Berita Banda Aceh

Kadisdik Aceh Pastikan Jabatan Kepsek Diisi Berdasarkan Objektivitas, Transparan dan Profesionalisme

Kadisdik Aceh, Marthunis, menyampaikan hal ini di Banda Aceh setelah memantau langsung pelaksanaan AKKS di Banda Aceh dan Aceh

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com 
TINJAU AKKS - Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Marthunis ST DEA (berbaju biru) saat meninjau pelaksanaan ujian AKKS jenjang SMA, SMK, dan SLB di SMAN 1 Banda Aceh,  Minggu (27/4/2025) siang dan berbincang dengan pengawas ujian. 

"Saya berharap, dengan terpilihnya para kepala sekolah yang kompeten, kualitas pendidikan di Aceh akan semakin meningkat, dan cita-cita membentuk SDM Aceh yang islami, maju, bermartabat, dan berkelanjutan dapat terwujud," ujar Marthunis

Sebagaimana diberitakan sebelumnya,  AKKS ini diikuti  1.105 orang, terdiri atas kepala sekolah aktif dan calon kepala SMA, SMK, dan SLB dari seluruh Aceh.

Sejak pagi hingga Minggu siang, Marthunis secara maraton mendatangi langsung satu per satu tempat ujian kompetensi (TUK), dimulai dari SMAN 4 Banda Aceh,  SMKN 5 Telkom Banda Aceh, berlanjut ke SMAN 3, SMAN 1, dan SMAN 10 Fajar Harapan, serta SMKN 2 dan 3 Banda Aceh

Selanjutnya, Marthunis meninjau pelaksanaan ujian AKKS di SMAN Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar. 

Dalam peninjauan ini Marthunis didampingi oleh Tim Humas dan personel UPTD Balai Tekkomdik Disdik Aceh. 

Baca juga: Rektor IAIN Lhokseumawe Wawancarai 20 Calon Pejabat Baru untuk Berbagai Posisi

Dari hasil pemantauan langsung tersebut Marthunis menyimpulkan bahwa ujian di setiap lokasi berlangsung tertib dan lancar.

Tidak satu peserta pun diperbolehkan melihat handphone  atau alat bantu lainnya. Tas, buku, handphone peserta terlebih dahulu dikumpulkan oleh pengawas di satu tempat, barulah ujian dimulai selama 120 menit per sesi.

Peserta tidak mungkin saling contek karena soal ujiannya diacak dan dibedakan antara bakal calon kepala sekolah (BCKS) jenjang SMA dengan SMK, maupun SLB meski mereka berada di ruang yang sama.

Menurut Marthunis, skor nilai yang diperoleh masing-masing peserta murni berdasarkan kemampuannya, karena ujiannya berbasis komputer (CAD) yang skor akhirnya langsung bisa diketahui oleh peserta ujian.

Kelak, nilai dari AKKS itu akan ditambahkan dengan hasil tes 'talent pool' atau tes psikologi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat yang disebutnya sebagai AKKS tahap 2.

Untuk pelaksanaan 'talent pool' ini, Disdik Aceh memercayakan penyusunan soal atau instrumen pengujiannya kepada sebuah lembaga layanan konsultasi psikologi profesional di Banda Aceh.

Baca juga: AFA Gulirkan Liga Futsal Nusantara 2025, Catat Syarat dan Jadwal Mainnya

Ia tambahkan bahwa proses seleksi untuk ikut AKKS ini tergolong ketat, bahkan sejak tahap seleksi berkas. Mereka yang 1.105 orang ikut AKKS itu, terang Marthunis, merupakan pendidik yang dinyatakan telah memenuhi syarat administrasi sebagai bakal calon kepala sekolah (BCKS) level SMA, SMK,  dan SLB.

Awalnya, ada 1.337 orang yang mendaftar sebagai BCKS. Namun, setelah seleksi berkas, ternyata hanya 1.105 orang yang memenuhi syarat administrasi. 

Sedangkan 175 orang di antaranya tidak melakukan finalisasi berkas dan 57 orang lagi sama sekali tidak memenuhi syarat administrasi. 

Lokasi AKKS ini mayoritas dipusatkan di Banda Aceh, meliputi SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 10 Fajar Harapan,  SMKN 2, SMKN 3, dan SMKN 5 Banda Aceh

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved