Breaking News

Berita Viral

Lagi Trend Konten Kesenjangan Sosial, Apakah Ada Makna Khusus Dibaliknya? Ini Kata Sosiolog

Cerita tersebut umumnya dikemas dalam video berdurasi singkat yang berisi percakapan seputar kehidupan sehari-hari antara dua orang yang dimaksud,

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Nur Nihayati
TANGKAPAN LAYAR TIKTOK
TREN VIRAL - Tangkapan layar konten kesenjangan sosial yang diunggah oleh beberapa pengguna media sosial TikTok. Ini kata ahli sosiolog soal makna dari tren kesenjangan sosial yang sedang viral tersebut. 

SERAMBINEWS.COM - Media sosia baru-baru ini sedang diramaikan dengan tren konten bertema kesenjangan sosial.

Para pengguna media sosial dari berbagai platform, diantaranya TikTok, banyak yang ikut dalam tren kesenjangan sosial tersebut dan membagikannya di akun pribadi mereka.

Adapun tren kesenjangan sosial yang belakangan ini viral berisi cerita mengenai perbedaan gaya kehidupan antara dua orang.

Cerita tersebut umumnya dikemas dalam video berdurasi singkat yang berisi percakapan seputar kehidupan sehari-hari antara dua orang yang dimaksud, baik itu sebagai teman, pasangan, atau hubungan lain.

Namun tren konten kesenjangan sosial tersebut menuai sejumlah argumen.

Ada yang menilai, tren tersebut hanya sebatas konten humor semata.

Namun ada pula yang beranggapan, isi konten yang dibahas dalam tren video tersebut mengandung nada sindiran yang dinilai mencerminkan kondisi kehidupan di Indonesia saat ini.

Lantas, apa makna sebenarnya di balik tren kesenjangan sosial?

Baca juga: Viral, Video Remaja Putri Tak Berjilbab Adu Jotos di Nagan Raya, Warga: Selidiki, Ini Kata Satpol PP

Ekspresi kesenjangan simbolik

Dilansir dari Kompas.com, Rabu (23/4/2025), Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono mengatakan, kesenjangan sosial merupakan kondisi ketimpangan atau ketidaksetaraan yang terjadi dalam berbagai aspek kehidupan bermasyarakat, baik secara ekonomi, sosial, maupun budaya.

Menurutnya, tren ini menjadi ekspresi sindiran dengan menggunakan simbol kesenjangan.

"Jadi memang ini kan guyonan melalui sindiran dalam kondisi ekonomi lemah. Diungkapkan melalui perumpamaan yang tidak langsung mendiskriminasi dan mem-bully," ujarnya, Rabu (23/4/2025).

Dia menuturkan, sindiran tren kesenjangan sosial menggambarkan karakter orang Indonesia sebagai masyarakat yang memiliki nilai-nilai budaya. 

Sebab, pengguna media sosial berusaha untuk menampilkan kesenjangan dalam bentuk-bentuk simbolik.

Karenanya, ketika seseorang menggunakan bahasa sindiran bernada humor, hal itu tidak akan tampak merendahkan orang lain. 

Baca juga: Kerbau Peliharaannya Mati, Lansia di Aceh Barat Ini Menangis Hingga Viral, Bupati Datang Membantu

Alih-alih disebut bully dan melakukan kekerasan simbolik, tren kesenjangan sosial justru menghadirkan percakapan jenaka atau humor yang disukai masyarakat.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved