Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Israel Krisis Prajurit, IDF Rekrut Tentara Tua Umur 60 Tahun, Terparah sejak 1982

Para pejabat militer mengaku melakukan segalanya agar bisa mengurangi beban para tentara cadangan yang kelelahan.

Editor: Amirullah
Telegram IDF
TENTARA ISRAEL - Foto ini diambil pada Minggu (9/2/2025) dari publikasi resmi Pasukan Pertahanan Israel (IDF) pada Sabtu (8/2/2025) memperlihatkan tentara Israel dari Pasukan Komando Selatan dikerahkan ke beberapa titik di Jalur Gaza. 

SERAMBINEWS.COM  – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengeluarkan peringatan bahwa Israel kini mengalami kekurangan tentara dalam jumlah signifikan.

Direktorat Operasi IDF menyebutkan bahwa situasi ini merupakan yang terburuk sejak era pendudukan Israel di Lebanon Selatan pada 1982 dan Intifada Kedua pada awal 2000-an.

Menurut IDF, kelangkaan itu disebabkan oleh “ketenangan palsu” selama bertahun-tahun. Lalu, kini IDF berusaha mencegah Hizbullah dan Hamas pulih seperti sedia kala.

Media Israel Yedioth Ahronoth mengatakan saat ini pengerahan tentara Israel makin sering terjadi, rotasinya lebih lama, dan cuti menjadi lebih sedikit.

Tentara Israel diperkirakan akan didera beban yang belum pernah terjadi sebelumnya lantaran IDF kesulitan memenuhi permintaan akan keamanan.

Meski demikian, tentara Israel sudah mulai merasakan beban itu. Kini mereka hanya bisa beristirahat sekali tiap 2,5 pekan. Adapun selama 15 tahun sebelumnya, tentara bisa pulang ke rumah sekali setiap dua pekan.

“Masyarakat Israel, rekrutmen baru, tentara aktif, dan terutama orang tua mereka harus menyesuaikan ekspektasi merek. Mereka akan jauh lebih jarang melihat anak mereka dalam beberapa tahun mendatang,” kata IDF.

Menurut IDF, bahkan para tentara tetap akan jarang pulang andaipun perang di Gaza tidak berlanjut dan situasi di Lebanon, Suriah, dan Tepi Barat tetap “tenang” seperti saat ini.

Para pejabat militer mengaku melakukan segalanya agar bisa mengurangi beban para tentara cadangan yang kelelahan.

“Tetapi tentara tempur reguler akan menanggung beban itu. Kita perlu ribuan tentara di pos-pos terluar baru di dalam wilayah Lebanon, di Dataran Tinggi Golan, dan di sepanjang zona penyangga Jalur Gaza,” kata pejabat Israel.

“Yang terpenting, kita harus menggandakan jumlah batalion regional yang ditempatkan di sekitar Gaza dan Galilea dibandingkan dengan masa sebelum perang. Kenyataan baru ini tidak akan berubah dalam beberapa tahun ke depan, bahkan dengan skenario paling optimistis pun.”

Staf Umum Israel sangat mengkhawatirkan kurangnya tentara Israel. Israel membebastugaskan lebih dari 10.000 tentara sejak perang Gaza meletus.

Menurut data IDF, sudah ada sekitar 12.000 tentara yang tewas atau terluka sejak perang.

Di samping itu, meningkatkan kebutuhan untuk pertahanan di perbatasan dan makin banyaknya brigade lapis baja dan zeni membuat Israel kekurangan tentara.

Guna mengatasi kelangkaan tentara, IDF dilaporkan menghubungi para eks tentara. IDF ingin membentuk brigade cadangan baru berisi orang-orang berusia 40 hingga 60 tahun.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved