukup baik, dengan omset yang memungkinkan mereka mempekerjakan 40 orang secara keseluruhan. Setiap harinya, usaha ini menghasilkan minimal 5 juta rupiah per harinya.

Gerai Socolatte tampil megah dengan desain modern, lengkap dengan fasilitas baru seperti kafe yang nyaman bagi para pengunjung.

Kafe ini memungkinkan pengunjung untuk menikmati berbagai olahan cokelat langsung di tempat, mulai dari minuman cokelat hangat, es cokelat hingga camilan berbahan dasar cokelat.

Sementara rumah pengolahan cokelat setiap harinya memproduksi cokelat bar 50 Kg untuk memenuhi permintaan pasar di Aceh. 

Tatangan Bisnis

Saat pertama kali meluncurkan produk cokelat Socolatte, banyak masyarakat yang sempat pesimis, mereka berpikir tidak mungkin ada cokelat di Aceh dan mau minum cokelat apalagi Aceh memang terkenal dengan budaya minum kopi.

Namun, setelah mencoba, mereka akhirnya menyadari bahwa rasa cokelat tersebut sangat enak, dan sampai sekarang, banyak pembeli yang tertarik, tidak hanya dari masyarakat lokal tetapi juga dari masyarakat internasional.

Irwan juga beberapa kali mengikuti trade expo di Jakarta, di mana mereka bertemu dengan berbagai negara seperti Rusia, Libya, dan Lebanon. Negara-negara tersebut tertarik dengan produk socolatte, terutama karena rasa cokelat Pidie Jaya yang unik dibanding produk cokelat lainnya. 

"Kita juga beberapa kali ikut trade expo di Jakarta, itu banyak negara-negara 
mereka minta produk kita alasannya karena tastenya karena cokelat itu sangat berpengaruh pada lingkungan tumbuhnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved