2 Oknum TNI Mabuk Miras saat Aniaya Warga Banten hingga Tewas, Pratu MI dan Pratu FS Ditahan Denpom

Namun, untuk sementara ini, Andrian memastikan para pelaku saat melakukan aksi penganiayaan pada Senin (14/4/2025) di bawah pengaruh alkohol.

Editor: Faisal Zamzami
Kolase Tribun Medan/HO
ILUSTRASI TNI - Komandan Resor Militer (Danrem) 064/Maulana Yusuf Brigjen TNI Andrian Susanto mengungkapkan bahwa dua anggotanya melakukan aksi penganiayaan di bawah pengaruh minuman keras. 

Andrian menambahkan, jika hasil persidangan membuktikan keterlibatan anggotanya, maka keduanya akan dihukum sesuai ketentuan hukum yang berlaku di pengadilan militer.

“Tentunya kami juga akan menyakinkan bahwa apabila memang diduga anggota TNI yang terlibat akan mendapat hukum sesuai dengan hukum yang sudah ditentukan,” tandas Andrian.

Baca juga: Penyebab Oknum TNI AL Kelasi I Jumran Tega Bunuh Juwita, Pelaku Tidak Mau Nikahi Korban

Kronologi Kejadian

Seorang pria bernama Fahrul Abdillah (29), warga Kampung Sajira Barat, Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, meninggal dunia setelah yang diduga menjadi korban pengeroyokan oleh empat orang, yang terdiri dari dua warga sipil dan dua oknum anggota TNI.

Fahrul sempat dirawat intensif selama empat hari di RSUD Banten sebelum dinyatakan meninggal pada Jumat (18/4/2025) pukul 06.25 WIB akibat luka berat yang dideritanya.

"Pokoknya selama empat hari itu anak saya koma, dan meninggal di rumah sakit pukul 06.25 WIB," kata ayah korban, Nana Sujana, saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/4/2025).

 Kejadian tragis itu bermula saat Fahrul dan 10 temannya sedang nongkrong di dekat Bank BJB, Alun-Alun Kota Serang pada Selasa (15/4/2025).

Seorang teman Fahrul datang membawa mobil dan diduga sedang dikejar oleh empat orang tak dikenal.

Ketika situasi memanas, Fahrul berusaha melerai keributan.

Namun, justru dia yang menjadi sasaran pengeroyokan.

"Informasi dari teman-temannya begitu, awalnya sempat ada kejar-kejaran mobil dan motor. Temannya berhenti di tempat nongkrong, lalu anak saya yang mau melerai, malah dikeroyok," jelas Nana.

Teman-teman Fahrul kabur setelah melihat salah satu pelaku membawa senjata api.

Fahrul ditinggalkan sendirian dan dianiaya hingga tak sadarkan diri.

Ia kemudian ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.

Dua hari setelah kejadian, kakak korban melaporkan insiden ini ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) Serang.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved