Berita Abdya
Wabup Zaman Akli Serahkan Oleh-oleh Khas Abdya kepada Pangdam IM, Breuh Sigupai Hingga Sirup Pala
Beras yang jadi oleh-oleh khas Abdya itu diserahkan saat acara Semarak Ramadhan 1446 Hijriah yang dibuka Pangdam IM, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal,
Beras yang jadi oleh-oleh khas Abdya itu diserahkan saat acara Semarak Ramadhan 1446 Hijriah yang dibuka Pangdam IM, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
Laporan Masrian Mizani I Abdya
SERAMBINEWS.COM, BLANGPIDIE - Wakil Bupati Aceh Barat Daya atau Wabup Abdya, Zaman Akli SSos, beras varietas Sigupai kepada Pangdam IM Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal.
Beras Sigupai ini dalam bahasa Aceh atau orang Abdya sering menyebutnya Breuh Sigupai.
Beras yang jadi oleh-oleh khas Abdya itu diserahkan saat acara Semarak Ramadhan 1446 Hijriah yang dibuka Pangdam IM, Mayor Jenderal TNI Niko Fahrizal, di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
Acara yang dibuka Jumat (14/3/2025) malam menghadirkan beragam produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Aceh.
Pada acara tersebut, Wabup Zaman Akli, menyerahkan beras Sigupai kepada Pangdam IM sebagai bentuk terima kasih atas diselenggarakannya acara Semarak Ramadhan 1446 Hijriah.
Selain Breuh Sigupai, pada kesempatan yang sama Zaman Akli, juga menyerahkan oleh-oleh khas Abdya lainnya hasil produk UMKM setempa.
Misalnya kue pala, sirup pala, dan sejumlah produk lokal lainnya.
Baca juga: Lantunan Ayat Alquran Menggema di Bumo Breuh Sigupai Abdya, Selain ASN, Kini Juga Berlaku Bagi Siswa
"Kita memberikan beras Sigupai kepada Pangdam untuk memperkenalkan hasil bumi Abdya. Karena, padi ini merupakan identitas Kabupaten Abdya," kata Wabup Zaman Akli, kepada SErambinews.com, Senin (17/3/2025).
Varietas padi lokal Sigupai ini, kata Zaman Akli, sudah didaftarkan pada Kementerian Pertanian, yakni pada Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian dengan Nomor 60/PVL/2013.
Padi Sigupai tersebut, tambahnya, adalah varietas lokal dan khas Kabupaten Abdya karena memiliki aroma yang wangi dengan tekstur yang agak pulen, sehingga padi ini dijadikannya sebagai maskot daerah.
Tanaman padi yang berhabitat di lahan kering/ladang ini, kata Zaman Akli, juga bisa beradaptasi pada lahan basah.
"Padi ini tumbuh tegak mencapai umur panen 130-150 hari dengan produksi optimal mencapai 5-6 ton/hektar," ujarnya.
Padi Sigupai, jelas Zaman Akli, sudah dikembangkan dari zaman indatu masyarakat Abdya.
Baca juga: PW LP-TKD Abdya Targetkan Bangun Desa Basis Ahlussunnah Wal Jamaah di Daerah Berjuluk Breuh Sigupai
"Harga berasnya lumayan mahal mencapai Rp25 ribu per kilogram, sedangkan harga gabahnya mencapai Rp 10 ribu per kilogram.
Secara umum, ke depan saya bersama Pak Bupati Safaruddin akan terus menghidupkan UMKM Abdya agar masyarakat kita bisa berkembang ekonominya," pungkas Zaman Akli. (*)
Kemenhut RI Verifikasi Tiga Usulan HKm Kelompok Tani Hutan Abdya |
![]() |
---|
Ramai Penolakan, Kehadiran PT Abdya Mineral Prima Dinilai akan Rusak Destinasi Wisata Ceuraceu |
![]() |
---|
Kurangi Plastik, MAN Inovasi Abdya Luncur Air Isi Ulang, Langkah Menuju Madrasah Adiwiyata Nasional |
![]() |
---|
Kompak, Forum Keuchik Kuala Batee Tolak Kehadiran PT Abdya Mineral Prima |
![]() |
---|
Spanduk Penolakan PT Abdya Mineral Prima Terbentang di Kecamatan Kuala Batee |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.