Konflik Palestina vs Israel
Salah Bardaweel Pemimpin Hamas Syahid Diserang Israel di Khan Younis, Dihantam Rudal Saat Shalat
Seorang pemimpin Hamas syahid karena serangan udara Israel ke sebelah selatan Khan Younis.
Kegagalan negosiasi untuk menghasilkan pembebasan sandera yang ditahan Hamas, membuat pemimpin Israel bersikeras bahwa kekuatanlah yang dapat membawa hasil.
Mereka kini tampaknya memperluas fokus dari perolehan di medan perang ke kepemimpinan politik kelompok itu.
Meski telah menyerang target Hamas, termasuk upaya membunuh Kepala Pemerintahan de Facto Hamas Issam al Da’alis, yang masih belum jelas apakah masih hidup atau terbunuh, kelompok perlawanan Palestina itu diyakini masih beroperasi.
Seperti diungkapkan Ynetnews, Sabtu (22/3/2025), Hamas telah beradaptasi secara taktis, beralih dari struktur komando terorganisasi ke kepemimpinan yang terdesentralisasi, dan dari tembakan roket skala besar ke perang gerilya, memungkinkan kelompok itu bertahan hidup di bawah tekanan kuat.
Menurut media Israel itu, tewasnya pemimpin tertinggi Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, dalam serangan Israel di awal perang, membuat kelompok perlawanan Palestina itu beralih ke model Dewan Kepemimpinan.
Menurut sebuah sumber, perubahan itu dirancang untuk menghindari ketergantungan pada satu tokoh.
Menghadapi kemampuan pengawasan siber dan elektronik Israel, operator Hamas beralih ke metode komunikasi berteknologi rendah, termasuk catatan tulisan tangan dan kurir manusia.
Selama konflik, Al-Da’alis dilaporkan terus mengelola urusan sipil di Gaza, memastikan gaji dibayarkan ke pegawai negeri.
Ia juga berpindah-pindah secara diam-diam di antara berbagai lembaga.
Seorang rekannya menggambarkan ia bepergian dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan menggunakan catatan tulisan tangan untuk mengoordinasikan berbagai kegiatan.
“Bayangkan bagaimana mendistribusikan gaji di seluruh Gaza sementara tank dan pesawat tempur berada di udara,” kata sumber itu.
Namun, masih ada pertanyaan tentang ketahanan kendali Hamas dan apakah struktur sipil mereka bisa menahan tekanan Israel yang berlanjut.
Sumber-sumber Hamas mengatakan kepada media Arab Saudi Asharq Al-Awsat, mengungkap keyakinan mereka bahwa sistem administrasi Hamas akan dibangun kembali.
Hal itu sama seperti sayap militer mereka telah berkumpul kembali usai pukulan sebelumnya.
Baca juga: Wujudkan Generasi Qurani, Gampong Kuta Karang Gelar Gebyar Ramadhan
Baca juga: VIDEO - Darwati A Gani Dampingi Anak Yatim Belanja Baju Baru di Pidie, Digalang Sahabat Duafa
Baca juga: IPHI Aceh Santuni 70 Yatim dari Banda Aceh dan Aceh Besar
“Faksi-faksi Palestina telah mengalami pukulan selama beberapa dekade. Mereka tetap kuat,” ucap sumber itu.
Trump Sesumbar Akhiri Perang Gaza dalam Dua Pekan di Tengah Serangan Israel yang Terus Meningkat |
![]() |
---|
Kehancuran Rumah Sakit Nasser Gaza usai Serangan Ganda Israel, 22 Orang Tewas Termasuk 5 Jurnalis |
![]() |
---|
Trump Siapkan Rencana Gaza Pasca-perang, Warga Palestina Khawatir Jadi Korban Relokasi Paksa |
![]() |
---|
Enam Orang Tewas dan Puluhan Terluka Akibat Serangan Israel ke Ibu Kota Yaman, Houthi Janji Balas |
![]() |
---|
Israel Serang Ibu Kota Yaman dengan Bom Cluster, Menargetkan Infrastruktur Sipil |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.