Banda Aceh

Buntut Demo Berujung Ricuh di Unaya, Yayasan Lapor Dosen dan Masyarakat Sipil ke Polda Aceh

“Benar menempuh jalur hukum. Sedari awal kita selalu mengikuti proses hukum dan administrasi yang sesuai ketentuan

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Nur Nihayati
FOR SERAMBINEWS.COM
UNJUK RASA - Mahasiswa Universitas Abulyatama (Unaya) berunjuk rasa di depan pintu gerbang kampus setempat, Senin (14/4/2025). 

“Mereka semua diduga menjadi penggalang demo yang berujung pada perbuatan penganiayaan dan bahkan sampai ada yang meninggal dunia,” katanya.

Menurut informasi yang diperoleh Yayasan Abulyatama Aceh dan rektorat Universitas Abuluyatama, terdapat tiga titik penggalang unjukrasa.

Pertama adalah pada klaster mahasiswa, dan kedua adalah pada klaster para dosen.

Dua klaster ini saling terhubung, dan terkoordinasi.

Nurlis mengatakan, dalam klaster mahasiswa dan dosen, menjalankan unjukrasa yang wajar.

“Mereka menuntut untuk bisa belajar dan mengajar, selayaknya universitas yang sebenar-benarnya.

Meskipun ini pun agak aneh, sebab saya tidak pernah melarang terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi, bahkan mewajibkannya sebab itu memang keharusan,” ungkapnya.

Namun yang jadi masalah terdapat klaster ketiga diduga sebagai klaster provokasi.

Mereka  dikumpulkan di dalam sebuah gudang di dekat kampus. Dan saat subuh, mereka ditrurunkan di sebuah rumah yang terdapat di pintu sebelah kiri jalan utama masuk kampus.

Kemudian, Nurlis menjelaskan, ketika unjukrasa berlangsung dan rombongan mahasiswa masuk ke jalan utama kampus.

 “Dari dalam pagar rumah itu beterbangan batu ke arah mahasiswa, dan kemudian mahasiswa balik melempari batu ke arah rumah,” ucapnya.

Selanjutnya, Nurlis menambahkan, mahasiswa diprovokasi bahwa yang melempari mahasiswa adalah para Satgas Yayasan Abulyatama Aceh.

Beruntung, banyak mahasiswa yang benar-benar menyalurkan aspirasi menyebarkan banyak video yang tanpa diolah.

"Sehingga tergambarlah kebenaran yang sesungguhnya, bahwa lemparan batu berasal dari dalam rumah itu,” ujarnya.

Sebagaimana terdapat dalam video-video yang beredar di media social, kata Nurlis, tergambar bagaimana kekerasan terjadi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved