Siap-Siap Ujian Nasional Versi Baru, Jadi Pertimbangan Siswa untuk Masuk Perguruan Tinggi 2026

"Tahun depan, setelah kami jajaki, TKA itu nanti akan menjadi bagian dari tes masuk perguruan tinggi," kata Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen

Editor: Faisal Zamzami
Dok Wanhar
UJIAN NASIONAL - Siswa SMP IT Al-Hafidz Rizqullah Kecamatan Kota Baharu, Aceh Singkil, melakukan simulasi ujian nasional berbasis komputer, Selasa (3/3/2020) 

SERAMBINEWS.COM - Ujian Nasional (UN) versi baru atau Tes Kemampuan Akademik (TKA) direncanakan untuk menjadi salah satu pertimbangan siswa untuk masuk perguruan tinggi negeri (PTN).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, siswa yang ikut TKA nantinya bisa masuk PTN tanpa tes melalui Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) tahun depan.

"Tahun depan, setelah kami jajaki, TKA itu nanti akan menjadi bagian dari tes masuk perguruan tinggi," kata Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Lantas bagaimana mekanisme yang akan digunakan pada proses SNPMB jalur prestasi atau yang biasa disebut Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP)?

Mu'ti menjelaskan, siswa yang ikut jalur prestasi di SNPMB nantinya akan dinilai dari berbagai macam aspek.

 Mulai dari hasil TKA, nilai rapor, dan prestasi lainnya yang memang bisa dipertimbangkan masuk PTN lewat jalur SNBP.

"Nanti pertimbangannya adalah hasil tes kemampuan akademik, kemudian rapor, kemudian prestasi. Nah sebagian mungkin ada yang sebagiannya akhir masih," ujarnya.

Oleh karena itu, Mu'ti berencana menghidupkan kembali penjurusan untuk mendukung pelaksanaan TKA yang rencananya dilakukan November 2025.

Sehingga kemungkinan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa akan ada lagi tahun ini pula.

Mu'ti menjelaskan, dalam TKA akan ada mata pelajaran wajib bagi siswa baik IPA, IPS, dan Bahasa ditambah mata pelajaran khusus jurusan.

Misalnya pada jurusan IPA seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. Sementara IPS seperti Ekonomi, Geografi, Sejaran dan ilmu lainnya terkait bidang sosial.

"Dalam TKA itu nanti mulai itu ada tes yang wajib yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika itu wajib untuk mereka yang ngambil IPA itu nanti dia boleh memilih tambahannya antara Fisika, Kimia atau Biologi," ujarnya.

"Untuk yang IPS juga begitu. Dia boleh ada tambahan apakah itu Ekonomi apakah itu Sejarah atau ilmu-ilmu lain yang ada dalam rumpun ilmu-ilmu," jelas dia.

Dia menambahkan, dalam TKA itu nanti mulai itu ada tes yang wajib yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika itu wajib untuk mereka yang mengambil IPA nanti boleh memilih tambahannya antara Fisika, Kimia atau Biologi.

"Untuk yang IPS juga begitu. Dia boleh ada tambahan apakah itu ekonomi apakah itu sejarah atau ilmu-ilmu lain yang ada dalam rumpun ilmu-ilmu," jelas dia.

 

Baca juga: Mulai Tahun Ini Ujian Nasional Diberlakukan Lagi di Tingkat Sekolah Berikut, Simak Bocoran Jadwalnya

Alasan Pengembalian Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa

Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki alasan tersendiri untuk kembali menghidupkan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA.


Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengatakan, alasan kembali diadakan jurusan IPA, IPS, dan Bahasa di SMA adalah untuk menunjang pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai pengganti Ujian Nasional (UN).

Pada TKA, nantinya yang akan diujikan adalah pelajaran yang biasanya dipelajari siswa. Oleh karena itu diperlukan adanya pengembalian jurusan IPA, IPS, dan Bahasa sama seperti beberapa tahun lalu.

"TKA itu nanti berbasis mata pelajaran. Sehingga itu akan membantu para pihak terutama untuk murid yang melanjutkan ke perguruan tinggi itu terlihat kemampuannya seperti apa," kata Mu'ti di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Jumat (11/4/2025).

"Karena tesnya berbasis mata pelajaran. Sehingga di depan ini jurusan akan kita hidupkan lagi. Jadi nanti akan ada jurusan lagi. IPA, IPS dan Bahasa," lanjut Mu'ti.

Mu'ti menjelaskan, dalam TKA akan ada mata pelajaran wajib bagi siswa baik IPA, IPS, dan Bahasa ditambah mata pelajaran khusus jurusan.

Misalnya pada jurusan IPA seperti Biologi, Fisika, dan Kimia. Sementara IPS seperti Ekonomi, Geografi, Sejarah dan ilmu lainnya terkait bidang sosial.

"Dalam TKA itu nanti mulai itu ada tes yang wajib yaitu Bahasa Indonesia dan Matematika itu wajib untuk mereka yang ngambil IPA itu nanti dia boleh memilih tambahannya antara Fisika, Kimia atau Biologi," ujarnya.

"Untuk yang IPS juga begitu. Dia boleh ada tambahan apakah itu ekonomi apakah itu sejarah atau ilmu-ilmu lain yang ada dalam rumput ilmu-ilmu," jelas Mu'ti.

 

Baca juga: Satreskrim Polres Aceh Timur Cek Timbangan Toko Emas, Pastikan Tak Ada Kecurangan

Baca juga: Nasib 3 Oknum Polisi yang Lakukan Pungli di Rutan Polda Jateng, Jalani Patsus dan Dimutasi

Baca juga: Mawardi Nur Pastikan Aktivitas Industri PT PEMA Taat Aturan

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved