Ramadhan 2025

Buya Yahya Tegaskan Hukum Main Game Saat Puasa Ramadhan

Namun, Buya Yahya juga mengingatkan sebaiknya bulan Ramadhan dimanfaatkan untuk memperbanyak amal ibadah daripada menghabiskan waktu dengan bermain ga

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Mursal Ismail
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
HUKUM MAIN GAME - Dai kondang Tanah Air, KH Zainul Maarif atau lebih dikenal Buya Yahya, menegaskan bermain game saat puasa Ramadhan hukumnya mubah atau boleh.  Asalkan tidak mengandung perjudian dan tidak melalaikan dari ibadah wajib, seperti shalat dan membaca Al-Qur'an. (YOUTUBE/AL-BAHJAH TV) 

Namun, Buya Yahya juga mengingatkan sebaiknya bulan Ramadhan dimanfaatkan untuk memperbanyak amal ibadah daripada menghabiskan waktu dengan bermain game.

SERAMBINEWS.COM - Dai kondang Tanah Air, KH Zainul Maarif atau lebih dikenal Buya Yahya, menegaskan bermain game saat puasa Ramadhan hukumnya mubah atau boleh. 

Asalkan tidak mengandung perjudian dan tidak melalaikan dari ibadah wajib, seperti shalat dan membaca Al-Qur'an.

Namun, Buya Yahya juga mengingatkan sebaiknya bulan Ramadhan dimanfaatkan untuk memperbanyak amal ibadah daripada menghabiskan waktu dengan bermain game.

Apalagi, kata Buya Yahya, haram hukumnya main game saat puasa jika game yang dimainkan adalah game yang melalaikan. 

Apalagi sampai meninggalkan ibadah, mengingat bulan Ramadhan datangnya cuma setahun sekali.

Buya Yahya menyampaikan hal ini dalam kanal YouTube Al-Bahjah TV beberapa waktu lalu.

Baca juga: Apa Hukum Mengonsumsi Suplemen Agar Tubuh Kuat saat Puasa? Buya Yahya : Tidak Dilarang, Asalkan

Buya Yahya mengatakan main game saat puasa boleh-boleh saja, artinya tidak haram.

Permainan atau hiburan pada dasarnya bukanlah hal yang dilarang dalam Islam.

"Kami sampaikan kepada ananda, Insya Allah puasanya diterima karena dia sudah beribadah puasa," kata Buya.

Hanya saja perlu diingat, game yang dimaksud adalah game yang tidak ada perjudiannya.

Jika permainan game tidak ada perjudiannya adalah hal yang mubah, "hal yang boleh-boleh saja," terang Buya.

Namun perlu diingat bahwa jika main game saat puasa, hendaknya jangan terlalu berlebihan dan jangan sampai meninggalkan ibadah.

Baca juga: Bolehkah Pakai Mukena Warna Warni & Bermotif saat Shalat Berjamaah dan Tarawih? Ini Kata Buya Yahya

Misalnya, orang tersebut main game di bulan puasa sampai mengganggu waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk membaca Alquran.

"Tapi tolonglah, jangan sampai mengganggu mestinya membaca Alqur'an, orang main game jangan menganggu belajar," tutur Buya Yahya.

Apalagi game yang dapat melalaikan seseorang dalam melakukan ibadah wajib seperti shalat. Jika hal ini terjadi, hukum main game bisa menjadi haram.

Begitu juga jika main game yang terdapat perjudian di dalamnya, maka hukum main game di sini adalah haram.

"Game pada hakikatnya seperti main ludo dan sebaginya, cuma bedanya kalau sampai orang meninggalkan shalat, jadi haram. Kalau orang melakukan dosa, ada judinya, jadi haram," imbuhnya.

Akan tetapi kata Buya, main game di bulan Ramadhan sebaiknya dihindari.

 Baca juga: Keluar Haid Jelang Berbuka, Bagaimana Hukum Puasanya? Begini Kata Buya Yahya

Pasalnya, bulan Ramadhan merupakan bulan mulia yang hanya datang setahun sekali.

Maka dari itu, manfaatkanlah bulan Ramadhan ini semaksimal mungkin untuk melaksankan ibadah, melakukan hal-hal baik dan sibuk mencari pahala daripada menghabiskan waktu hanya untuk ber main game.

"Akan tetapi alangkah indahnya wahai ananda yang kami cintai, Ramadhan adalah setahun sekali datang, ayok kita maksimal, di samping puasa, kita terus melakukan ibadah-ibadah yang baik," pungkas Buya yang juga sebagai pengasuh Lembaga Pengembangan Da'wah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon.

Bagaimana Jika PASUTRI Terlanjur Bersetubuh di Siang Hari Ramadhan? Buya Yahya : Wajib Bayar Denda!

Bersetubuh di siang hari Ramadhan merupakan dosa besar bagi pasangan suami istri atau pasutri yang melakukannya.

Bahkan jika pasutri sudah terlanjur melakukannya, maka akan mendapatkan hukuman di dunia dan akhirat termasuk wajib membayar denda, simak penjelasan Buya Yahya berikut ini.

Baca juga: Menelan Dahak saat Shalat & Puasa, Batal atau Tidak? Banyak yang Keliru, Ini Kata Buya Yahya

Bersetubuh atau berhubungan intim merupakan kebutuhan biologis pasutri.

Namun, hal ini tidak boleh dilakukan di siang hari Ramadhan.

Selain dapat membatalkan puasa, bersetubuh di siang hari Ramadhan juga termasuk dosa besar bagi yang melakukannya.

Dikutip dari laman Buya Yahya, pendakwah asal Cirebon itu menjelaskan soal hukum bersetubuh di siang hari Ramadhan.

Kata Buya, perbuatan bersetubuh, berhubungan intim atau bersenggama di siang hari Ramadhan adalah dosa besar bagi pasangan suami istri yang melakukannya.

"Bersenggama di siang hari di bulan Ramadhan adalah puasa jika tidak karena udzur (karena 9 sebab memperkenankan berbuka), hukumnya haram dan dosa besar bagi suami dan istri," kata buya dilansir Serambinews.com dari laman resmi Buya Yahya, Kamis (24/3/2023).

Karena dosa besar, seorang istri wajib hukumnya menolak suami untuk melayaninya (bersetubuh) di siang hari bulan Ramadhan.

Jika seorang istri melayani, maka berdosalah besar karena menolong suami melakukan dosa.

Dalam hal ini, memang seorang istri tidak terkena hukuman dan hukuman di dunia (kaffarah), tetapi ia akan mendapat hukuman di akhirat yang sangat mengerikan.

Lanjut Buya, sedangkan bagi suami mendapat hukuman di akhirat dan di dunia dengan memerdekakan 1 budak.

Jika tidak ada maka harus puasa 2 bulan berturut-turut, jika tidak mampu maka harus memberi makan 60 orang fakir miskin dengan setiap orangnya 1 mud (setara dengan 6,7 0ns).

Terakhir, Buya Yahya turut mengingatkan para jamaah, khususnya bagi pasangan suami istri.

Suami istri haruslah mentaati rambu-rambu dalam menjalani kehidupan rumah tangga agar tidak terjadi pelanggaran-pelanggaran syariat, salah satunya adalah tidak bersetubuh di siang hari Ramadhan.

"Dalam berumah tangga jangan sampai ada pelanggaran-pelanggaran syariat seperti ini, karena pelanggaran hanya akan menghilangkan rahmat Allah yang akhirnya hilanglah keindahan dalam berumah tangga. kesenangan dan kebahagiaan dengan cara yang Allah ridhai. Wallahu a'lam bish-shawab," pungkas Buya Yahya.

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved