Gempa Myanmar

Update Gempa Myanmar: Korban Tewas Lampaui 3000 Jiwa, Hadapi Krisis Kemanusiaan, Bantuan RI Tiba

Junta Militer Myanmar telah mengumumkan gencatan senjata sementara setelah gempa bumi dahsyat minggu lalu. Korban tewas telah melampaui 3.000 jiwa.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
X @Unicef
BANGUNAN HANCUR - Gempa berkekuatan 7,7 SR yang mengguncang wilayah Mandalay, Myanmar membuat sebuah bangunan bertingkat hancur dan roboh pada Jumat (28/3/2025). 

Di negara tetangga Thailand, jumlah korban tewas akibat gempa bumi telah meningkat menjadi 22, sementara upaya pencarian korban di reruntuhan gedung 30 lantai yang sedang dibangun di ibu kota Bangkok memasuki hari kelima.

Peralatan berat telah dikerahkan untuk menerobos 100 ton beton dengan harapan menemukan korban selamat pertama di bawah reruntuhan yang telah menyebabkan 15 orang meninggal dunia dan 72 orang hilang.

"Pencarian korban selamat terus berlanjut tetapi kami mengubah taktik," kata Gubernur Bangkok Chadchart Sittipunt.

"Kami sedang membuat jalan agar tim penyelamat bisa masuk ke dalam," katanya.

Indonesia kirim bantuan

Sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan, pemerintah Indonesia mengirimkan tim bantuan untuk membantu proses evakuasi dan penanganan korban.

Bantuan yang dikirim mencakup tenaga SAR, tim medis darurat (Emergency Medical Team) untuk memberikan pertolongan pertama, serta bantuan logistik senilai 1 juta dollar AS (setara Rp 16 miliar).

Bantuan logistik tersebut terdiri dari obat-obatan, makanan, tempat penampungan sementara, dan penyuling air bersih.

Pada Selasa (1/4/2025), dua gelombang bantuan dari TNI diberangkatkan.

Gelombang pertama berasal dari TNI Angkatan Udara yang mengirimkan 10.446 kilogram bantuan untuk korban gempa.

"Bantuan mencakup satu unit truk dari Basarnas, 68 koli tenda pengungsi dari Kementerian Pertahanan, serta tiga ekor anjing pelacak dari Dipolsatwa," ujar Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara (Kadispenau) Marsekal Pertama TNI Ardi Syahri, dalam keterangannya, pada Rabu (2/4/2025).

Sementara itu, TNI Angkatan Laut (TNI AL) sedang menyiapkan KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 untuk membantu korban gempa bumi di Myanmar.

Hal itu disampaikan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops KSAL) Laksamana Muda TNI Yayan Sofiyan.

"Kapal perang yang disiapkan adalah KRI Radjiman Wedyodiningrat-992, itu kapal bantu rumah sakit," saat memimpin Gelar Kesiapan Operasi Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, pada Senin (31/3/2025).

Yayan menambahkan, KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 dilengkapi dengan berbagai alat kesehatan yang mendukung misi kemanusiaan.

"Di dalam (KRI Radjiman) sudah dilengkapi dengan kontainer-kontainer medis dan bisa melaksanakan kegiatan operasi medik,” ujar dia.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved