Fahrul Abdillah Tewas Dikeroyok 2 Oknum TNI, Nenek Surti Sedih Sang Cucu Dirawat Sejak Usia 2 Tahun
Fahrul merupakan korban pengeroyokan 2 oknum TNI dan 2 warga sipil di Kota Serang, Banten, pada Selasa (15/4/2025).
SERAMBINEWS.COM - Kematian Fahrul Abdillah (29) warga Kampung Sajira Barat, Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten, meninggalkan duka mendalam bagi keluarganya.
Fahrul merupakan korban pengeroyokan 2 oknum TNI dan 2 warga sipil di Kota Serang, Banten, pada Selasa (15/4/2025).
Korban sempat dirawat selama 4 hari di RSUD Banten sebelum dinyatakan meninggal pada Jumat (18/4/2025), sekitar pukul 06.25 WIB.
Korban meninggal dunia, setelah mengalami sejumlah luka berat pasca dikeroyok 4 orang pelaku tersebut.
Nenek korban, Surti (90) warga Kampung Sajira Barat, mengungkapkan rasa sedih atas kehilangan cucu laki-lakinya itu.
Nenek Surti menceritakan bahwa sejak usia 2 tahun, Fahrul dirawat olehnya, sebab pada kala itu, orang tua korban sudah bercerai.
Sehingga, sejak ibu dan bapaknya berpisah, Fahrul tinggal dan dibesarkan oleh nenek Surti dari usia 2 tahun.
"Ges doang anak sorangan bae najan incu geh (Sudah seperti anak sendiri saja meskipun cucu juga). Kemana-mana suka ikut sama saya, waktu kecil," kata Surti saat ditemui di rumahnya, Minggu (20/4/2025), dilansir TribunBanten.com.
Korban tinggal bersama diri neneknya itu sejak kecil sampai lulus sekolah SMA.
Setelah lulus SMA, Fahrul kemudian ikut tinggal bersama ibunya di Kota Serang sambil bekerja.
"Sudah lulus sekolah ke Serang ikut ibunya, paling pulang jarang ke sini," sebut Nenek Surti.
"Kemarin lebaran ketawa bareng, sambil joget-joget dekat nenek," kenangnya.
Baca juga: Fahrul Abdillah Tewas Dianiaya Empat Pria di Banten, Dua Oknum TNI Terlibat
Nenek Surti mengaku kaget saat mendapat kabar, bahwa cucunya sedang terkapar di RSUD Banten akibat menjadi korban pengeroyokan.
"Saya datang ke RSUD Banten, karena kaget cucu saya terkapar," tuturnya sambil meneteskan air mata.
"Sampe nenek bisikin ke telinga cucu nenek, sep iye nenek gera hudang kasep (Ganteng ini nenek, cepat bangun ganteng),"
"Pas nenek bisikin, cucu saya ngeluarin air mata meskipun koma. Dari situ nenek juga ikut nangis," sambungnya.
Nenek Surti juga mengenang bahwa selama Fahrul tinggal bersamanya, korban tidak pernah memberikan perlakuan kasar atau menyakitinya.
"Nenek nu ngurusan ti leletik can pernah eta ngebuk atau noktok (Nenek yang ngurusin dari kecil belum pernah mukul atau ngegetok cucu saya)," ungkap Nenek Surti.
"Tapi eta budak babarina ngagebugan incu kesayangan aing napi ka balik nyawa (Tapi itu mereka beraninya gebugin cucu saya sampai pulang nyawanya,"
"Mun aing boga elmu di kumaha boa eta ku aing (Kalau saya punya ilmu udah digimanain itu sama saya), soalnya nenek berat kehilangan cucu kesayangan," lanjutnya.
Tak hanya itu, Nenek Surti juga sesekali mengusap foto kenangan waktu kecil bersama Fahrul pada saat sedang berfoto di Masjid Istiqlal.
"Duh kasep, tihela amat ninggalkan nenek (Duh Ganteng, kenapa duluan ninggalin nenek)," ucap Nenek Surti.
"Pokonya incu nenek nu paling kasep di Sajira mah, eweh dei (Pokoknya cucu nenek doang yang paling ganteng di Sajira mah, tidak ada yang lain," imbuhnya.
Baca juga: Dua Oknum Prajurit TNI AD Diduga Terlibat Pengeroyokan Warga Sipil di Serang, Korban Meninggal Dunia
Adapun pada saat TribunBanten.com ke lokasi tempat pemakaman Fahrul yang berada tepat di samping rumahnya itu, Nenek Surti pun ikut berjalan, sambil berkata ia juga ingin dimakamkan di samping makam korban kelak.
"Nanti nenek juga di sini, sama cucu saya," sebut Nenek Surti.
Nenek Surti juga berharap agar para pelaku untuk diberikan hukuman seberat-beratnya.
"Pelaku harus di hukum, nenek mah ilu aturan bae (Nenek ikut aja)," ujar Nenek Surti.
"Merenan tos jalana kitu (kayaknya sudah jalannya seperti itu)," tambahnya.
Baca juga: Hukuman Oknum TNI Tersangka Pembunuhan Agen Mobil Penting, Pemulihan Keluarga Korban Juga Mendesak
Kronologi Pengeroyokan
Ayah korban, Nana Sujana menjelaskan bahwa pengeroyokan yang menewaskan anaknya itu bermula saat Fahrul dan 10 temannya sedang nongkrong di Alun-Alun Kota Serang, Banten, tepatnya di dekat Bank BJB pada Selasa pekan lalu.
Tidak lama kemudian temannya itu datang membawa mobil, lalu dikejar oleh 4 orang itu.
Korban pada saat itu hendak melerai, namun 4 pelaku tersebut justru mengeroyok dirinya.
Saat kejadian berlangsung, tidak ada yang menolong Fahrul, sebab semua teman-temannya lari meninggalkan korban seorang diri.
Teman-teman korban kabur setelah melihat oknum anggota TNI yang melakukan aksi pengeroyokan membawa beceng alias pistol.
"Informasi yang saya terima dari teman-temannya begitu, awalnya sempat ada kejar-kejaran mobil dan motor, nah cuma teman yang bawa mobil berhenti di tempat nongkrong itu," ungkap Nana saat ditemui di rumahnya, Minggu, dilansir TribunBanten.com.
"Jadi anak saya cuma mau melerai mereka, malah anak saya yang jadi korban pengeroyokan," sambungnya.
Tidak lama setelah itu, teman-teman korban datang kembali ke lokasi tersebut dengan aparat kepolisian.
Tetapi, korban sudah terkapar tidak sadarkan diri dan bersimbah darah.
"Teman-teman nya balik lagi ke lokasi, cuma katanya pas liat anak saya sudah terkapar di aspal tak sadarkan diri," ujar Nana.
Menurut Nana, putranya itu tidak memiliki masalah dengan empat orang tersebut, tetapi hanya membantu melerai.
"Itu katanya teman-temannya, tapi gak tahu apakah yang empat orang itu sedang mabuk atau tidaknya," beber Nana.
Setelah itu, lanjut Nana, korban langsung dilarikan ke rumah sakit (RS) Sari Asih Kota Serang, lalu kemudian pihak keluarga membawa korban ke RSUD Banten.
"Iya waktu itu dibawa ke RS Sari Asih, cuma di kasih infus doang. Karena kami keluarga panik, akhirnya dilarikan lagi ke RSUD Banten," jelas Nana.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, 2 oknum anggota TNI yang terlibat pengeroyokan tersebut telah diamankan di Detasemen Polisi Militer (Denpom) Serang.
Sedangkan, 2 orang warga sipil yang turut terlibat, kini sudah diamankan di Polres Serang Kota.
Baca juga: M Nasir MPA Terpilih Aklamasi sebagai Ketua Kagama Aceh
Baca juga: Al Farlaky Sidak PDAM Cabang Ranto Peureulak
Baca juga: Enam Kios di Keude Aceh Terbakar, Bupati Turun Langsung ke Lokasi
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Jadi Korban Pengeroyokan di Kota Serang, Nenek Surti Sedih Cucunya Tewas di Tangan 2 Oknum TNI
Prada Lucky Namo Tewas Diduga Dianiaya Senior, Terungkap Pesan Terakhir Korban ke Dokter |
![]() |
---|
Cegah Warga ke Luar Negeri Secara Ilegal, BEM Nusantara Soroti Pembiaran 'Jalur Tikus' |
![]() |
---|
Prabowo Akan Kirim Pasukan ke Gaza, Siapkan Satu Pulau di Batam untuk Lokasi Pengobatan |
![]() |
---|
Indonesia akan Rawat 2.000 Warga Gaza di Palestina yang Terluka |
![]() |
---|
Kuliah Umum Kebangsaan di DJA: Pangdam Ajak Generasi Muda Bangun Mimpi, Disiplin & Cinta Tanah Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.