37 Warga Pidie Jaya TBC, Dinkes dan KB Pijay Gelar Penyuluhan Tuberkulosis Serentak di Puskesmas

Tuberkulosis atau TB adalah adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri, di mana bakteri ini berpotensi menyerang berbagai organ tubuh, termasuk paru-paru.

Laporan Idris Ismail I Pidie Jaya 

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Pidie Jaya atau Dinkes dan KB Pijay menggelar penyuluhan tuberkulosis atau TB serentak bagi ratusan warga dan pasien. 

Ya, bagi warga dan pasien yang berkunjung ke Puskesmas dalam Kabupaten Pidie Jaya, Senin (24/3/2025).

Kegiatan ini dalam rangka memeringati Hari Tuberkulosisi Sedunia tiap 24 Maret. 

Tuberkulosis atau TB adalah adalah salah satu penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri, di mana bakteri ini berpotensi menyerang berbagai organ tubuh, termasuk paru-paru.

Khusus di Pidie Jaya, kasus tuberkulosis tercatat saat ini mencapai 37 kasus atau 37 orang yang tersebar di delapan kecamatan dalam kabupaten ini. 

Penyuluhan tuberkulosis adalah kegiatan edukasi kepada masyarakat tentang penyakit TBC, termasuk gejala, penyebab, cara pencegahan, dan pengobatannya. 

Baca juga: Dinkes Bireuen Presentasi Kegiatan Daerah Dukung Program Presiden, Salah Satunya Penurunan Kasus TBC

Kepala Dinkes dan KB, Eddy Azwar SKM MKes, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Senin (24/3/2025) malam.

Menurutnya, kegiatan ini melibatkan para dokter dan tenaga medis di 11 Puskesmas di Pidie Jaya.

Sedangkan dua hari sebelumnya atau Sabtu (22/3/2025), pihak jajaran Dinkes KB Pijdie Jaya melakukan rapat koordinasi via zoom dengan Kadiskes Aceh beserta para Kadiskes kabupaten/kota se-Aceh tuberkulosis ini. 

Dalam zoom meeting itu semua Kadiskes se-Aceh berkomitmen untuk menyukseskan Gerakan Indonesia akhiri tuberkulosis dengan komitmen dan aksi nyata.

Selain di Aceh, kegiatan juga serentak di daerah lain se-Indonesia. 

Khusus di Pidie Jaya, kata Eddy, kasus tuberkulosis saat ini telah mencapai 37 kasus yang tersebar di delapan kecamatan. 

Baca juga: RSUDZA Buat Inovasi “Putroe” untuk Obati Pasien TBC

Sedangkan pihak tim dokter dan tenaga medis terus melakukan pendampingan secara konsisten baik berupa pengobatan dan sosialisasi terhadap pemahaman dan penanganan.

Intinya Pijay berkomitmen untuk membebaskan warga dari Tuberkulosis hingga nol persen.

"Karena TBC dapat dicegah dan diobati dengan komitmen bersama yaitu, masyarakat dan pemerintah," demikian Eddy. (*)