Gempa Myanmar

Gempa Myanmar Tewaskan Lebih dari 3.300 Orang, PBB Desak Bantuan Internasional!

PBB kini menyerukan dunia untuk bersatu dan memberikan dukungan kepada rakyat Myanmar yang tengah berjuang menghadapi bencana ini.

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Tangkapan layar YouTube Radio Free Asia
GEMPA DI MYANMAR - Tangkapan layar YouTube Radio Free Asia yang diambil pada Minggu (30/3/2025). Jumlah korban tewas akibat gempa ini terus meningkat, dengan laporan terbaru pada Sabtu (5/4/2025) menyebutkan 3.354 orang tewas, lebih dari 4.500 orang terluka, dan 220 orang lainnya masih hilang. 

Di tengah bencana ini, negara-negara seperti China, Rusia, dan India segera memberikan dukungan kepada Myanmar dengan mengirimkan tim penyelamat untuk membantu mencari korban selamat.

Sementara itu, Amerika Serikat, yang selama ini dikenal sebagai negara yang aktif memberikan bantuan kemanusiaan internasional, juga turut menambah bantuan.

 Washington mengumumkan akan memberikan tambahan bantuan sebesar $7 juta, setelah sebelumnya memberikan $2 juta untuk membantu Myanmar.

Namun, Amerika Serikat juga menekankan bahwa mereka tidak bisa terus menjadi pihak utama dalam memberikan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.

 "Tidak adil untuk mengharapkan negara ini terus memimpin bantuan kemanusiaan internasional," kata pernyataan dari Washington.

Di tengah bencana ini, pemerintah militer Myanmar juga dilaporkan membatasi pasokan bantuan ke daerah-daerah yang tidak mendukung pemerintahannya.

 Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki serangan yang dilakukan oleh militer terhadap lawan-lawan politik mereka, termasuk serangan udara yang terjadi setelah gencatan senjata diumumkan pada Rabu lalu.

Gempa bumi yang mengguncang Myanmar ini jelas telah memperburuk situasi di negara yang sudah dilanda ketegangan politik dan konflik berkepanjangan.

 Bantuan internasional sangat diperlukan untuk membantu memulihkan kerusakan dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terdampak.

PBB dan banyak organisasi kemanusiaan lainnya berusaha keras untuk memberikan dukungan, namun tantangan di lapangan sangat besar.

Baca juga: PBB Ungkap Israel Ubah Dua Pertiga Wilayah Gaza Jadi Zona Terlarang, Krisis Kemanusiaan Meningkat!

(Serambinews.com/ Sri Anggun Oktaviana)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved