Breaking News

Moscow Fashion Week

Mahasiswa Indonesia Ini Penata Gaya Busana Model Perancang Aceh dalam Moscow Fashion Week 2025  

“Saya stylish-nya Kak Syukriah. Saya mahasiswa asal Indonesia di Moskow,” kata Danen, awal mengenalkan diri.

|
Editor: Mursal Ismail
(Tribun Network/Domu D Ambarita)
MOSCOW FASHION WEEK - Model memperagakan busana dalam Moscow Fashion Week di Moskow, ibu kota Rusia, Jumat (14/3/2025). Dalam ajang internasional itu, perancang busana Indonesia asal Banda Aceh, Syukriyah Rusydi, melibatkan 27 model untuk memperagakan busana rancangannya dan melibatkan mahasiswa asal Indonesia sebagai penata gaya para model itu. 

Rahasia Lolos ke Ajang Peragaan Mode Eropa

Dalam usia relatif muda, dapat menembus event atau ajang fashion show di Eropa, Syukirah membuka rahasia suksesnya.

Menurut wanita berhijab ini, ia tergabung dalam forum desainer Indonesia yaitu Indonesian Fashion Chamber (IFC).

IFC aktif menyertakan anggotanya mengikuti ajang peragaan busana di seluruh dunia, termasuk MFW.

IFC  bekerja sama dengan Moscow Fashion Counsil. Dan setiap tahun, anggota IFC mengisi formulir kepesertaan tampil di MFW.

“Saya mengisi formulir dan apply. Yang menentukan lolos atau tidak, approval adalah pihak Moscow. Setelah saya isi, saya dikabari ikut kegiatan tahun ini,” ujar Syukirah.

“Apa rahasia dapat lolos kikut tampil pada ajang Moscow Fashion Week?” tanya Tribun Network.

Syukirah menjawab, “mungkin antara lain, jam terbang.”

Ia mengaku kerap mengikuti ajang peragaan busana di berbagai tempat. 



“Dengan sering ikut event, desainer akan terlatih dalam mempersiapkan hal-hal teksni terkait acara peragaan busana.”
  

Ata Amarullah, suami Syukriah, mengatakan, sang istri memang kerap ikut ajang peragaan busana. Misalnya, Indonesiaon Fashino Show di Jakarta dan kegiatan sejenis. 

Masih menurut Syukriah, pada penampilan di Moscow Fashion Week, ia membawa konsep busana berkelanjutan (sustainability).

Dia menerapkan prinsi zero waste, tanpa sampah, dalam menjahit busana. 

“Bahannya dari bunga dandelion plus perca lalu diolah jadi bahan pakaian. Jadi dibentuk jaring-jaring tanpa ada sampah potongan-potongan kain.

Contoh rok berumbai-rumbai segi empat tadi, hanya sirobek pada bagian tengahnya,” kata Syukriah menjelaskan.

Walau datang dari Aceh, ia membawakan busana untuk universal. Bukana saja pakaian untuk wanita berhijab, juga kalangan modern dan non-muslimah. Dia membawa konsep mix and match.

Dengan membeli lima pasang busana, misalnya, konsumen dapat membuat kreativias, mengubah-ubah stelan pakaiannya, menjadi 10 mode. Dengan begitu, terlihat model pakaiannya beragam, variatif, tidak monoton.    

Syukriah berharap dengan keikut sertaan pada perawaan busana di Rusia, maka terbukalah kesempatan dia memasarkan produk ke pasaran Eropa dan dunia.

“Jika memang kesempatan, atau ada toko yang tertarik bermitra, mengapa eggak?” kata Syukriah.

Ata Amarullah, suami Syukriah melanjutkan, ia dan istri kerap ikut event peragaan busana.

Selain di Indonesia, juga pernah tampil di Sitambul Turki, dan Paris Prancis, tampil dua kali. Kemudian di Singapura dan Malaysia. Lazim, Syukriah menampilkan busaha dengan unsur etnik.

Menurut Ata, beberapa desainer Rusia pernah datang ke ajang peragaan busana baik dilaksanakan di Indonesia atau di negara lain, pada saat yang sama Syukriah ikut tampil.

"Di forum itulah terjadi perkenalan dan saling tukar informasi akan adanya jadwal peragaan busana. Saat mereka datang ke Indonesia, sekarang gantian, kami yang datang ke mari," kata Ata. 

Mengenai konsep busana yang dibawakan pada peragaan MFW 2025, ia mengusung adaptasi para perubahan musim, atau musim semi.

”Terinspirasi dangan alam, seprti perubahan musim, di mana terdapat musim gugur. jadi kami mempersiapkan produk untuk pasaran Eropa.”

Walau pertama masuk ke Rusia, ia berharap produk busana rancangan istrinya dapat diterima. Jika ada peminat, lazimnya mereka melakukan pemesanan secara dalam jaringan (online).
  

Ditemui di tempat serupa,  Nanang Fadillah, selaku Pelaksana Tugas Atase Pendidikan dan Kebudayaan merangkap Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow mengakui mewakili Dubes Jose Tavares. 

“Kami datang hari ini. Ini memang bukan hal pertama diikuti desainer asal Indonesia.

Yang namanya ada warga Indoensia tampil di ajang internasional. suatu kewajiban bagi kami untuk datang. Dan kami berteima kasih diundang hadir pada acara ini. jadi kami kami juga bangga,” kata Nanang. (domu d. ambarita)

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved