Breaking News

Konflik Palestina vs Israel

Hamas Setuju Warga Palestina Dipindahkan dari Gaza, Tapi ke Satu Tempat Ini

Hamas berujar rakyat Palestina akan tetap teguh di tanah air mereka dan melawan segala upaya pemindahan baik secara paksa maupun sukarela.

Editor: Amirullah
Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
SITUASI GAZA - Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English pada Kamis (20/3/2025) yang menunjukkan kondisi Gaza setelah Israel lancarkan serangan udara selama 2 hari sejak Selasa (18/3/2025) banyak warga yang dipaksa mengungsi. Militer Israel melancarkan serangan darat baru di Gaza. 

SERAMBINEWS.COM Hamas bersikeras menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza.

Menurut Hamas, pihaknya hanya akan menyetujui pemindahan warga Palestina jika tujuannya ke satu tempat, yakni Al-Quds atau Yerusalem.

“Kami menyatakannya dengan jelas: Tidak ada migrasi kecuali ke Al-Quds,” ujar Hamas dalam pernyataannya hari Rabu, (19/3/2025), dikutip dari Press TV.

Hamas berujar rakyat Palestina akan tetap teguh di tanah air mereka dan melawan segala upaya pemindahan baik secara paksa maupun sukarela.

Israel menduduki Yerusalem bagian barat saat perang tahun 1948 lalu mulai mengklaim tanah-tanah Palestina.

Saat perang tahun 1967, Israel menduduki seluruh Yerusalem yang menjadi tempat berdirinya Masjid Al Aqsa. Sejak saat itu Israel mendirikan 12 pemukiman ilegal di sisi timur.

Sementara itu, warga Palestina menginginkan Yerusalem timur nantinya menjadi ibu kota negara Palestina merdeka.

Dalam pernyataannya, Hamas menanggapi serangan udara terbaru Israel yang menewaskan lebih dari 400 warga Palestina.

“Kami meminta Benjamin Netanyahu si penjahat perang untuk bertanggung jawab dan menarik aksi-aksi ini karena dia bertanggung jawab penuh atas segala akibat yang terjadi,” kata Hamas.

Baca juga: Houthi Serang Tel Aviv dengan Rudal Palestine 2, 13 Warga Israel Terluka saat Lari Berhamburan

Hamas juga memilih mengabaikan ancaman pemindahan paksa warga Gaza yang disampaikan oleh Israel.

Menurut Hamas, ancaman itu justru menegaskan begitu dalamnya krisis yang dihadapi oleh Netanyahu saat ini.

“Ancaman itu tidak akan melemahkan tekad rakyat Palestina kami, tidak juga akan melemahkan keteguhan mereka dalam mempertahankan tanah air dan hak-hak nasional mereka.”

Lalu, Hamas mengecam serbuan baru oleh Israel ke Poros Netzarim di Gaza tengah.

“Tentara pendudukan Zionis dan pemimpin jahatnya bertanggung jawab penuh atas dampak invasi darat ke Gaza tengah, yang merupakan pelanggaran baru dan berbahaya terhadap perjanjian gencatan yang telah disetujui,” ucap Hamas.

AS dan Israel pertimbangkan warga Gaza dipindahkan ke Suriah

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved