Santi Ditemukan jadi Kerangka dalam Sumur, Korban Dibunuh Pacarnya Freddi Sagala, Ini Motif Pelaku
Pelaku ditangkap dan ditembak anggota Jatanras Polrestabes Medan di kediamannya Jalan Pasar I Garapan, Kecamatan Medan Amplas.
SERAMBINEWS.COM, MEDAN - Tim gabungan Polsek Sunggal dan Polrestabes Medan berhasil mengungkap motif kasus pembunuhan sadis yang jasadnya ditemukan sudah menjadi tulang belulang yang dimasukkan ke dalam sumur di Perumahan Tanjung Selamat Lestari, Blok Dahlia, No 7 l, Desa Tanjung Selamat, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang.
Korban pembunuhan itu bernama, Santi Boru Matanari (33) warga Jln. Pintu Air IV , Gang. Sekolah, Lingkungan VIII, Kel. Kwala Bekala, Kec. Medan Johor.
Sedangkan pelaku yang disergap bernama, Fredi Erikson Sagala (35).
Pelaku ditangkap dan ditembak anggota Jatanras Polrestabes Medan di kediamannya Jalan Pasar I Garapan, Kecamatan Medan Amplas.
Kapolrestabes Medan menjelaskan, dari TKP, posi berhasil menyita barang bukti 1 buah terpal plastik warna biru, 1 lembar seng yang sudah dipotong, 2 buah batu bata dan beberapa pakaian korban.
Freddi Erikson Sagala (35) tega menghabisi nyawa pacarnya sendiri Santi Boru Matanari (32)
Setelah membunuh korban, pelaku warga Jalan Pasar I (garapan), Kecamatan Medan Amplas ini kemudian membuang jasad kekasihnya, Santi Boru Matanari (32) ke dalam sumur.
Usai menghabisi kekasihnya, Freddi kabur dan hidup berpindah-pindah tempat.
Namun, pelarian Freddi akhirnya terendus kepolisian.
Dia ditangkap di Jalan Denai, Kecamatan Medan Denai pada Minggu (6/4) malam.
Kapolrestabes Medan Kombes Gidion Arif Setyawan mengatakan, pelaku dan korban telah berpacaran selama empat tahun.
Bahkan telah tingal bersama sejak September 2024 lalu.
Sejoli ini mengontrak rumah di sebuah perumahan di Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Pembunuhan terhadap korban dilatari rasa cemburu yang memicu cekcok antara pasangan tersebut.
Gidion mengungkapkan, Freddi tidak terima karena Santi dekat dengan pria lain yang merupakan bos di tempat kerjanya.
Hal itu memicu adu mulut antara keduanya. Sehingga timbul niat tersangka untuk membunuh korban.
Pada 30 Oktober 2024, pelaku menjalankan rencananya. Dia melihat saat itu korban sedang mencuci pakaian di kamar mandi sekitar pukul 19.00 WIB.
Freddi pun langsung memiting leher korban dengan mengunakan tangan sampai sekitar 5 menit. Santi akhirnya meninngal dunia.
Untuk menutupi jejaknya, Freddi membuang mayat kekasihnya ke dalam sumur yang ada di belakang rumah kontrakannya.
"Pelaku memasukan korban ke dalam sumur, setelah itu pelaku menutup sumur tersebut dengan mengunakan terpal plastik, seng dan menganjal dengan dua buah batu," kata Gidion saat paparan di tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (9/4/2025) kemarin.
Dua hari berselang, pelaku meninggalkan rumah kontrakan itu sambil membawa harta benda milik korban.
"Ada uang korban Rp 100 ribu, KTP, satu unit HP, dan satu unit sepeda motor Honda Vario berplat BK 3056 AII, warna hitam," ungkapnya.
Kepada penyidik kepolisian, Freddi mengaku menggadaikan sepeda motor milik korban di Padang Bulan dengan nilai Rp 2 juta.
Setelah itu dia pergi ke Balige, Kabupaten Toba, untuk bersembunyi.
Adapun mayat korban ditemukan oleh warga yang hendak mengontrak rumah tersebut pada 31 Desember 2024.
"Setelah diperiksa ternyata menemukan sebuah rambut. Kondisi korban sangat rusak sehingga satu satunya cara mengidentifikasi korban dengan cara saintifik dengan menggunakan metode DNA," kata Kombes Gidion.
Kapolrestabes menambahkan, pelaku kini ditahan di Mapolsek Medan Sunggal. Freddi dipersangkakan dengan Pasal 340, Pasal 339, lalu Pasal 338 dan 365 KHUP tentang pembunuhan berencana dan pencurian dengan kekerasan (curas).
Sementara itu, Kapolsek Medan Sunggal Kompol Bambang Gunanti mengatakan akan melakukan pengorekan isi dalam sumur untuk mencari kerangka korban yang tersisa.
"Kita akan mencari kerangka mayat korban Santi Matanari (33) yang masih belum lengkap," kata Bambang saat diwawancarai via telepon, Rabu (9/4/2025).
Bambang menyampaikan rencananya akan menguras air di sumur tersebut.
"Karena masih sedikit mendapatkan kerangka mayat korban, sudah ditemukan tengkorak kepala, rambut dan tulang rusuk korban, dan beberapa tubuh korban yang belum hancur," ujarnya.
Ia menegaskan akan membantu pihak keluarga korban untuk menyatukan kembali kepingan mayat korban.
"Kita kumpulkan dan kita serahkan kepada keluarga korban supaya untuk di kuburkan," ungkapnya.
Sementara itu, sejumlah keluarga korban mendatangi TKP menyaksikan konferensi pers yang dilakukan Polisi terkait pembunuhan anaknya.
Rasik Kudadiri, ibu korban, histeris melihat rekonstruksi pembunuhan yang dilakukan oleh Freddi Erikson Sagala.
Rasik Kudadiri, didampingi suami dan anak-anaknya, menceritakan Santi Matanari merupakan anak ke tiga dari empat bersaudara.
Biasanya korban tinggal bersama dengan ibu kandungnya dan berjualan es tebu di depan sekolah Al Azhar Medan.
"Santi (korban) tidak pernah kabur dari rumah. Dia sering datang ke rumah tiap bulan untuk mengambil pakaian," ujarnya, Rabu (9/4/2025).
Rasik mengaku tidak mengenal dengan tersangka Freddi. Meskipun disebut oleh kepolisian telah berpacaran dengan Santi selama empat tahun.
"Kami tidak tahu bahwa adek (Santi) sudah meninggal. Baru tahu setelah dapat info dari pihak kepolisian yang datang ke rumah," ujarnya.
Ia pun berterima kasih kepada pihak kepolisian yang telah mengungkap kasus pembunuhan putrinya. "Harapannya tersangka dihukum seberat beratnya," lanjutnya.
Baca juga: Siswi SMP Dirudapaksa 16 Pria hingga Hamil di Maluku Utara, Dinodai Sejak Kelas 1 SD, Termasuk Guru
Baca juga: Jadwal Manasik Jamaah Calon Haji Bireuen Ditetapkan di 3 Wilayah, Totalnya 387 JCH
Baca juga: Peringati HUT Ke-23 Aceh Jaya, Safwandi dan Muslem D Sambangi Rumah sejumlah Mantan Bupati
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com
Janda Muda Kepincut Brondong, Janji Dinikahi, Baru Sadar Setelah Saldo ATM Rp 83 juta Dikuras Pelaku |
![]() |
---|
Sadis! Suami Bunuh Istri Hamil dan 2 Anak Balitanya di Berau Kaltim, Ini Motif pelaku |
![]() |
---|
Kematian Muhammad Rosikhi dan Nur Azizah Penuh Misteri, Malam Ngopi Bareng, Pagi Ditemukan Tewas |
![]() |
---|
Pembunuhan 5 Jurnalis Al Jazeera Terjadi sebelum Rencana Israel Merebut dan Duduki Kota Gaza |
![]() |
---|
Tersangka Penganiaya Pasutri di Aceh Singkil Kabur ke Kebun Sawit, Polisi Terus Lakukan Pengejaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.