Perang Gaza

PBB Sebut Situasi di Gaza 'Neraka', Desak Bantuan Kemanusiaan dan Pembebasan Sandera

Ia menguraikan berbagai tantangan yang dihadapi oleh penduduk, yang selain menghadapi pemboman setiap hari, juga "berjuang melawan penyebaran dan peni

Editor: Ansari Hasyim
Wafa
PENGUNGSI GAZA - Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 8 April 2025 memperlihatkan situasi di tenda-tenda pengungsian di Al Rimal, Kota Gaza. 

Jurnalis Al Jazeera Hind Khoudary dari Deir el-Balah, bagian tengah Jalur Gaza mengingatkan bahwa sangat sulit bagi ambulans untuk mencapai rumah itu karena jalanan yang hancur dan semua puing di jalan.

Sebuah quadcopter Israel juga menargetkan warga Palestina di Nuseirat.

Semalam, pasukan Israel mengebom sebuah rumah di Shujayea Kota Gaza di mana dua warga Palestina tewas.

Ada perintah evakuasi untuk Shujayea dan Khan Younis kemarin.

Terjadi penembakan artileri terus-menerus di berbagai daerah di Jalur Gaza, di utara, di wilayah tengah, dan juga di Selatan, di Rafah dan Khan Younis.

Warga Palestina masih terjebak di bawah reruntuhan, dan sebagian besar yang terluka dan terbunuh adalah wanita dan anak-anak.

Bukan hanya serangan udara yang terus-menerus yang membuat situasi begitu buruk di Jalur Gaza. Namun juga pengungsian massal dan kelaparan massal. Tidak ada satu pun truk yang membawa bantuan, makanan, gas untuk memasak, atau bahan bakar yang memasuki Jalur Gaza selama hampir enam minggu.

PBB: Situasi di Gaza Kini Benar-benar Bencana

Olga Cherevko, anggota staf Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), berbicara kepada Al Jazeera dari Deir el-Balah.

Berikut ini adalah ringkasan dari apa yang dia katakan:

Lebih dari 400.000 orang kini mengungsi hanya dalam waktu tiga minggu.

“Kekurangan air yang sangat parah” dan fasilitas air telah rusak dan hancur, menyebabkan kondisi kebersihan yang “sangat buruk”.

Kehancurannya begitu parah sehingga OCHA tidak dapat memperbaiki semua fasilitas, dan beberapa sumur air saat ini berada dalam area yang berada dalam perintah evakuasi.

OCHA terpaksa mengandalkan pengangkutan air dan telah mendirikan titik-titik air di seluruh Jalur Gaza.

Kurangnya air telah menyebabkan penyebaran ruam kulit dan masalah kesehatan masyarakat, termasuk kutu, tungau, dan kutu rambut.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved