Internasional
Ini 5 Target KebijakanTarif Trump, Strategi Jenius atau Senjata Makan Tuan?
Kebijakan ini memang berhasil “mengguncang” lawan dagang, tapi belum tentu membawa manfaat jangka panjang bagi AS.
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Ini 5 Target Tarif Trump, Strategi Jenius atau Senjata Makan Tuan?
SERAMBINEWS.COM-Minggu lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencana besar terkait perdagangan global.
Donald Trump meluncurkan kebijakan tarif besar-besaran dengan tujuan memperbaiki perdagangan internasional dan menghidupkan industri Amerika.
Beberapa negara seperti Korea Selatan dan Jepang memang mulai membuka negosiasi ulang, menunjukkan bahwa strategi ini cukup efektif sebagai alat tekanan diplomatik.
Namun, efek sampingnya tidak bisa diabaikan.
Ketidakpastian membuat banyak perusahaan menahan investasi, dan rencana membangkitkan manufaktur dalam negeri belum membuahkan hasil nyata.
Di sisi lain, harga barang impor naik, dan rakyat Amerika justru menanggung beban biaya hidup yang lebih tinggi.
Alih-alih memperkuat ekonomi rakyat, tarif ini berisiko merugikan konsumen dan pelaku usaha lokal.
Kebijakan ini memang berhasil “mengguncang” lawan dagang, tapi belum tentu membawa manfaat jangka panjang bagi AS.
Trump ingin mengenakan tarif tinggi (semacam pajak impor) pada berbagai negara yang menjual barang ke Amerika.
Rencana ini bisa mengubah sistem ekonomi global dan mengguncang hubungan dagang yang selama ini sudah terjalin kuat termasuk dengan negara-negara sekutu Amerika sendiri.
Namun, sebelum rencana itu benar-benar berjalan sepenuhnya, Trump menunda pemberlakuan tarif tinggi selama 90 hari untuk sebagian besar negara kecuali China.
Ini memberi waktu bagi negara-negara tersebut untuk berunding dan mencoba mencapai kesepakatan baru dengan AS.
Baca juga: Rekor! Harga Emas Sentuh Langit di Tengah Perang Dagang dan Dolar Terkapar
Jadi, apa sebenarnya yang ingin dicapai Trump dengan kebijakan ini? Apakah ia sudah berhasil sejauh ini? Berikut adalah lima tujuan utama dari strategi perdagangan Trump, dan bagaimana perkembangannya saat ini:
1. Membuat Kesepakatan Dagang yang Lebih Baik untuk AS
Apa Kata Trump?
"Selama ini, negara kita telah dirampok oleh banyak negara, baik sekutu maupun musuh."
Trump percaya bahwa Amerika selama ini dirugikan dalam perdagangan internasional. Menurutnya, negara-negara lain mendapat untung besar dengan menjual barang ke Amerika, tapi tidak memberi perlakuan yang adil untuk barang Amerika yang dijual ke sana.
Untuk melawan hal itu, Trump mengusulkan tarif dasar 10 persen untuk semua negara, dan tarif tambahan khusus untuk sekitar 60 negara yang dianggap “paling merugikan” AS.
Akibatnya, banyak negara jadi panik karena tarif ini bisa menghantam ekonomi mereka dengan keras.
Gedung Putih bahkan menyebut bahwa lebih dari 75 pemimpin dunia telah menghubungi Trump untuk membahas ulang perjanjian dagang, termasuk Korea Selatan dan Jepang.
Dengan jeda waktu 90 hari ini, banyak negara sedang mencoba berunding ulang dengan AS.
Artinya, meskipun belum menang sepenuhnya, Trump berhasil menekan negara lain untuk datang ke meja perundingan.
2. Menghidupkan Kembali Industri Manufaktur Amerika
Apa Kata Trump?
"Pabrik-pabrik akan kembali berdiri. Kita akan membangun kekuatan industri dalam negeri."
Trump sejak lama percaya bahwa tarif bisa melindungi industri dalam negeri, terutama manufaktur seperti baja, mobil, dan elektronik, dari barang impor murah yang sering datang dari luar negeri.
Namun, masalahnya adalah stabilitas. Perusahaan-perusahaan butuh kepastian hukum dan kebijakan sebelum mereka mau membangun pabrik baru di AS.
Jika tarif bisa berubah sewaktu-waktu, mereka akan ragu untuk berinvestasi.
Saat ini, banyak perusahaan masih menunggu dan melihat sebelum membuat keputusan besar – karena belum jelas sektor mana yang akan benar-benar dilindungi, dan apakah tarif ini akan tetap lama.
Tujuan untuk menghidupkan industri AS masih jauh. Perusahaan masih ragu untuk mengambil risiko karena kebijakan tarif belum pasti.
3. Melawan China dalam Perdagangan
Apa Kata Trump?
"Saya hormat pada Presiden Xi dan Tiongkok, tapi mereka mengambil keuntungan besar dari kami."
Salah satu target utama Trump adalah Tiongkok (China).
AS dan China memang sudah lama berselisih soal perdagangan, terutama karena China dianggap mencuri teknologi, memanipulasi mata uang, dan menekan perusahaan asing.
Trump ingin memberikan hukuman ekonomi ke China melalui tarif tinggi, agar mereka bersedia bernegosiasi dengan lebih adil.
Namun ini bukan tanpa risiko karena China adalah ekonomi terbesar kedua di dunia, dan punya kekuatan militer dan diplomatik yang besar juga.
Meskipun Trump menyalahkan presiden-presiden AS sebelumnya atas masalah ini, sekarang dia sendiri sedang bermain dalam konfrontasi besar yang bisa merugikan kedua belah pihak.
Trump ingin tegas pada China, tapi konfrontasi ini berisiko tinggi, dan bisa memicu ketegangan ekonomi dan politik yang besar – terutama jika AS kehilangan dukungan sekutunya.
4. Meningkatkan Pemasukan untuk Negara
Apa Kata Trump?
"Sudah saatnya kita makmur. Kita akan gunakan triliunan dolar dari tarif untuk bayar utang dan potong pajak."
Trump menjanjikan bahwa tarif akan memberi pendapatan besar untuk pemerintah AS, yang bisa digunakan untuk mengurangi pajak dan melunasi utang negara.
Menurut studi dari Tax Foundation (lembaga nonpartisan), tarif universal 10 persen bisa menghasilkan $2 triliun dalam 10 tahun.
Sebagai perbandingan, pemotongan pajak yang direncanakan akan menghabiskan $5 triliun dalam waktu yang sama.
Artinya, tarif bisa jadi sumber uang besar, setidaknya sampai konsumen mulai membeli produk buatan AS, bukan barang impor.
Kalau itu terjadi, tarif yang dipungut akan berkurang karena impor juga berkurang.
Jika kebijakan tarif ini bertahan, pendapatan negara dari tarif bisa sangat besar.
Tapi tidak akan bertahan lama jika warga AS mengurangi belanja barang impor.
5. Menurunkan Harga untuk Konsumen di Amerika
Apa Kata Trump?
"Kalau produksi dalam negeri meningkat, persaingan makin ketat, dan harga bisa turun. Ini akan jadi zaman keemasan."
Salah satu janji Trump adalah menurunkan harga untuk konsumen di Amerika.
Ia berharap bahwa dengan lebih banyak barang buatan lokal, persaingan meningkat dan harga jadi lebih murah.
Tapi para ahli ekonomi justru memperkirakan hal sebaliknya. Tarif justru akan membuat harga naik – karena barang impor jadi lebih mahal.
Bahkan, studi menunjukkan bahwa tarif 10 persen bisa menambah biaya hidup rumah tangga rata-rata di AS sebesar $1.253 per tahun, terutama bagi keluarga berpenghasilan rendah.
Harga energi memang sempat turun setelah rencana tarif diumumkan, tapi itu lebih karena kekhawatiran pasar terhadap resesi global, bukan karena dampak langsung tarif.
Alih-alih menurunkan harga, tarif justru berisiko menaikkan biaya hidup, terutama bagi masyarakat biasa.
Ini bisa menjadi masalah besar secara politik bagi Trump dan partainya.
Apakah Trump Berhasil?
Trump belum benar-benar memenangkan pertarungan dagang ini, tapi dia berhasil mengguncang sistem perdagangan global dan mendorong banyak negara untuk berunding ulang.
Beberapa tujuannya, seperti menambah pendapatan dan menekan China, tampak sedang berjalan.
Namun di sisi lain, masih banyak ketidakpastian, dan beberapa tujuan lainnya seperti membangkitkan industri atau menurunkan harga justru belum tercapai atau bahkan berisiko menjadi bumerang.
Perang dagang ini masih berlangsung, dan dunia sedang mengamati apakah langkah Trump akan membawa perubahan jangka panjang, atau hanya gangguan sementara dalam sistem perdagangan internasional.
Baca juga: Perang Dagang Memanas, Harga Emas Semakin Bersinar! Trump vs China Buat Pasar Global Panas Dingin
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Agni-V Meluncur! Perlombaan Rudal India dan Pakistan Memanas, India Kirim Sinyal Keras ke China? |
![]() |
---|
Satria Kumbara Meringis Kesakitan, TNI Tegaskan Tak Lagi Bertanggung Jawab Kepada Pengkhianat Negara |
![]() |
---|
The Fed Siap Tekan Suku Bunga, Wall Street Bergairah, Trump Ngamuk Lagi? |
![]() |
---|
Korea Selatan Hujani Peluru Peringatan, Tentara Korut Kabur dari Perbatasan! |
![]() |
---|
Misteri Kematian Zara Qairina: Sidang Penentuan Pemeriksaan Digelar Hari Ini, 195 Saksi Diperiksa! |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.