Lingkungan

Volume Sampah Warga Banda Aceh Usai Lebaran Capai 1.513 ton

Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani, menjelaskan sampah-sampah yang diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tersebut signifikan berasal dari sampah rum

Penulis: Rianza Alfandi | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/RIANZA ALFANDI
TPA GAMPONG JAWA – Aktivitas pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), Gampong Jawa, Banda Aceh, Senin (14/4/2025).  

Laporan Rianza Alfandi l Banda Aceh 

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Dinas Lingkungan Hidup Keindahan dan Kebersihan Kota (DLHK3) Banda Aceh mencatat volume sampah usai lebaran Idul Fitri 1446 H/2025 M mencapai 1.513 ton. Jumlah ini tercatat selama periode 31 Maret sampai 8 April 2025.

Kepala DLHK3 Banda Aceh, Hamdani, menjelaskan sampah-sampah yang diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) tersebut signifikan berasal dari sampah rumah tangga dan sisa makanan.

“Sampahnya didominasi sampah organik sebanyak 60 persen. Selebihnya sampah plastik kemasan,” katanya, Senin (14/4/2025). 

Hamdani menyebut, selama periode libur lebaran  1446 H, pihaknya tetap menyiagakan sebanyak 150 personel untuk mengangkut sampah yang tersebar di sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh. 

“Dari malam pertama lebaran sudah mempersiapkan personel sekitar 150 personel, menyebar di sembilan kecamatan sampai hari ketiga lebaran seperti itu. Selanjutnya di hari keempat kita kembali normal seperti hari biasanya,” ujarnya.

Menurut Hamdani, setiap harinya produksi sampah masyarakat Kota Banda Aceh mencapai 250 hingga 270 ton. Namun, selama lebaran angkanya cenderung menurun lantaran masih banyak tempat usaha belum terbuka. 

“Ini bisa berkurang sampahnya sebagaimana kita lihat bersama banyak usaha-usaha masih tutup pascalebaran, banyak yang mudik, makanya sampahnya agak sedikit berkurang,” ujarnya. 

Ia berharap masyarakat semakin sadar dalam mengelola sampah, sehingga produksi sampah Kota Banda Aceh yang diangkut ke TPA kian hari semakin berkurang. 

“Sebenarnya kondisi ini (berkurang volume sampah) lebih bagus, karena berkurangnya sampah berarti sudah ada kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah di hulunya,” pungkasnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved