Breaking News

Fenomena Hujan Es Terjadi Berturut-turut di Aceh Tengah, BMKG Minta Masyarakat Waspada

Fenomena hujan es terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Tengah dalam beberapa hari terakhir.

|
Editor: Yocerizal
TribunGayo.com
Hujan es mengguyur Kecamatan Atu Lintang pada Sabtu (26/4/2025). Sehari setelahnya, Minggu (27/4/2025), peristiwa serupa kembali terjadi di kawasan Panangan Mata dan Arul Badak, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah. 

SERAMBINEWS.COM - Fenomena hujan es terjadi di sejumlah wilayah di Kabupaten Aceh Tengah dalam beberapa hari terakhir.

Hujan es pertama kali terjadi di Kecamatan Atu Lintang pada Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 13.30 WIB. 

Sehari setelahnya, tepatnya pada Minggu siang (27/4/2025) sekitar pukul 14.00 WIB, hujan es kembali jatuh di sejumlah desa di Kecamatan Pegasing. 

Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat, terutama para petani kopi yang menggantungkan hidup dari hasil kebun mereka.

Seorang warga Desa Panangan Mata, Amri, mengaku awalnya mengira suara keras di atap rumahnya berasal dari kerikil.

Namun saat dilihat langsung, ia mendapati butiran es berukuran hampir sebesar kelereng jatuh kepermukaan tanah dan bangunan.

“Awalnya tidak sadar, waktu seng bunyi seperti dijatuhi batu. Baru sadar dan lihat esnya cukup besar, hampir seperti kelereng,” ujar Amri kepada TribunGayo.com.

Baca juga: GAWAT, Dua Taruna Pelayaran Aceh Besar Nekad Rampas Ponsel di Sebuah Toko Kawasan Peunayong

Baca juga: MaTA Sorot Lambatnya Realisasi APBA 2025 dan Meminta Mualem Mengevaluasi Pokir Dewan

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberi penjelasan mengenai fenomena hujan es yang melanda kabupaten Aceh Tengah baru-baru ini.

BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda Aceh menyebut, aktivitas awan Cumulonimbus sebagai penyebab utama fenomena langka tersebut.

Betsi, Forcater yang bertugas dari BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Iskandar Muda Aceh menjelaskan, hujan es yang melanda wilayah Aceh Tengah biasanya terjadi karena aktivitas awan cumulonimbus yang berkembang di atmosfer. 

Kondisi geografis Aceh Tengah yang berada di dataran tinggi dengan suhu relatif dingin turut berperan dalam pembentukan hujan es.

"Penyebab dari hujan es ketika awan Cumulonimbus masuk fase luruh dan butiran es yang terkandung di dalam awan Cumulonimbus tidak seluruhnya mencair,"

"Karena kondisi wilayah Aceh Tengah yang dingin sehingga dapat menghasilkan hujan es yang jatuh ke permukaan bumi," ujar Betsi saat dihubungi TribunGayo.com pada Selasa (29/4/2025).

BMKG juga mencatat bahwa kejadian seperti ini kerap muncul pada masa peralihan musim atau pancaroba. 

Baca juga: Pemuda Aceh Utara yang Rudapaksa Remaja di Tempat Pangkas Ancam Sebar Video Vulgar Korban

Baca juga: Lima Bursa Calon Ketua PAN Aceh Mulai Menguat Jelang Muswil Ke-6, Ini Nama-nama dan Rekam Jejaknya

Wilayah Aceh Tengah sendiri diprediksi baru akan memasuki awal musim kemarau pada dasarian ketiga Mei hingga dasarian pertama Juni 2025. 

Dengan demikian, kondisi saat ini masih berada dalam masa transisi, yang memperbesar potensi cuaca ekstrem termasuk hujan es masih akan kembali terjadi.

Untuk itu masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi turunnya hujan es dan cuaca ekstrem lainnya seperti angin kencang dan petir. 

BMKG mengingatkan agar warga selalu memperbarui informasi cuaca melalui kanal resmi seperti situs https://cuaca.bmkg.go.id atau aplikasi InfoBMKG.(*)

Artikel ini telah tayang di TribunGayo.com.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved