Perang Gaza

Pasien di Gaza Utara tak Punya Tempat Tujuan setelah Israel Mengebom Rumah Sakit al-Ahli

Al Nahhas mengatakan rekan-rekannya di rumah sakit telah memberitahunya bahwa serangan Israel telah merusak “laboratorium, apotek, unit gawat darurat,

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/media sosial
Pasien yang sakit kritis, termasuk mereka yang berada di unit bedah dan gawat darurat, kini ditinggalkan tanpa tempat berlindung atau oksigen. 

"Kami mengetahui bahwa puluhan orang yang terluka dan sakit telah dievakuasi dari rumah sakit dan sekarang tergeletak di jalan-jalan sekitar rumah sakit tanpa tempat berlindung atau perawatan medis," kata jurnalis Al Jazeera Tareq Abu Azzoum dalam laporannya dari Deir el-Balah, Gaza, Minggu.

Pasien yang sakit kritis, termasuk mereka yang berada di unit bedah dan gawat darurat, kini ditinggalkan tanpa tempat berlindung atau oksigen.

Sementara itu kelompok Palestina menggambarkan serangan Israel terhadap Rumah Sakit al-Ahli sebagai kejahatan perang baru dan mengatakan bahwa militer Israel tidak menghormati hukum dan norma kemanusiaan.

Dikatakan juga bahwa AS juga bertanggung jawab atas kejahatan brutal tersebut.

Hal ini karena Israel bekerja di bawah kedok diplomatik AS, sementara Washington memblokir semua mekanisme akuntabilitas internasional, tambah kelompok itu.

Faktanya, beberapa orang mungkin meninggal, bukan hanya akibat serangan itu sendiri, tetapi juga akibat hilangnya perawatan medis ini.

"Kita melihat ratusan pasien, dokter, dan keluarga pengungsi yang berlindung di rumah sakit kini terpaksa mengungsi, kemungkinan besar tanpa tahu tujuan. Ini adalah eskalasi yang sangat dramatis."

Jurnalis Al JAzeera Nur Odeh di Amman, Yordania mengatakan tentara Israel mendesak warga Palestina ke wilayah Gaza yang semakin menyempit.

Ini semua adalah bagian dari rencana yang diumumkan oleh menteri pertahanan Israel ketika Israel melanggar gencatan senjata pada tanggal 18 Maret.

Rafah adalah rumah bagi sekitar seperempat juta warga Palestina.

Wilayah ini meliputi sekitar seperlima wilayah Jalur Gaza. Wilayah ini kini terlarang bagi warga Palestina.

Sisi timur Gaza sedang dibersihkan bukan hanya dari warga Palestina, tetapi juga dari bangunan-bangunan yang masih berdiri.

Dan kemudian Israel juga mendorong dari utara, dari Beit Hanoon dan dari Jabalia.

Jadi, seluruh populasi, yang berjumlah 2,1 juta orang, terdesak ke wilayah Gaza yang terus menyusut, secara harfiah terdesak ke arah barat menuju laut.

Sekarang, sementara itu, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada listrik, dan tidak ada obat-obatan. Dan itu juga disengaja.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved