Internasional
Inilah Daftar Produk yang Dipertaruhkan AS dan China di Tengah Tarif Brutal Trump!
Kesenjangan sebesar 295 miliar dolar ini menciptakan defisit perdagangan yang signifikan dan menjadi fokus utama kebijakan perdagangan Presiden Donald
Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Muhammad Hadi
Inilah Daftar Produk yang Dipertaruhkan AS dan China di Tengah Tarif Brutal Trump!
SERAMBINEWS.COM-Pada tahun 2024, Amerika Serikat mengimpor barang senilai 439 miliar dolar dari China, sementara hanya mengekspor barang senilai 143,5 miliar dolar ke negara tersebut.
Kesenjangan sebesar 295 miliar dolar ini menciptakan defisit perdagangan yang signifikan dan menjadi fokus utama kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump.
Dampak Tarif 145 Persen: Harga Barang Melonjak
Untuk mengurangi defisit tersebut, Trump memberlakukan tarif hingga 145 persen terhadap barang-barang China.
Akibatnya, harga barang-barang seperti ponsel, laptop, dan peralatan rumah tangga yang sebagian besar diproduksi di China mengalami lonjakan harga dan potensi kekurangan pasokan di pasar AS.
Barang yang Dibeli AS dari China
Impor utama AS dari China pada tahun 2024 meliputi:
- Mesin dan Peralatan Listrik: 123,8 miliar dolar (28,2 persen dari total impor)
- Reaktor Nuklir, Boiler, Mesin, dan Peralatan Mekanik: 82 miliar dolar (18,7 persen)
- Mainan, Permainan, dan Peralatan Olahraga: 30 miliar dolar (6,8 persen)
- Plastik: 19,3 miliar dolar (4,4 persen)
- Perabotan, Perlengkapan Tidur, dan Bantal: 18,5 miliar dolar (4,2 persen)
Barang yang Dijual AS ke China
Ekspor utama AS ke China pada tahun 2024 meliputi:
- Bahan Bakar Mineral: 13,4 miliar dolar (10,7 persen dari total ekspor)
- Biji Minyak dan Buah-Buahan yang Mengandung Minyak: 13,3 miliar dolar (10,6 persen)
- Mesin, Peralatan, dan Suku Cadang Listrik: 11,5 miliar dolar (9,1 persen)
- Reaktor Nuklir, Boiler, Mesin, dan Peralatan Mekanik: 10,5 miliar dolar (8,3 persen)
- Pesawat Terbang, Pesawat Antariksa, dan Suku Cadangnya: 10,2 miliar dolar (8,1 persen)
Barang yang Dikecualikan dari Tarif
Pada 11 April 2025, Presiden Trump mengumumkan pengecualian tarif untuk beberapa produk, termasuk:
- Ponsel pintar
- Laptop
- Komponen teknologi lainnya seperti disk drive, chip memori, panel layar datar, dan peralatan pemrosesan data otomatis
- Namun, beberapa hari kemudian, Trump mengancam akan kembali mengenakan tarif pada barang-barang tersebut, terutama semikonduktor dan produk farmasi.
Dampak Tarif terhadap Energi Terbarukan
Industri energi surya di AS menghadapi kenaikan harga karena lebih dari 80 persen panel surya diimpor dari China. Tarif ini berpotensi memperlambat pertumbuhan energi terbarukan dan target emisi AS.
Harga Barang di E-Commerce Ikut Naik
Platform belanja daring seperti Shein dan Temu menyatakan akan menaikkan harga mulai 25 April 2025.
Hal ini karena kebijakan tarif dan penghapusan pembebasan bea masuk untuk barang-barang bernilai rendah.
Konsumen disarankan segera berbelanja sebelum harga naik.
Prospek Perdagangan Global
Tarif timbal balik antara dua ekonomi terbesar dunia ini telah menciptakan ketidakpastian besar di pasar global.
Banyak perusahaan mulai mencari alternatif produksi di luar China dan AS agar bisa tetap bersaing di pasar internasional.
Baca juga: Trump Serang Ketua The Fed, Tuding Bikin Kekacauan Ekonomi, Desak Pemecatan Jerome Powell
(Serambinews.com/Sri Anggun Oktaviana)
Proyek Ketahanan Pangan Aceh Dipresentasikan di Vietnam |
![]() |
---|
Rusia Ancam Lenyapkan AS dengan Nuklir, Trump Kerahkan 2 Kapal Selam Siaga |
![]() |
---|
Adidas Bakal Naik Harga? Imbas Tarif AS Harga Produk di Amerika Naik Hingga Rp3,5 Triliun |
![]() |
---|
Trump Ngamuk! Gugat Wall Street Journal Rp160 Triliun Gara-Gara Nama Dicatut di Kasus Epstein |
![]() |
---|
Hakim AS Blokir Perintah Trump soal ICC, Sebut Langgar Kebebasan Berbicara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.