Harga Emas

Rekor! Harga Emas Sentuh Langit di Tengah Perang Dagang dan Dolar Terkapar

Kenaikan ini terjadi di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, mulai dari meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Foto hasil AI ChatGPT
HARGA EMAS - Harga emas mencatat rekor baru pada hari Jumat (11/4/2025), menembus level  $3.200 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah. 

SERAMBINEWS.COM-Harga emas mencatat rekor baru pada hari Jumat (11/4/2025), menembus level  $3.200 per ons untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Kenaikan ini terjadi di tengah situasi global yang penuh ketidakpastian, mulai dari meningkatnya ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, hingga pelemahan tajam dolar AS yang membuat investor beralih ke aset yang dianggap aman seperti emas.

Harga emas spot naik 1,4 persen menjadi $3.217,78 per ons pada pukul 03.50 GMT.

Bahkan, di awal sesi perdagangan hari Jumat, harga sempat menyentuh titik tertingginya sepanjang masa di angka $3.219,84.

Sepanjang minggu ini, emas telah menguat hampir 6 persen kenaikan mingguan yang cukup signifikan.

Sementara itu, emas berjangka di AS juga ikut melonjak, naik 1,9 persen menjadi $3.237,50 per ons.

Menurut Ilya Spivak, Kepala Makro Global di Tastylive, salah satu faktor utama di balik lonjakan harga emas adalah pelemahan dolar AS yang sangat cepat dalam beberapa hari terakhir.

"Pelemahan cepat dolar AS tampaknya menjadi pendorong utama pemulihan emas saat ini. Hal itu mencerminkan eksodus berkelanjutan dari aset berbasis USD, dengan aksi jual saham dan obligasi di tengah ketidakpastian kebijakan tarif," ujar Spivak.

Baca juga: Ratusan Perwira Israel Minta Menyerah dari Pertempuran di Gaza, Ajukan Surat ‘Keras’ ke PM Netanyahu

Indeks dolar (.DXY) tercatat turun hampir 1 persen terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.

Melemahnya dolar membuat harga emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih murah bagi pembeli dari luar negeri, sehingga permintaannya meningkat secara global.

Ini turut mendorong harga emas ke level rekor.

Kondisi geopolitik dan ekonomi dunia pun tidak membantu menenangkan pasar.

 Presiden AS Donald Trump kembali menaikkan tarif impor terhadap China hingga 145 persen, meskipun ia memberikan jeda 90 hari untuk puluhan negara lainnya.

 Sebagai balasan, Tiongkok juga mengumumkan kenaikan tarif terhadap barang-barang dari AS, yang memicu kekhawatiran pasar akan eskalasi perang dagang yang lebih besar.

Analis memperingatkan bahwa Beijing bisa saja menaikkan tarif hingga lebih dari 84 persen.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved