Breaking News

Harga Emas

Dari Terpuruk ke Puncak Lagi! Harga Emas Naik Drastis Gara-Gara Ini!

Kenaikan ini terjadi hanya sehari setelah harga emas batangan turun ke titik terendah dalam satu minggu akibat harapan akan tercapainya kesepakatan da

Penulis: Sri Anggun Oktaviana | Editor: Amirullah
Generated by AI (ChatGPT)
HARGA EMAS NAIK - Ilustrasi harga emas - Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada hari Kamis (24/4/2025). 

Dari Terpuruk ke Puncak Lagi! Harga Emas Naik Drastis Gara-Gara Ini!

SERAMBINEWS.COM-Harga emas melonjak lebih dari 1 persen pada hari Kamis (24/4/2025).

Hal ini disebabkan karena banyak investor melakukan aksi beli saat harga turun.

Kenaikan ini terjadi hanya sehari setelah harga emas batangan turun ke titik terendah dalam satu minggu akibat harapan akan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Dilansir dari kantor berita Reuters (24/4/2025), pada pukul 03.12 GMT, harga emas spot naik 1,5 persen menjadi 3.335,39 dolar AS per ons.

 Sementara itu, harga emas berjangka di Amerika Serikat juga naik 1,5 persen ke angka 3.344 dolar AS per ons.

Sebelumnya, pada hari Selasa, emas sempat mencatat rekor tertinggi baru di angka 3.500,05 dolar AS per ons.

Namun, pada hari Rabu, harganya sempat turun drastis hingga di bawah 3.300 dolar AS.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya optimisme bahwa ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok akan segera mereda.

Menurut Kyle Rodda, analis pasar dari Capital.com, fluktuasi harga emas minggu ini disebabkan oleh faktor teknis dan risiko global yang masih tinggi.

Baca juga: Harga Emas Meledak di Banda Aceh! Tembus Rp 6,3 Juta per Mayam, Edisi 22 April 2025

 Ia mengatakan, “Jenis volatilitas yang kita lihat minggu ini didorong oleh faktor teknis dan risiko utama. Namun, fundamentalnya kuat, jadi pembelian saat harga sedang turun pada dasarnya merupakan fungsi dari investor yang masuk berdasarkan gambaran yang lebih besar.”

Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, pada hari Rabu menyampaikan bahwa tarif tinggi antara AS dan Tiongkok tidak bisa terus dipertahankan.

 Ia menambahkan bahwa tarif perlu dikurangi sebelum negosiasi perdagangan bisa dilanjutkan.

Meski begitu, Bessent mengatakan bahwa Presiden Donald Trump tidak akan menurunkan tarif terhadap produk impor dari Tiongkok secara sepihak.

Di sisi lain, ada kabar bahwa Presiden Trump berencana untuk membebaskan sebagian produsen mobil dari tarif yang dikenakan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved