Kesehatan

Dr Zaidul Akbar Ungkap Rahasia Metode Puasa yang Lebih Efektif dan Terjangkau untuk Kuruskan Tubuh

Metode puasa telah digunakan sejak lama sebagai salah satu cara yang efektif untuk menguruskan tubuh.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
Tangkapan layar kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official
Dokter Zaidul Akbar 

SERAMBINEWS.COM - Metode puasa telah digunakan sejak lama sebagai salah satu cara yang efektif untuk menguruskan tubuh.

Di negara barat, metode puasa dengan intermitten fasting juga sudah dilakukan oleh banyak orang, metoode lainnya seperti puasa dua kali seminggu atau puasa tiga kali dalam sebulan.

Bahkan, munculnya Fasting clinic" yakni yang merujuk pada tempat atau layanan yang berfokus pada konsultasi dan pendampingan terkait metode puasa, seperti intermittent fasting untuk tujuan kesehatan dan penurunan berat badan. 

Banyak orang datang ke fasting clinic dengan biaya jutaan untuk mengetahui metode-metode yang dapat menguruskan badan, termasuk resep makanan yang dianjurkan atau tidak dianjurkan.

Meski saat ini muncul fasting clinic, namun jauh sebelum ini metode puasa dalam Islam justru sangat ampuh dari metode puasa lainnya, dan pastinya metode puasa Islam tidak berbayar dan mengikuti sunnah Nabi dalam penerapannya.

"Maka sering saya bilang berpuasalah sebelum buat puasa itu bayar, loh kok bayar? Ya karena memang sesungguhnya sekarang mereka bikin fasting clinic, itu bayar loh ikut program puasanya. Mereka diajarin sahurnya pakai apa, bukanya pakai apa," ujar ahli kesehatan sekaligus pendakwah, dr Zaidul Akbar, dikutip Serambinews.com dari akun YouTube dr Zaidul Akbar Official, Kamis (10/4/2025).

Baca juga: Rendang Opor Ayam, Semuanya Berlemak! Ini Resep Detox Kolesterol Pasca Lebaran ala dr Zaidul Akbar

Lebih lanjut, dr Zaidul Akbar mengungkap cara puasa Nabi Muhammad SAW termasuk dalam konsumsi makanan saat sahur dan berbuka puasa.

Nabi Muhammad SAW berbuka puasa dengan cara yang sangat minimalis. Dalam sebuah hadis, Nabi bersabda bahwa untuk mendapatkan berkah sahur, cukup dengan minum air putih. Ini sudah cukup untuk mendapatkan barokah. 

Begitu juga dengan berbuka puasa, Nabi mengajarkan untuk berbuka dengan rutab (kurma basah). 

Dr Zaidul Akbar kemudian mengungkap, saat puasa, maka tubuh akan terjadi proses autofagi (self-eating), di mana tubuh kita dapat membersihkan atau "makan" sel-sel yang sudah rusak atau mati, kondisi ini sering terjadi dalam kondisi puasa atau lapar.

Proses ini memang sudah ada dalam tubuh kita, dan bisa terjadi lebih optimal ketika tubuh tidak terus-menerus diberi asupan makanan, sehingga memberi kesempatan untuk proses pembersihan alami tersebut.

"Jadi dalam beberapa literasi yang saya baca, puasa itu ternyata proses ada dalam tubuh kita ini sudah dibekali Allah Namanya proses self eating, self eating itu makan selnya sendiri yang rusak, jadi sel-sel tubuh kita ni bisa makan sel-selnya yang rusak ya dan sudah mati, sudah haus segala macam kalau dia dalam kondisi puasa atau lapar, baru bisa," sambungnya.

Baca juga: Cara Kecilkan Perut Buncit ala dr Zaidul Akbar, Stop Makan 5 Bahan Ini, Kempes Tanpa Olahraga!

Menurut konsep ini, dalam Islam memang ada ajaran yang mengedepankan prinsip makan saat lapar dan tidak memaksakan makan jika tidak lapar.

Hal ini selaras dengan pola makan yang lebih alami dan sehat, serta memberi ruang bagi tubuh untuk beristirahat dan melakukan proses pembersihan diri.

Di dalam puasa, tubuh menjadi lebih efektif dalam membersihkan diri, termasuk sel-sel yang sudah tidak berfungsi optimal.

"Jadi artinya apa? pembersihan itu tidak akan terjadi kalau seandainya orang itu makan terus, maka sebenarnya dalam Islam enggak ada sebenarnya makan tiga kali sehari itu enggak ada, jadi makan itu kapan? kalau lapar makan, kalau engak lapar ya enggak usah makan," pungkasnya. 

(Serambinews.com/Firdha Ustin)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved