Internasional

Putin Diberi Tenggat Waktu Beberapa Minggu, AS Siap Uji Keseriusan Rusia dalam Gencatan Senjata!

 "Kami akan menunggu dan melihat," katanya. Rubio menjelaskan bahwa AS berharap untuk melihat tindakan nyata dari Rusia yang menunjukkan apakah mereka

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Foto: Kristina Kormilitsyna, MIA
PUTIN BERTEMU LUKASHENKO - Foto ini diambil dari Kremlin pada Jumat (14/3/2025), memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin selama negosiasi dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko (tidak terlihat dalam foto) di Moskow pada Kamis (13/3/2025). 

SERAMBINEWS.COM-Diplomat tertinggi AS mengatakan bahwa mereka akan tahu "dalam hitungan minggu, bukan bulan" apakah Vladimir Putin serius untuk mengakhiri perang dan mencapai gencatan senjata di Ukraina.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, setelah pertemuan para menteri luar negeri NATO di Brussels.

Dilansir dari BBC News (5/4/2025), Rubio menekankan bahwa keputusan untuk mengakhiri perang ini "pada akhirnya" adalah keputusan yang harus diambil oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Komentar ini datang setelah pertemuan serupa dengan para pejabat dari Inggris dan Prancis pada Jumat pagi di Brussels, di mana mereka juga menuduh Putin terus "menunda-nunda" dan terus melakukan pemboman terhadap Ukraina.

Mereka mengkritik tindakan Rusia yang belum menunjukkan tanda-tanda keseriusan dalam mencapai perdamaian.

Sementara itu, serangan Rusia terus berlanjut. Otoritas Ukraina melaporkan bahwa serangan udara Rusia semalam di Kharkiv menewaskan sedikitnya lima orang.

Selain itu, serangan rudal balistik Rusia yang menghantam Kryvyi Rih juga mengakibatkan 12 orang tewas.

Serangan-serangan ini menunjukkan intensitas perang yang terus meningkat, meskipun ada upaya internasional untuk menghentikan kekerasan.

Di sisi lain, Presiden AS sebelumnya, Donald Trump, telah berupaya untuk merangkul kedua negara agar mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Pada bulan lalu, Ukraina setuju untuk menerima usulan AS yang menginginkan gencatan senjata awal selama 30 hari setelah pembicaraan di Arab Saudi. Namun, Rusia belum memberikan keputusan tentang usulan tersebut.

Serangan terhadap kota Kharkiv terjadi beberapa jam sebelum kepala militer Prancis dan Inggris tiba di Kyiv untuk membahas kemungkinan pengiriman pasukan sekutu ke Ukraina, jika gencatan senjata tercapai.

 Pada bulan Maret, negara-negara sekutu bertemu di Inggris untuk membahas cara-cara untuk mengakhiri perang ini sambil melindungi Ukraina dari agresi Rusia.

 Mereka berbicara tentang kemungkinan membentuk "koalisi yang bersedia" untuk membantu Ukraina lebih lanjut.

Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, menyatakan pada Jumat bahwa pada akhirnya, perdamaian akan membutuhkan jaminan keamanan atau kapasitas militer tertentu.

Hal ini berarti, meskipun gencatan senjata tercapai, ada kemungkinan adanya intervensi militer untuk menjaga perdamaian yang lebih langgeng.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved