Berita Nasional
Pengusaha Mulai Kurangi Ukuran Tempe Imbas Kenaikan Harga Kedelai, Produsen Khawatirkan Hal Ini
Sejumlah pengusaha tempe mulai mengurangi ukuran produk mereka sebagai langkah bertahan di tengah lonjakan biaya bahan baku.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Muhammad Hadi
Pengusaha Mulai Kurangi Ukuran Tempe Imbas Kenaikan Harga Kedelai, Produsen Khawatirkan Hal Ini
SERAMBINEWS.COM – Perang dagang yang dilancarkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membuat harga kedelai naik, dan menimbulkan dampak nyata di lapangan.
Sejumlah pengusaha tempe mulai mengurangi ukuran produk mereka sebagai langkah bertahan di tengah lonjakan biaya bahan baku.
Langkah ini terpaksa diambil menyusul kenaikan harga kedelai impor, yang menjadi bahan utama dalam produksi tempe.
Kenaikan tersebut membuat biaya produksi meroket, sementara pengusaha mulai mengkhawatirkan menurunya jumlah pembeli.
Kenaikan harga kedelai itu berdampak pada pembuatan tempe di Sentra Industri Tempe Sanan, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (22/4/2025).
Sejumlah pedagang mengatakan, kenaikan harga makanan favorit warga Indonesia itu naik sebelum Lebaran Idulfitri 2025.
Tak hanya itu, para produsen juga mulai khawatir akan berkurangnya minat konsumen, karena ukuran tempe yang menyusut bisa memicu ketidakpuasan.
Meski demikian, para produsen tempe mengaku sulit menaikkan harga, karena khawatir kehilangan pembeli.
"Kenaikan ini sejak sebelum Lebaran Idulfitri 2025 atau awal puasa. Dulu harga kedelai Rp 9.100 per kilogram dan terus naik hingga sekarang Rp 9.950 per kilogram," terang Dice Saputro, salah satu perajin tempe di Sanan, Kota Malang, dilansir dari TribunJatim.
Dice mengaku harus mengurangi tebal ukuran tempe yang ia produksi.
"Semakin lama, semakin menipis hampir setengah centi kita kurangi," jelasnya.
"Ya mau bagaimana lagi, mau menaikkan harga tempe takut pelanggan mengeluh," tambahnya.
Dice menambahkan, meski harga naik, namun kualitas tempe tetap dijaga.
"Ya kita tetap jaga kualitas, maka ukuran yang kita kurangi," tambahnya.
10 Juta Rekening Penerima Bansos Diblokir, Uang Akan Ditarik Kembali, Dana Mengendap Capai Rp2,1 T |
![]() |
---|
Diblokir PPATK, Rp 2,1 Triliun Dana Bansos Mengendap di Rekening |
![]() |
---|
Minta Maaf Blokir Rekening, Kepala PPATK: Melindungi Kepentingan Rakyat |
![]() |
---|
Mutasi TNI Terbaru 2025: Panglima Ganti 42 Jabatan Strategis, Pangdam Siliwangi dan Gubernur Akmil |
![]() |
---|
ASN Bikin Gempar, Mesum hingga Ditangkap Densus 88 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.