Kesehatan
Makanan Panas Jangan Ditaruh di Wadah Plastik! Dr Zaidul Akbar Ungkap Bahayanya, Ada Mikroplastik
Mikroplastik adalah partikel plastik yang sangat kecil dan bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM - Ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar mengingatkan masyarakat agar tidak menyimpan makanan panas dalam wadah plastik, mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan dari paparan mikroplastik.
Plastik, terutama yang dipanaskan atau terkena suhu tinggi, dapat melepaskan zat kimia berbahaya yang disebut ftalat dan bisphenol A (BPA) yang dapat masuk ke dalam makanan dan mempengaruhi kesehatan.
Mikroplastik adalah partikel plastik yang sangat kecil dan bisa masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Paparan mikroplastik ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang, seperti risiko gangguan hormonal, masalah pencernaan hingga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Dilansir Serambinews.com dari akun Instagram resminya pada Senin (7/4/2025), dr Zaidul Akbar menganjurkan agar kita lebih berhati-hati dengan pilihan wadah yang digunakan untuk menyimpan makanan panas.
Jika menggunakan wadah plastik untuk makanan panas, sama saja kita mengonsumsi mikroplastik yang sudah tercampur pada makanan tersebut.
Baca juga: Bahaya Mikroplastik Jadi Pemicu Kanker, Cek Ternyata Ada pada Sikat Gigi? Ini Saran Dr Zaidul Akbar
Larangan ini tidak hanya berlaku pada wadah plastik saja tetapi juga alumunium foil.
"Plisss stoppp klo masak lagi panas2nya gitu di masukin ke plastik, hiks.. sama juga kita makan mikroplastik di makanan itu, atau pake alumunium foil, lagi panas2nya di taroh di alumunium foil, jangan yaa," ujarnya.
Sebagai alternatif, sebaiknya gunakan wadah berbahan kaca atau stainless steel yang lebih aman dan tidak akan melepaskan bahan kimia berbahaya ke dalam makanan.
Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar mengatakan, adapun efek dari mikroplastik lewat makanan atau paparan zat kimianya dapat menyebabkan gangguan kesehatan.
alah satu efek yang paling banyak dibicarakan adalah gangguan sistem endokrin, atau endocrine disruptors.
Zat kimia dalam plastik, seperti BPA dan ftalat, dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh kita yang berpotensi memicu berbagai masalah kesehatan seperti gangguan reproduksi, obesitas, diabetes, dan bahkan kanker.
Baca juga: Bisa Tingkatkan Kecerdasan, dr Zaidul Akbar Bilang Ada 13 Makanan, Alpukat hingga Brokoli
"Klo makan plastik efeknya apa? Nanti brosing aja, salah satu efek plastik itu adalah endocrine dysruptor, nanti cari tahu itu apa, ya teh minum teh tubruk lebih aman, kopi ya pake mug , jgn paper cup yg dalamnya plaatik, beli makanan atau lauk panas, ya bawa rantang," tegasnya.
Menggunakan wadah yang lebih aman seperti kaca, stainless steel atau rantang tradisional untuk membawa makanan panas adalah pilihan yang sangat baik.
Cara ini juga lebih ramah lingkungan dibandingkan menggunakan plastik sekali pakai.
Minum teh tubruk dalam cangkir atau menggunakan mug untuk kopi, serta menghindari penggunaan paper cup yang dilapisi plastik adalah kebiasaan yang bisa diterapkan untuk menjaga kesehatan dalam jangka panjang.
Dengan kebiasaan-kebiasaan kecil ini, kita bisa lebih bijak dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko efek negatif dari plastik.
Baca juga: Dokter Zaidul Akbar Bagikan Tips Bakar Lemak, Solusi bagi yang Gemar Makan Sajian Lebaran
Glukosa Lebih Stabil, dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Cara Makan Kurma, Bisa Jadi Ide saat Ramadhan
Dr Zaidul Akbar, seorang ahli kesehatan dan pendakwah, baru-baru ini membagikan sebuah rahasia untuk menjaga kestabilan kadar gula darah, khususnya bagi mereka yang khawatir dengan fluktuasi glukosa dalam tubuh usai mengonsumsi kurma.
Dalam sebuah penjelasan yang disampaikan lewat akun Instagramnya, dr Zaidul Akbar membagikan cara mengonsumsi kurma dengan dua bahan sederhana yang diyakini dapat menstabilkan kadar gula darah.
Dengan mencampurkan kurma dengan bahan-bahan tersebut, kita dapat memaksimalkan manfaat buah ini tanpa khawatir terjadinya lonjakan gula darah yang tidak diinginkan.
Metode ini menurut dr Zaidul Akbar juga dapat menjadi solusi praktis, terutama saat menjalani ibadah puasa atau saat tubuh membutuhkan sumber energi yang cepat namun aman.
Apa saja dua bahan yang dimaksud oleh dr Zaidul Akbar? Simak ulasan berikut ini.
Dilansir Serambinews.com pada Jumat (21/2/2025), dr Zaidul Akbar mengatakan, adapun bahan yang dimaksud adalah mencampurkan almond atau butter saat mengonsumsi kurma.
Mencampurkan butter/almond saat mengonsumsi kurma dapat menyeimbangkan kadar glukosa dalam kurma sehingga menjadi lebih stabil.
"Ternyata memang kombinasi antara kurma dan butter memberikan efek yang luar biasa. Ketika gula atau glukosa dalam kurma ketemu dengan lemak dari butter dan almond, maka si glukosa dalam kurma ini jadi lebih stabil," kata dr Zaidul Akbar.
Lanjutnya, disebutkan dalam salah satu Riwayat Hadist disebutkan pernah suatu ketika Rasulullah mengunjungi rumah salah satu sahabat, kemudian di situ Rasullullah disuguhkan kurma yang diolesi dengan Butter, ternyata beliau suka dengan kurma yang diolesi butter tersebut.
Bahkan, salah satu ulama pernah menyebutkan bahwa mengonsumsi kurma yang dipadukan dengan unsalted butter (mentega tanpa garam) memiliki manfaat yang luar biasa, seperti mencegah infeksi jamur dermatofitosis dan mengurangi peradangan pada tenggorokan.
Berdasarkan hal ini, dr Zaidul Akbar kemudian mencetuskan ide untuk menciptakan kombinasi lebih kaya nutrisi dengan menambahkan kacang almond, menjadikan kurma, butter, dan almond sebagai perpaduan yang tidak hanya lezat, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan optimal.
"Dari situlah akhirnya tercetus ide untuk membuat kurma yang dikombinasikan dengan butter dan kacang almond," sambungnya.
dr Zaidul Akbar kemudian berbagi kisah, bahwa buah kurma memang selalu menjadi pilihannya setiap kali hiking, naik gunung, atau saat bepergian.
Selain praktis, kurma kaya akan nutrisi yang lengkap, memberikan pasokan energi cepat yang sangat dibutuhkan di saat-saat penting, dan tentunya menyehatkan.
Apalagi, dengan bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang, kurma bisa jadi alternatif tepat untuk sahur atau berbuka puasa.
"Cukup makan 3 butir saja, rasanya sudah cukup mengenyangkan," pungkasnya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Tips Meningkatkan Energi di Pagi Hari, Olahraga Pagi hingga jangan Skip Sarapan |
![]() |
---|
Dr Boyke Sebut Boarding School Lebih Rentan Gay, Edukasi Seks Sejak SD & Peran Keluarga Jadi Kunci! |
![]() |
---|
Dr Boyke: Anak Laki-Laki yang Terlalu Dekat dengan Ibu Rentan Jadi Gay Jika Figur Ayah Lemah |
![]() |
---|
Soal Menyusui, Illiza Ingatkan Ibu-Ibu Jangan Egois, Tak Usah Khawatir Payudara Kendor |
![]() |
---|
Upgrade Otak Kunci Utamanya Puasa & Gaya Hidup Sehat, Dr Zaidul Akbar: Bukan Sekadar Suplemen Mahal! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.