Breaking News

Pengusaha Asal Aceh Ikut Pertemuan Sedunia di Malta, Bahas Dampak Perang Dagang 

Ismail Rasyid mengatakan, di antara isu yang mencuat dalam pertemuan itu, adalah terjadinya perang dagang antara beberapa negara maju

|
Penulis: Zainal Arifin M Nur | Editor: Amirullah

“Sudah menjadi keharusan bagi setiap perusahaan agar segera bisa bertransformasi, menyesuaikan dengan kondisi saat ini akan bisa mensejajarkan diri dengan perkembangan saat ini,” ungkap Ismail. 

“Jika tidak, maka kitab isa berhenti atau mati di tengah jalan, karena tidak mampu bersaing karena tidak cepat serta efisien,” lanjutnya.

Ismail mengatakan, pertemuan tahunan ini sangat bermanfaat untuk semua anggota Grup Globalink Network untuk merapatkan barisan dalam menghadapi persaingan global dan tantangan masa kini.

Baca juga: Trans Continent  Membangun Ekonomi Gorontalo Berbasis Pusat Logistik Berikat

Baca juga: Perusahaan Putra Aceh, Trans Continent Jadi Tuan Rumah Pertemuan Pengusaha Logistik Dunia di Bali

Sekilas tentang Malta

Dalam pesannya kepada Serambinews.com, Ismail Rasyid juga menceritakan pengalamannya mengeksplore Malta.

Sebelum pertemuan berlangsung, Ismail Rasyid yang didampingi istrinya, Erni Molisa, terlebih dahulu menjelajahi beberapa lokasi wisata terkenal di Malta.

Malta adalah negara kecil di Eropa selatan yang berada di laut Mediterania.

Negara ini hanya memiliki luas sekitar 316 km dan terdiri atas tiga pulau, yaitu Malta, Gozo, dan Comino.

Malta memiliki topografi berbukit, namun daratan paling tinggi hanya 253 meter di atas pemukaan laut. 

Bukit-bukit di Malta didominasi tanah batu kapur dengan alur pinggiran pantai yang berlekuk serta sangat variatif naik turun, tikungan, serta jalan yang agak sempit.

Negara ini hanya berjarak sekira 80 kilometer dari Kepulauan Sisilia di Italia, serta berjarak sekira 300 kilometer dari Libya dan Tunisia.

Ibukota negara Malta adalah Valetta, sementara kota terbesarnya Birkirkara.

Total populasi saat ini sekarang sekitar 450.000 jiwa, dengan tingkat pendapatan perkapita penduduknya sangat baik dan tergolong sangat sejahtera.

Berdasarkan klasifikasi IMF, negara Malta termasuk katagori negara ekonomi maju, dengan tingkat pendapatan per kapita data terakhir tahun 2023 adalah Euro 33.000 atau lebih dari 600 juta rupiah.

Perekonomian Malta terutama digerakkan dan tergantung pada kegiatan pariwisata, jasa keuangan, manufacture, dan real estate.

“Negara kecil ini sangat indah dengan bangunan-bangunan gaya Eropa serta perpaduan dengan Mediteranian. Bangunan-bangunan tua sangat dijaga keasliannya serta dipugar untuk tetap menjadi objek pariwisata yang indah dan menarik, sekaligus masih tetap dikomersialkan untuk berbagai tujuan,” pungkas Ismail Rasyid.(*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved