Kenduri di Rumah Pengacara Nasional Asal Pidie Berlanjut, Undang Penceramah Tgk Ismail Aceh Selatan

Dari undangan beredar diperoleh informasi, kegiatan kenduri dan tausiyah yang oleh Tgk Ismail ini akan berlangsung pada pukul 5 sore nanti

Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Amirullah

SERAMBINEWS.COM – Kenduri raya di rumah Dr Asfifuddin SH, MH, pengacara nasional asal Pidie di Gampong Tgk Di Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, masih terus berlanjut.

Informasi diperoleh Serambinews.com, pada Kamis (10/4/2025) hari ini, Dr Asfifuddin mengundang penceramah Tgk Ismail dari Aceh Selatan, untuk mengisi tausiyah pada kenduri raya di rumahnya.

Dari undangan beredar diperoleh informasi, kegiatan kenduri dan tausiyah yang oleh Tgk Ismail ini akan berlangsung pada pukul 5 sore nanti sampai selesai.

Diberitakan sebelumnya, Doktor Asfifuddin, pengacara nasional asal Pidie menggelar khanduri raya di gampong kelahirannya, Desa Teungku Di Laweung, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, sejak hari pertama Idul Fitri 1446 H atau 31 Maret 2025.

Saat ditemui Serambinews.com pada, Minggu (6/4/2025) lalu, Asfifuddin yang akrab disapa Bang Yeuk mengatakan, kenduri raya ini akan berlangsung selama 7 hari 7 malam, untuk warga di Gampong Tgk Di Laweung dan sekitarnya.

Setiap harinya, Bang Yeuk mengisi kegiatan dengan mengundang ulama, penceramah, santri, serta komunitas lainnya.

Menurut Afifuddin, open house itu bentuk wasiat dari keluarga besarnya sejak dulu agar tidak boleh jauh dari masyarakat.

Baca juga: Pengacara Nasional asal Pidie Gelar Khanduri Raya ‘7 Hari 7 Malam’ di Laweung

“Kalau kita ada rezeki yang dititip oleh Allah selalu disuruh bagi kepada orang lain, jangan sampai orang kampung sedih,” ujar Asfifuddin kepada Serambinews.com yang hadir bersama beberapa pengurus Keluarga Ureung Pidie (KUPI) dari Jakarta, Minggu, 6 April 2025.

Acara di rumahnya tersebut, kata Bang Yeuk, sudah rutin dilaksanakan oleh keluarganya sejak dulu.

“Jadi kami merasa bersatu hati, bersatu pikiran, dan perasaan walaupun kami di Jakarta, masyarakat di kampung. Sehingga tidak timbul jarak dengan kami. Kegiatan ini tujuh hari, tiap harinya ada kegiatan untuk kepentingan masyarakat,” ungkapnya.

Di kenduri raya itu, tambah Asfifuddin, sekitar 20 anak-anak dari keluarga mereka yang belajar di pesantren juga ikut pulang untuk mengisi tausiah-tausiah kepada warga selama tujuh hari tujuh malam.

“Jadi keinginan saya ke depan, mudah-mudahan Allah kabulkan untuk bagaimana kita besarkan orang-orang yang ada di dalam pesantren untuk kita tingkatkan ke luar,” ungkapnya.

Bangunlah Rumah di Kampung

Asfifuddin juga menyarankan kepada para perantau asal Aceh yang memiliki kemudahan rezeki agar membangun rumah di tanah kelahiran masing-masing. 

Sehingga hubungan baik dengan keluarga dan masyarakat tetap terjaga.

Ia menilai, kehadiran rumah di kampung juga bertujuan untuk menjembatani seorang perantau dengan masyarakat. 

Selain itu, juga bisa menjadi aset berharga bagi anak-anak untuk selalu mengingat asalnya.

“Jadi kalau rumah di kampung tidak ada, mereka mau pulang ke mana, di mana mereka menginap. Justru rumah ini sangat penting, seperti di Padang ada Rumah Gadang, itu sebenarnya simbol di mana di situlah kehormatan orang tua,” ungkap Asfifuddin yang juga merupakan salah satu tokoh dalam paguyuban Keluarga Ureung Pidie (KUPI).

Baca juga: Dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Metode Puasa yang Lebih Efektif dan Terjangkau untuk Kuruskan Tubuh

Update Program Saweu Gampong

Sementara itu, tim Jak Saweu Gampong (JSG) Keluarga Ureung Pidie (KUPI) terus bergerak untuk menyalurkan zakat, infak, dan sadaqah (ZIS) kepada mustahik atau anak yatim dan keluarga kurang mampu, di berbagai kecamatan di Pidie.

Salah satu pengurus KUPI, Fajri Yahya dalam grup KUPI menyampaikan bahwa pada Rabu (9/4/2025), tim JSG yang sebagiannya merupakan pengurus KUPI yang pulang langsung dari Jakarta, mengunjungi 16 kampung yang tersebar di sejumlah kecamatan.

Antara lain, Kecamatan Batee, Grong-grong, Pidie, Kembang Tanjong, Simpang Tiga, Tiro/Truseb, Sakti, Titeu, dan Kecamatan Keumala. 

“Insya Allah Team JSG akan menutup kegiatan JSG & membagi kebahagiaan di Kecamatan Mane dan Kecamatan Geumpang. Semoga Allah memudahkan ikhtiar baik kita semua Keluarga Ureung Pidie (KUPI),” tulis Fajri Yahya dalam postingannya di Grup KUPI pada, Kamis (10/4/2025).

Diberitakan sebelumnya, paguyuban warga perantau asal kabupaten Pidie yang bermarkas di Jakarta atau lebih dikenal Keluarga Ureung Pidie (KUPI) kembali melaksanakan program Jak Saweu Gampong (JSG) 2025 dengan menyalurkan Zakat, Infaq, dan Sedekah (ZIS) kepada warga kurang mampu di daerah itu. 

Dalam kegiatan kali ini, KUPI menghimpun dan menyalurkan senilai Rp321.014.000 ZIS untuk membantu warga kurang mampu di kampung halaman mereka. 

Sekretaris Umum KUPI, Nurlina Nazarlina, kepada Serambi, Minggu (6/4/2025), mengatakan, Rp321 juta ZIS ini terdiri atas Rp241.425.000 zakat dan sekitar Rp40.250.000 sedekah. 

Selanjutnya, sisa santunan anak yatim tahun lalu dan dari maulid senilai Rp39.339.000.

Untuk diketahui, kegiatan JSG ini merupakan periode kelima dilaksanakan di Kabupaten Pidie setelah pertama kali digagas pada tahun 2021 lalu.  

Nurlina menyampaikan, bahwa sumber dana ZIS itu terkumpul dari para donatur, perantau, atau Keluarga Ureung Pidie yang saat ini telah sukses di Jakarta. 

Ia mengungkap, sejak jelang Idulfitri 1446 hingga saat ini pihaknya telah menyalurkan Rp66 juta lebih ZIS kepada mustahik dan anak yatim yang berada di 16 kampung di enam kecamatan di Pidie. 

Menurutnya, penyaluran dana yang telah terkumpulkan ini dilakukan secara bertahap hingga beberapa Minggu ke depan. 

Nulina juga menyebut, penyaluran dana ini dilakukan langsung oleh pengurus KUPI Jakarta dengan mengunjungi kampung-kampung yang terisolir di kawasan Pidie. 

Sementara itu, Ketua Umum KUPI, Saiful Rahmad Adam, menegaskan bahwa setiap dana yang masuk ke KUPI baik itu zakat maupun sedekah seluruhnya akan diserahkan kepada para mustahik, tanpa dipotong se-rupiah pun. 

Ia juga menekankan, bahwa KUPI tidak mengenal hal amil dari seluruh zakat dan sedekah yang mereka himpun. Setiap rupiah yang dikumpulkan maka jumlah itu pula yang disalurkan. 

Saiful berharap, kegiatan yang cukup bermanfaat bagi masyarakat Pidie ini bisa dilestarikan dan dilanjutkan oleh generasi-generasi masyarakat Pidie yang ada di Jakarta.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved